Buronan China, Gembong Kejahatan Terorganisir Dideportasi dari Nigeria!

Gembong Kejahatan Terorganisir Asal China Dideportasi dari Nigeria
Setelah menjadi buronan internasional, Dai Qisheng, seorang gembong kejahatan terorganisir asal China, akhirnya dideportasi dari Nigeria. Penangkapan ini merupakan buah dari kolaborasi erat antara kepolisian Nigeria dan Interpol, menandai keberhasilan penting dalam penegakan hukum lintas negara. Dai, yang kabur dari China setelah diterbitkannya surat perintah penangkapan, kini harus menghadapi proses hukum di negara asalnya. Kasus ini menjadi bukti betapa pentingnya kerjasama internasional dalam memerangi kejahatan transnasional yang semakin kompleks.
Penangkapan di Abuja dan Proses Deportasi
Operasi penangkapan Dai Qisheng berlangsung di Abuja, ibukota Nigeria, pada 8 Agustus lalu. Tim gabungan dari kepolisian Nigeria dan Interpol berhasil mengamankan buronan tersebut tanpa perlawanan. Penangkapan ini adalah puncak dari penyelidikan intensif yang melibatkan pertukaran informasi antara otoritas penegak hukum China dan Nigeria. Setelah melalui proses identifikasi dan verifikasi yang ketat, Dai Qisheng secara resmi dideportasi ke China pada 15 Agustus. Proses deportasi berjalan lancar di bawah pengawasan ketat petugas keamanan untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.
"Penangkapan dan deportasi Dai Qisheng adalah bukti komitmen Nigeria dalam memerangi kejahatan lintas negara," tegas Komisioner Polisi Federal Nigeria, Usman Alkali Baba, dalam konferensi pers. "Kerjasama dengan Interpol sangat penting dalam keberhasilan operasi ini."
Siapa Sebenarnya Dai Qisheng?
Dai Qisheng dikenal sebagai pemimpin sebuah geng kejahatan terorganisir yang beroperasi di Provinsi Guizhou, China. Menurut keterangan dari Biro Keamanan Publik Kabupaten Zhijin, Dai diduga kuat terlibat dalam serangkaian tindak pidana kekerasan, pemerasan, dan intimidasi yang meresahkan masyarakat setempat. Ia melarikan diri dari China pada tahun 2024 setelah namanya masuk dalam daftar buronan polisi. Surat perintah penangkapan dikeluarkan menyusul serangkaian penyelidikan mendalam yang mengungkap keterlibatannya dalam berbagai aktivitas kriminal.
"Dai Qisheng adalah tokoh kunci dalam jaringan kejahatan terorganisir," ungkap sumber dari kepolisian China yang menolak disebutkan namanya. "Penangkapannya akan menjadi pukulan telak bagi operasi geng tersebut." Data menunjukkan bahwa kejahatan terorganisir di Provinsi Guizhou mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan penangkapan Dai Qisheng diharapkan dapat menekan angka kriminalitas di wilayah tersebut.
Peran Interpol dalam Penangkapan Buronan
Keberhasilan penangkapan dan deportasi Dai Qisheng tak lepas dari kolaborasi erat antara kepolisian Nigeria dan Interpol. Organisasi kepolisian internasional ini memainkan peran vital dalam memfasilitasi pertukaran informasi dan koordinasi antar negara anggota. Nigeria aktif berpartisipasi dalam jaringan Interpol, sehingga memungkinkan negara tersebut untuk mengakses database kriminal global dan berkolaborasi dengan otoritas penegak hukum di seluruh dunia.
"Kerjasama dengan Interpol memungkinkan kami untuk mengidentifikasi dan melacak Dai Qisheng dengan cepat," jelas seorang perwira kepolisian Nigeria yang terlibat dalam operasi penangkapan. "Informasi yang kami terima dari Interpol sangat berharga dalam menentukan lokasi persembunyiannya." Kasus ini juga menyoroti pentingnya perjanjian ekstradisi dan kerjasama hukum timbal balik antar negara dalam memerangi kejahatan lintas batas.
Deportasi Massal Warga Negara Asing Lainnya
Selain Dai Qisheng, pemerintah Nigeria juga mendeportasi 102 warga negara asing lainnya, termasuk 60 warga negara China, sejak 15 Agustus. Deportasi ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum dan menjaga keamanan nasional. Para warga negara asing tersebut terbukti melanggar hukum Nigeria, termasuk terlibat dalam kegiatan terorisme siber dan penipuan internet.
"Nigeria tidak akan mentolerir kegiatan ilegal yang dilakukan oleh warga negara asing," tegas Menteri Dalam Negeri Nigeria, Rauf Aregbesola, dalam pernyataannya. "Kami akan terus melakukan operasi penegakan hukum untuk memastikan bahwa negara kami aman dan terlindungi." Data dari Kementerian Dalam Negeri Nigeria menunjukkan bahwa jumlah warga negara asing yang dideportasi meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kejahatan siber dan penipuan internet.
Apresiasi Pemerintah China atas Kerjasama Nigeria
Pemerintah China menyambut baik deportasi Dai Qisheng dari Nigeria. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menyatakan bahwa Beijing secara konsisten mewajibkan warga negara China di luar negeri untuk mematuhi hukum dan peraturan setempat. Ia juga menegaskan dukungan pemerintah China terhadap negara tuan rumah dalam menindak tegas kegiatan kriminal secara sah.
"Pemerintah China mengapresiasi kerjasama yang diberikan oleh pemerintah Nigeria dalam menangkap dan mendeportasi Dai Qisheng," ujar Hua Chunying dalam konferensi pers. "Kami akan terus bekerja sama dengan Nigeria dan negara-negara lain dalam memerangi kejahatan transnasional." Pemerintah China juga mengimbau warganya yang berada di luar negeri untuk menjauhi segala bentuk kegiatan ilegal dan menghormati hukum serta budaya setempat. Kasus Dai Qisheng diharapkan menjadi pelajaran bagi warga negara China lainnya agar tidak terlibat dalam kegiatan kriminal di luar negeri.