Kisah Inspiratif, Lulusan Baru Raih Beasiswa Erasmus+ EMJM Impian dalam Sekali Coba!

Table of Contents
Kisah Inspiratif, Lulusan Baru Raih Beasiswa Erasmus+ EMJM Impian dalam Sekali Coba!


Kabar gembira datang dari seorang fresh graduate yang sukses mengamankan beasiswa Erasmus+ EMJM impiannya hanya dalam sekali percobaan! Semangat membara dan persiapan yang matang membukakan jalan baginya menuju pendidikan tinggi di kancah internasional. Inilah kisah inspiratif dan kiat-kiatnya.

Sekar Ariane Maharani: Alumni ITB Raih Peluang Kuliah di Eropa

Sekar Ariane Maharani, seorang lulusan baru dari Institut Teknologi Bandung (ITB), berhasil meraih prestasi yang membanggakan. Ia mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus Joint Master (EMJM) untuk tahun akademik 2025. Beasiswa prestisius dari Uni Eropa ini diraihnya dalam satu kali kesempatan, pencapaian yang tentunya sangat layak diapresiasi. Perempuan asal Bandung ini akan melanjutkan studi magisternya dalam program The Coastal Hazards, Risks, Climate Change Impacts, and Adaptation MSc (COASTHazar). Program ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pesisir di seluruh dunia.

COASTHazar: Menjelajahi Risiko Pesisir di Tiga Negara

Program COASTHazar merupakan program perkuliahan berdurasi dua tahun yang akan dijalani Sekar di tiga universitas terkemuka di Eropa. Ia akan menimba ilmu di University of Cantabria (Spanyol), IHE Delft-Institute for Water Education (Belanda), dan University of the Algarve (Portugal). "Program ini sangat relevan dengan latar belakang studi saya sebelumnya, yaitu Oseanografi," ungkap Sekar saat ditemui dalam acara pra-keberangkatan Erasmus+ Awardee 2025 di Jakarta, pada hari Sabtu (26/7/2025).

Resep Sukses Raih Beasiswa Impian

Lantas, apa saja yang menjadi kunci sukses Sekar dalam meraih beasiswa impiannya? Berikut adalah beberapa faktor penting yang patut menjadi inspirasi:

Keselarasan Bidang Studi dan Pengalaman

Sekar adalah lulusan S1 Oseanografi ITB yang menyelesaikan studinya pada Juli 2024. Menurutnya, program COASTHazar sangat sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Bahkan, topik tugas akhirnya pun memiliki kaitan erat dengan isu kebencanaan pesisir. "Topik tugas akhir saya dulu tentang tsunami dan kebencanaan pesisir," jelasnya. Skripsinya berfokus pada pemodelan tsunami di Pulau Seram, Maluku, berdasarkan data tsunami tahun 1899 dan 2021. Keselarasan antara bidang studi, pengalaman, dan program yang dipilih menjadi salah satu kunci keberhasilannya.

Aktif dalam Proyek Kolaborasi dengan BMKG

Selain fokus pada studi, Sekar juga aktif terlibat dalam proyek bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Agustus 2024 melalui Pusat Pengembangan Wilayah Pesisir dan Laut ITB. Dalam proyek Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) Merah Putih, ia berkontribusi dalam pengembangan kesiapsiagaan tsunami dengan melakukan pemodelan 10.000 skenario tsunami di wilayah selatan Jawa. "Saya terlibat dalam bagian tsunami processing dan tsunami modeling," ujarnya. Proyek ini merupakan hasil kerjasama dengan World Bank, IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project), serta tiga universitas terkemuka di Indonesia (UI, UGM, ITB). Pengalaman praktis ini membuktikan komitmen dan keahlian Sekar dalam bidang yang relevan dengan program beasiswa yang ia incar.

Memahami Kata Kunci Program

Sekar menekankan pentingnya memahami kata kunci yang dicari oleh program beasiswa. "Setiap program pasti memiliki key points yang ingin mereka lihat dari calon penerima," katanya. Ia mencontohkan, kemampuan modeling dan programming menjadi salah satu kata kunci penting dalam program COASTHazar. Dengan memahami kata kunci ini, calon pendaftar dapat mengoptimalkan penulisan motivation letter dan surat rekomendasi. Hal ini juga membantu meyakinkan pihak pemberi beasiswa bahwa pelamar memiliki keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan program.

Dokumen Aplikasi yang Koheren

Sekar juga menyoroti pentingnya menyusun dokumen aplikasi yang koheren. "CV, motivation letter, dan recommendation letter harus saling mendukung dan tidak terpisah," jelasnya. Dokumen-dokumen tersebut harus mampu menggambarkan apa yang pelamar inginkan, kuasai, dan apa yang dapat diberikan kepada pihak pemberi beasiswa. Ia mencontohkan bagaimana ia menjelaskan pengalamannya mempelajari tsunami di S1, pemahaman akan bahaya yang mungkin terjadi, serta keinginannya untuk mempelajari manajemen risiko tsunami lebih lanjut melalui program COASTHazar.

Persiapan Pendukung Lainnya

Di samping faktor-faktor di atas, Sekar juga melakukan persiapan lain yang tak kalah penting:

Persiapan Skor Bahasa Inggris

Walaupun persiapan beasiswanya terbilang mendadak, Sekar berhasil meraih skor overall IELTS 7 dengan skor 6,5 untuk writing dan speaking. Pencapaian ini memungkinkannya untuk mengikuti tes IELTS hanya sekali, sehingga lebih efisien dari segi biaya. Persiapan bahasa Inggris yang matang menjadi modal penting untuk bersaing dalam seleksi beasiswa internasional.

Persiapan Biaya Hidup

Sekar juga tengah mempersiapkan biaya untuk mengantisipasi kebutuhan setelah menyelesaikan studi pascasarjana. Ia menyadari pentingnya memiliki perencanaan keuangan yang baik untuk memastikan kelancaran studinya di Eropa. "Wisudanya mungkin selang satu bulan dari batas kita terakhir kuliah," ujarnya. Persiapan biaya hidup ini menunjukkan kemandirian dan keseriusan Sekar dalam meraih impiannya.

Perjalanan Sekar Ariane Maharani dalam meraih beasiswa Erasmus+ EMJM adalah bukti nyata bahwa impian dapat diraih dengan persiapan matang, fokus, dan kerja keras. Kisah inspiratif ini diharapkan dapat memotivasi para lulusan baru lainnya untuk berani bermimpi dan mengejar beasiswa impian mereka. Semoga berhasil!

Yukina Kato
Yukina Kato Saya Yukina Kato, penulis artikel edukasi yang senang berbagi wawasan praktis untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri.