Kaget! Ternyata Ini Latar Belakang Pendidikan PMI Kita...

Table of Contents
Kaget! Ternyata Ini Latar Belakang Pendidikan PMI Kita...


Data terbaru mengungkap potret menarik mengenai pendidikan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berkiprah di berbagai negara. Seperti apa profil mereka?

Penempatan PMI: Angka dan Dinamika

Kementerian terkait mencatat pergerakan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri cukup dinamis. Hingga Juni 2025, tercatat ada 22.324 penempatan PMI. Angka ini dihimpun dari berbagai sumber, termasuk perwakilan RI di luar negeri dan sistem keimigrasian.

Terpantau fluktuasi penempatan dari bulan ke bulan. Januari menjadi bulan dengan penempatan tertinggi, mencapai 25.642 orang. Sempat menurun di Februari hingga April, angka penempatan kembali stabil pada Mei dan Juni.

"Penempatan PMI ini merefleksikan kebutuhan pasar kerja global, sekaligus menunjukkan daya saing SDM kita," ungkap seorang pejabat kementerian dalam sebuah wawancara.

Hong Kong dan Taiwan Masih Jadi Tujuan Favorit

Hong Kong dan Taiwan masih menjadi magnet bagi para PMI. Data menunjukkan Hong Kong menerima 7.327 pekerja, sementara Taiwan menyusul dengan 5.177 orang. Negara lain seperti Malaysia, Jepang, dan Turki juga cukup diminati.

Mayoritas PMI bekerja di sektor informal, seperti menjadi asisten rumah tangga atau pengasuh anak. Namun, tak sedikit pula yang bekerja di sektor formal sebagai buruh pabrik, karyawan, bahkan di bidang peternakan.

"Kami terus berupaya meningkatkan kompetensi para PMI agar mereka bisa bersaing di pasar kerja yang lebih berkualitas," ujar seorang perwakilan lembaga pelatihan kerja. Upaya ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan para pekerja migran.

Dari Mana Saja PMI Berasal?

Sebaran PMI di Indonesia terkonsentrasi di beberapa provinsi. Jawa Timur menjadi penyumbang PMI terbanyak, disusul Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Jawa Timur

Jawa Timur mencatat 5.613 penempatan PMI pada Juni 2025, meningkat dari 5.394 orang di bulan sebelumnya. Faktor ekonomi dan terbatasnya lapangan kerja di daerah menjadi pendorong utama warga Jawa Timur untuk mencari nafkah di luar negeri.

Jawa Tengah

Jumlah PMI dari Jawa Tengah sedikit mengalami penurunan. Jika Mei 2025 tercatat 5.117 orang, maka pada Juni 2025 angkanya turun menjadi 4.961. Pemerintah daerah Jawa Tengah terus berupaya menciptakan lapangan kerja lokal untuk menekan angka migrasi.

Jawa Barat

Senada dengan Jawa Tengah, Jawa Barat juga mengalami penurunan jumlah PMI. Mei 2025 mencatat 5.046 orang, kemudian turun menjadi 4.820 pada Juni 2025. Program pemberdayaan ekonomi di tingkat desa terus digencarkan untuk menahan laju urbanisasi dan migrasi.

Selain tiga provinsi tersebut, Lampung dan Nusa Tenggara Barat juga menjadi daerah asal PMI yang cukup signifikan, dengan masing-masing mencatat 1.703 dan 1.299 pekerja migran pada Juni 2025.

Latar Belakang Pendidikan PMI: Didominasi Lulusan SMA/SMK

Data mengenai latar belakang pendidikan PMI cukup mencuri perhatian. Mayoritas PMI adalah lulusan SMA/SMK, diikuti oleh lulusan SMP dan SD. Jumlah lulusan Diploma dan Sarjana terpaut jauh dari ketiga kategori tersebut.

Gambaran Lengkap Pendidikan PMI Periode Januari-Juni 2025

Berikut adalah data lengkap mengenai tingkat pendidikan PMI selama periode Januari hingga Juni 2025:

* SD: Januari (7.089), Februari (5.968), Maret (5.027), April (4.672), Mei (5.085), Juni (5.126), Jumlah (32.967) * SMP: Januari (7.711), Februari (7.056), Maret (6.165), April (4.975), Mei (5.609), Juni (5.725), Jumlah (37.241) * SMA/SMK: Januari (10.166), Februari (9.694), Maret (10.275), April (8.571), Mei (10.647), Juni (10.205), Jumlah (59.558) * Diploma: Januari (367), Februari (346), Maret (544), April (512), Mei (640), Juni (755), Jumlah (3.164) * Sarjana: Januari (303), Februari (305), Maret (359), April (331), Mei (421), Juni (506), Jumlah (2.225) * Pascasarjana: Januari (6), Februari (5), Maret (6), April (8), Mei (4), Juni (7), Jumlah (36)

Dari data tersebut, terlihat jelas bahwa lulusan SMA/SMK mendominasi angka penempatan PMI, mencapai total 59.558 orang selama periode Januari-Juni 2025. Ini mengindikasikan masih banyak lulusan SMA/SMK yang kesulitan mencari pekerjaan di dalam negeri, sehingga memilih untuk bekerja di luar negeri.

"Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi adalah kunci untuk meningkatkan daya saing PMI," kata seorang pengamat ekonomi.

Data ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dan pihak terkait untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan kerja di Indonesia. Tujuannya, agar PMI memiliki kompetensi yang lebih baik dan mampu bersaing di pasar kerja global dengan upah yang lebih layak. Selain itu, pemerintah perlu terus berupaya menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak di dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan masyarakat pada pekerjaan di luar negeri. Perlindungan dan kesejahteraan PMI tetap menjadi prioritas utama.

Yukina Kato
Yukina Kato Saya Yukina Kato, penulis artikel edukasi yang senang berbagi wawasan praktis untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri.