KKN UGM Temukan Fakta Pahit, Sekolah Dasar di Kalteng Memprihatinkan

Table of Contents
KKN UGM Temukan Fakta Pahit, Sekolah Dasar di Kalteng Memprihatinkan


Kondisi memprihatinkan Sekolah Dasar (SD) di pelosok Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi sorotan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka menemukan kesenjangan fasilitas pendidikan yang berdampak serius pada kualitas belajar mengajar.

SDN 1 Palangkau Baru: Potret Pendidikan yang Memprihatinkan

SDN 1 Palangkau Baru, yang terletak di Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, menjadi fokus perhatian tim KKN UGM. Selama sebulan berada di Desa Palangkau Baru, para mahasiswa menyaksikan langsung kondisi bangunan sekolah yang jauh dari kata layak. Lebih dari sekadar tidak nyaman, kondisi ini mengancam keselamatan siswa dan menghambat proses belajar mengajar.

Lantai Jebol, Atap Bocor: Fasilitas Sekolah yang Mengkhawatirkan

Bangunan SDN 1 Palangkau Baru berupa rumah panggung yang kondisinya sangat memprihatinkan. Lantai sekolah, yang seharusnya menjadi tempat aman untuk belajar, justru banyak yang jebol. Feri Arifin, Ketua Sub-Unit KKN UGM di Palangkau Baru, mengungkapkan keprihatinannya. "Kami sangat prihatin dengan kondisi lantai yang jebol. Ini jelas membahayakan keselamatan anak-anak," ujarnya, Kamis (24/7/2025).

Selain lantai, tembok kelas juga banyak yang retak dan berlubang. Atap yang bocor saat hujan menambah daftar panjang masalah. Kondisi fisik bangunan yang usang ini jelas menciptakan suasana belajar yang tidak nyaman dan tidak kondusif bagi para siswa.

Minimnya Fasilitas Pendukung: Proses Belajar Mengajar Terhambat

Kondisi memprihatinkan ini diperparah dengan minimnya fasilitas pendukung pembelajaran. Meja dan kursi siswa banyak yang rusak dan tidak layak pakai, sementara papan tulis sudah usang dan sulit digunakan. "Peralatan pembelajaran yang ada sudah sangat usang. Meja, kursi, dan papan tulis sudah seharusnya diganti," tegas Feri.

Tak hanya itu, sekolah juga kekurangan proyektor dan kipas angin, padahal kedua fasilitas ini sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman di tengah cuaca panas Kalimantan. Akibat kekurangan ruangan, beberapa kelas terpaksa digabung, yang tentu saja mengganggu konsentrasi belajar siswa. "Ruang kelas yang terbatas memaksa beberapa kelas untuk digabung. Ini tentu saja mengganggu konsentrasi belajar siswa," jelas Feri.

Bukan Hanya Pendidikan: Masalah Air Bersih dan Sampah di Palangkau Baru

Tim KKN UGM tak hanya menyoroti masalah pendidikan. Mereka juga menemukan permasalahan lain yang dihadapi masyarakat Desa Palangkau Baru, terutama masalah akses air bersih dan pengelolaan sampah.

Masyarakat terpaksa mengambil air langsung dari Sungai Barito tanpa proses filtrasi yang memadai, yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan. "Masyarakat mengandalkan air Sungai Barito untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal, air sungai tersebut belum tentu aman untuk dikonsumsi," ungkap Feri.

Selain itu, Desa Palangkau Baru juga belum memiliki tempat pengelolaan sampah yang memadai. Akibatnya, masyarakat terpaksa membakar sampah atau membuangnya ke sungai, yang mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.

Sulitnya Akses Layanan Kesehatan: Ancaman Nyata Bagi Warga

Akses layanan kesehatan juga menjadi permasalahan serius di Desa Palangkau Baru. Terbatasnya tenaga medis dan sulitnya akses transportasi membuat masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. "Akses transportasi yang sulit membuat masyarakat kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang memadai," jelas Feri.

Feri menceritakan pengalaman pilu, kasus ibu hamil yang meninggal dunia karena terlambat mendapatkan pertolongan medis. "Tenaga kesehatan tidak selalu siaga di desa. Ini sangat memprihatinkan," tambahnya. Hanya ada satu bidan desa yang bertugas.

Kendala Administrasi Hambat Perbaikan, Harapan untuk Perhatian Pemerintah

Kondisi memprihatinkan di Desa Palangkau Baru bukan tanpa solusi. Pihak sekolah sebenarnya sudah mengajukan permohonan perbaikan gedung, namun terkendala masalah administrasi. "Menurut penyampaian dari tenaga pengajar yang ada di sana, beberapa kali tenaga pengajar mengajukan untuk perbaikan ruangan/gedung tapi tidak di-acc karena masalah administrasi," kata Feri.

Tim KKN UGM berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi di Desa Palangkau Baru, khususnya di sektor pendidikan, akses air bersih, dan layanan kesehatan. Mereka juga berharap agar proses perbaikan gedung sekolah dapat segera direalisasikan. "Kami berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi di Desa Palangkau Baru dan segera mengambil tindakan yang diperlukan," ujar Feri.

Feri juga berpesan kepada mahasiswa yang akan melanjutkan pengabdian di Palangkau Baru. "Siapa pun mahasiswa yang akan melanjutkan pengabdian masyarakat di sini tetap semangat mengabdi di sini, lakukan pengabdian dengan hati dan niat yang tulus," pesannya.

Program KKN: Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Selama berada di Desa Palangkau Baru, tim KKN UGM yang beranggotakan 11 mahasiswa di bawah bimbingan Prof Ir Ambar Pertiwiningrum MSi, PhD, IPU, ASEANEng, telah melaksanakan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program-program tersebut meliputi:

* Sosialisasi dampak pernikahan dini bagi kesehatan * Edukasi aspek psikologis pra-nikah untuk remaja * Edukasi hukum perkawinan sesuai dengan UU Perkawinan * Kreasi seribu biji: kolase cerdas, edukasi pangan anak * Cerdas mengetik: pengenalan komputer dan teknik mengetik untuk siswa SD sebagai dasar literasi digital sejak dini * Inside Out: edukasi 6 emosi dasar pada anak * Pojok literasi

Tim KKN UGM berharap bahwa temuan mereka akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan pusat. Perbaikan infrastruktur pendidikan, penyediaan akses air bersih, dan peningkatan layanan kesehatan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil seperti Desa Palangkau Baru, Kalimantan Tengah. Kesenjangan ini membutuhkan solusi konkret dan berkelanjutan agar anak-anak di Palangkau Baru dapat memperoleh pendidikan yang layak dan masa depan yang lebih baik.

Yukina Kato
Yukina Kato Saya Yukina Kato, penulis artikel edukasi yang senang berbagi wawasan praktis untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri.