Rahasia Ampuh! Begini Cara Membentuk Anak Jadi Generasi Berprestasi ala Wamen Stella

Table of Contents
Rahasia Ampuh! Begini Cara Membentuk Anak Jadi Generasi Berprestasi ala Wamen Stella


Orang tua mana yang tak ingin buah hatinya meraih prestasi gemilang? Baik di sekolah, bidang seni, olahraga, atau talenta lainnya, kesuksesan anak dimulai dari fondasi yang kokoh sejak usia dini.

Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), mengungkap tiga kunci utama dalam membentuk generasi berprestasi. Menurutnya, perhatian orang tua, pengembangan potensi, dan nutrisi yang tepat adalah pilar-pilar penting.

Perhatian Orang Tua: Kunci Pengembangan Kognitif Anak

Perhatian, atau atensi, dari orang tua memiliki peran sentral dalam menunjang tumbuh kembang anak. Namun, bukan sekadar kuantitas waktu yang dihabiskan bersama, melainkan kualitas interaksi yang terjalin.

Stella menekankan pentingnya interaksi yang intens dan berkualitas dengan anak. Semakin banyak kosakata yang dikuasai anak, semakin besar pula potensi prestasinya.

"Riset membuktikan adanya korelasi kuat antara jumlah kosakata anak di usia 5 tahun dengan prestasi mereka di sekolah, bahkan hingga SMA," ungkap Stella kepada beberapa waktu lalu.

Membangun Kognitif Lewat Percakapan

Lebih lanjut, Stella menyoroti pentingnya mengajak anak berbicara dan mendengarkan pertanyaan mereka. Aktivitas sederhana ini ternyata berdampak besar pada kemampuan kognitif.

"Prestasi itu dibangun dari lingkungan. Cara membangunnya itu murah dan mudah: berbicara. Ada scientific evidence-nya. Berbicara dengan anak, mendengarkan dan menjawab pertanyaannya, adalah cara luar biasa efektif untuk membangun kemampuan kognitif anak agar berprestasi," tegasnya.

Pola Asuh Positif Memacu Kemampuan Kognitif

Pola asuh positif tak hanya menciptakan suasana harmonis di rumah, tetapi juga meningkatkan fungsi kognitif dan keterampilan literasi anak. Hal ini terungkap dalam studi berjudul 'Positive Parenting and Early Childhood Cognition: A Systematic Review and Meta‐Analysis of Randomized Controlled Trials', yang menunjukkan intervensi pola asuh positif efektif meningkatkan kemampuan mental dan berbahasa. Kemampuan kognitif yang baik membuat anak lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan di sekolah.

Asah Potensi Anak untuk Meningkatkan Semangat Belajar

Selain perhatian dan pola asuh, mengenali dan mengembangkan potensi anak sejak dini juga sangat penting. Stella mencontohkan, kemampuan ruang (spatial cognition) dapat diasah sejak dini.

"Kemampuan ruang itu, misalnya, melihat kertas dan ditanya, 'Ini mesti diputar berapa kali sampai balik lagi seperti semula?' Atau, melihat ruangan ini, sebenarnya berapa meter persegi," jelas Stella.

Kemampuan ini sudah ada sejak lahir, namun akan menghilang jika tidak diasah.

Bangun Kemampuan Belajar Sejak Dini

Stella menekankan, alih-alih membebani anak dengan berbagai konten, lebih baik fokus membangun kemampuan anak untuk belajar. Dengan begitu, anak akan mampu mempelajari apa pun yang diminatinya kelak.

"Yang harus dibangun waktu kecil itu kemampuan dan keinginan untuk belajar apapun. Belajar untuk belajar, itulah kemampuan yang harus kita bangun," tegasnya.

Percakapan: Kunci Perkembangan Otak

Salah satu cara efektif membangun kemampuan belajar anak adalah melalui percakapan. Lewat percakapan, anak dapat bertanya, mendapatkan jawaban, dan menjelajahi dunia. Ilmuwan kognitif dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan bahwa percakapan antara orang dewasa dan anak-anak berdampak signifikan pada perkembangan otak anak.

"Yang penting bukan hanya berbicara ke anak Anda, tetapi berbicara dengan anak Anda. Ini bukan hanya tentang memasukkan bahasa ke dalam otak anak Anda, tetapi benar-benar memulai percakapan dengan mereka," kata Rachel Romeo, mahasiswa pascasarjana di Harvard dan MIT.

Nutrisi Tepat untuk Otak Cerdas

Asupan nutrisi yang baik memegang peranan krusial dalam perkembangan otak anak. Stella menjelaskan, nutrisi yang bergizi dapat meningkatkan kondisi kognitif anak.

Nutrisi Sejak Dini Sangat Berpengaruh

Otak berkembang sangat pesat pada usia 0-3 tahun. Oleh karena itu, asupan gizi yang baik sejak dalam kandungan sangat memengaruhi perkembangan otak anak. Jurnal ilmiah menyebutkan bahwa nutrisi memainkan peran penting dalam perkembangan otak sejak konsepsi hingga usia 3 tahun.

Konsistensi Asupan Gizi Itu Utama

Stella juga menekankan pentingnya konsistensi dalam memberikan asupan gizi kepada anak. Anak-anak yang tidak sarapan secara teratur, misalnya, cenderung kurang fokus di sekolah.

"Kalau kita perut kosong, di sekolah pasti tidak konsen," ujarnya.

Nutrisi Penting untuk Perkembangan Otak

Terdapat beberapa nutrisi penting yang mendukung perkembangan otak anak, antara lain makronutrien berupa protein dan asam lemak tak jenuh, seperti DHA, serta mikronutrien seperti zat besi, zinc, dan yodium.

Dengan perhatian, pengembangan potensi, dan pemenuhan kebutuhan nutrisi, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi generasi berprestasi dan siap menghadapi masa depan.

Yukina Kato
Yukina Kato Saya Yukina Kato, penulis artikel edukasi yang senang berbagi wawasan praktis untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri.