Dana Ratusan Juta untuk Deep Learning & Koding-AI Langsung Masuk Sekolah, Buat Apa Ya?

Kabar baik untuk dunia pendidikan! Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja menyalurkan dana ratusan juta rupiah langsung ke rekening sekolah-sekolah di seluruh pelosok Indonesia. Tujuannya? Mempercepat implementasi pembelajaran mendalam (deep learning) dan koding berbasis kecerdasan artifisial (AI). Lantas, apa saja yang bisa dilakukan sekolah dengan dana ini?
Anggaran Ratusan Miliar Rupiah untuk Masa Depan Pendidikan
Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai angka yang fantastis, yakni antara Rp 750 miliar hingga Rp 800 miliar. Gogot Suharwoto, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM) Kemendikbudristek, menjelaskan pembagian dana ini. "Kurang lebih sekitar Rp 750 miliar sampai Rp 800 miliar dibagi dua, untuk pembelajaran mendalam dan coding-KA (kecerdasan artifisial). Jadi, 50-50," ujarnya di Jakarta. Diharapkan, kucuran dana ini akan menjadi pendorong utama transformasi digital di dunia pendidikan.
Dana Sekolah untuk Apa Saja?
Lalu, bagaimana sekolah bisa memanfaatkan dana segar ini? Ternyata, Kemendikbudristek sudah menyiapkan panduan yang jelas. Menurut Gogot, sekolah dapat menggunakan dana ini untuk tiga hal utama:
* Peningkatan Kapasitas Guru: Pelatihan (training) bagi para guru agar semakin mahir dalam mengajar materi deep learning dan koding-AI. * Pengadaan Dokumen Pendukung: Pembelian buku dan materi pembelajaran lainnya yang relevan. * Berlangganan Konten Digital: Akses ke platform pembelajaran digital yang menyediakan berbagai sumber belajar.
Sekolah diberikan keleluasaan untuk memilih konten pembelajaran digital yang paling sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa mereka. Konten ini bisa diakses secara daring (plugged) maupun luring (unplugged). Untuk opsi luring, sekolah bisa membeli materi dan menyimpannya di media penyimpanan eksternal. Sedangkan opsi daring memungkinkan sekolah berlangganan platform yang menyediakan beragam materi dan sumber belajar.
Gogot menambahkan, "Kami tidak ikut campur, tapi kami definisikan di petunjuk teknisnya apa yang bisa dan tidak bisa dibelanjakan." Artinya, meski sekolah punya otonomi dalam mengelola dana, ada pedoman teknis yang wajib diikuti. Besaran dana yang diterima tiap sekolah pun bervariasi, tergantung jenjang pendidikan:
* Sekolah Dasar (SD): Rp 22,5 juta * Sekolah Menengah Pertama (SMP): Rp 35 juta * Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK): Rp 45 juta
Koding-AI Jadi Pelajaran Pilihan di Ribuan Sekolah
Saat ini, implementasi program koding-AI melibatkan puluhan ribu sekolah di seluruh Indonesia. Gogot Suharwoto mengungkapkan bahwa sekitar 45 ribu sekolah telah menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan program ini. Sebuah angka yang menunjukkan antusiasme dan komitmen tinggi dari sekolah dalam menyambut inovasi di dunia pendidikan.
Bukan Mata Pelajaran Wajib, Tapi...
Penting untuk dicatat bahwa koding-AI bukanlah mata pelajaran wajib. Ini adalah mata pelajaran pilihan yang bisa diambil oleh siswa sesuai minat dan bakat mereka. Meski begitu, Kemendikbudristek tetap mendorong sekolah untuk menawarkan mata pelajaran ini sebagai opsi menarik bagi siswa yang tertarik dengan dunia teknologi.
Membekali Siswa untuk Era Digital
Tujuan utama pembelajaran koding-AI di sekolah adalah membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan perkembangan teknologi. Lebih dari sekadar menyiapkan mereka untuk mencari pekerjaan di masa depan, program ini bertujuan membantu siswa memahami dan beradaptasi dengan dunia yang kian dipenuhi teknologi AI dan koding.
"Jadi, kita perlu kenalkan bukan hanya untuk mencari kerja, tapi bagaimana kita hidup dengan dunia yang sudah dipenuhi dengan AI dan coding," tegas Gogot. Kemendikbudristek berharap program ini dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, problem-solving, dan kreativitas siswa.
Untuk memastikan kualitas pembelajaran, para guru yang mengampu mata pelajaran koding-AI mendapatkan pelatihan khusus dari mentor yang disiapkan oleh Kemendikbudristek. Pelatihan ini diselenggarakan oleh 89 lembaga penyelenggara pendidikan dan latihan (diklat) yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek.
Program deep learning dan koding-AI ini menjadi langkah strategis Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Investasi besar ini diharapkan menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan era digital. Implementasi program akan terus dipantau dan dievaluasi. Kemendikbudristek juga membuka peluang bagi berbagai lembaga pendidikan untuk berkontribusi, memastikan semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk belajar koding dan AI.