Tes CPNS Tahun Ini Bakal Beda? Ini Kata BKN Soal Sistem CAT

Table of Contents
Tes CPNS Tahun Ini Bakal Beda? Ini Kata BKN Soal Sistem CAT


Kabar baik bagi para pejuang kursi CPNS! Badan Kepegawaian Negara (BKN) sedang menyiapkan kejutan berupa sistem tes yang lebih fleksibel. Perubahan ini dirancang untuk mempermudah akses dan menekan biaya seleksi. Bagaimana detailnya?

Tes CPNS Akan Lebih Fleksibel, Ini Rancangannya!

BKN tengah mematangkan sejumlah perubahan signifikan dalam pelaksanaan tes CPNS. Tujuannya jelas: meringankan beban anggaran negara sekaligus membuka pintu selebar-lebarnya bagi para pelamar. Skema yang digodok ini akan membawa sejumlah perbedaan dibandingkan sistem yang selama ini berlaku.

Tak Ada Lagi Tes CPNS Serentak?

Salah satu poin pentingnya adalah pelaksanaan tes yang tak lagi serentak. Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, mengutarakan bahwa nantinya peserta bisa mengikuti tes CPNS kapan saja di fasilitas BKN yang tersedia. Mirip dengan tes TOEFL, peserta bisa memilih waktu yang paling pas dengan kesiapan masing-masing.

Hasil Tes Berlaku Hingga Dua Tahun!

Inovasi lainnya adalah masa berlaku hasil tes CPNS yang mencapai dua tahun. Jadi, kalau kamu sudah pernah ikut tes dan hasilnya memenuhi standar, hasil itu bisa dipakai untuk melamar formasi CPNS selama dua tahun ke depan. "Dengan masa berlaku dua tahun, peserta tidak perlu lagi mengikuti tes setiap kali ada pembukaan formasi," jelas Zudan. Hemat waktu dan biaya, kan?

Kesempatan Kedua untuk Subtes yang Belum Lolos

Katakanlah kamu lolos beberapa subtes, tapi ada satu atau dua yang nilainya belum memenuhi standar. Kabar baiknya, skema baru ini memberikan kesempatan untuk mengulang ujian hanya pada subtes yang belum lolos tersebut. "Ini akan memfokuskan upaya peserta pada area yang perlu ditingkatkan," imbuh Zudan. Jadi, tak perlu lagi mengulang seluruh rangkaian tes dari awal.

Mengapa Skema Tes CPNS Diubah?

Ada beberapa alasan yang mendasari perubahan ini. Pertama, biaya seleksi CPNS dengan skema serentak selama ini terbilang mahal. Selain itu, skema serentak juga menyebabkan penumpukan pelamar di waktu yang sama, sehingga kesempatan menjadi terbatas.

"Dengan skema yang lebih fleksibel, kami berharap dapat menghemat anggaran negara dan membuka kesempatan yang lebih luas bagi para pelamar," ungkap Zudan. Biaya logistik dan pengamanan yang besar dalam penyelenggaraan tes CPNS serentak bisa ditekan dengan sistem yang lebih terdesentralisasi.

Tujuan lainnya adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses seleksi. Dengan fleksibilitas waktu dan kesempatan mengulang subtes, diharapkan proses seleksi bisa menjaring calon ASN yang benar-benar berkualitas dan kompeten.

Bagaimana Tanggapan Masyarakat?

Rencana perubahan ini tentu saja menuai beragam reaksi. Sebagian warganet menyambut baik inovasi ini, namun ada juga yang khawatir terkait potensi kecurangan, seperti penggunaan joki, kebocoran soal, hingga praktik nepotisme.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik BKN, Wisudo Putro Nugroho, memastikan bahwa transparansi tes CPNS akan tetap dijaga melalui sistem Computer-assisted test (CAT) BKN. "Skema yang digunakan, apabila diterapkan, tetap menggunakan CAT yang sudah teruji transparansinya. Kami hanya mencoba mendesain supaya efektif dari segi waktu pelaksanaan," ujarnya pada Jumat (25/7/2025).

BKN berkomitmen untuk memastikan proses seleksi CPNS tetap berjalan secara adil, transparan, dan akuntabel. Upaya pencegahan kecurangan akan terus ditingkatkan, termasuk penggunaan teknologi yang lebih canggih dan pengawasan yang lebih ketat.

Sistem CAT BKN Tetap Jadi Andalan

Sistem CAT BKN akan tetap menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan tes CPNS dengan skema baru ini. CAT BKN adalah sistem seleksi berbasis komputer yang bertujuan mendapatkan lulusan dengan standar kompetensi minimal. Sistem ini terbukti efektif mengurangi potensi kecurangan dan memastikan objektivitas penilaian.

"CAT BKN akan terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan yang berkembang," jelas Wisudo. Fitur keamanan akan diperkuat, termasuk sistem pendeteksi wajah saat registrasi dan ujian. BKN juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai tata cara pelaksanaan tes CPNS dengan CAT BKN.

Mengenal Sertifikat SKD CAT BKN

Bagi peserta yang telah mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS dengan CAT BKN, mereka akan memperoleh Sertifikat SKD CAT BKN. Sertifikat ini adalah bukti resmi hasil SKD peserta.

Sertifikat SKD mencantumkan nilai subtes Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Selain itu, sertifikat juga dilengkapi barcode yang berisi data lengkap peserta. Validasi sertifikat dapat dilakukan dengan memindai barcode menggunakan aplikasi SertifiCAT.

Sertifikat SKD ini dapat digunakan sebagai salah satu syarat melamar formasi CPNS, terutama jika hasil tes masih berlaku sesuai ketentuan. BKN mengimbau seluruh peserta CPNS untuk menyimpan sertifikat SKD dengan baik dan menjaga kerahasiaan datanya.

Dengan adanya perubahan skema tes CPNS ini, BKN berharap dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi proses seleksi, serta memberikan kesempatan yang lebih luas bagi putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi abdi negara. Proses finalisasi rancangan skema ini masih terus berjalan dan akan segera disosialisasikan kepada masyarakat setelah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait.

Yukina Kato
Yukina Kato Saya Yukina Kato, penulis artikel edukasi yang senang berbagi wawasan praktis untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri.