Gempa Datang? Jangan Panik! Lakukan Ini & Siapkan Tas Penting Ini!

Indonesia memang akrab dengan gempa bumi. Posisi negeri ini di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik aktif—Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik—membuat kita rentan terhadap guncangan. Interaksi lempeng ini menghasilkan banyak sesar aktif, sehingga pemahaman tentang mitigasi bencana menjadi sangat penting.
Sebagai contoh, gempa bumi yang terjadi di Karawang-Bekasi pada Rabu, 20 Agustus 2025, pukul 19:54:55 WIB, getarannya terasa hingga Jakarta, Purwakarta, Cikarang, Depok, Cianjur, dan sekitarnya. Kejadian ini mengingatkan kita untuk selalu siap siaga. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan saat gempa terjadi, selain sekadar berlari keluar bangunan?
Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa Bumi?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara aktif mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah yang perlu diambil saat gempa. Tindakan yang tepat bergantung pada lokasi Anda saat kejadian. Berikut panduannya:
Apabila Berada di Dalam Bangunan
Prioritaskan keselamatan! Lindungi kepala dan badan dari potensi reruntuhan. Carilah perlindungan di bawah meja yang kokoh, tempat tidur, atau perabot lain yang bisa memberikan perlindungan. Jika memungkinkan dan aman, segera keluar dari bangunan menuju tempat terbuka yang aman dari reruntuhan dan guncangan lanjutan. Hindari area dekat kaca, lemari yang tidak stabil, atau benda berat yang berpotensi jatuh.
Apabila Berada di Luar Ruangan
Jauhi bangunan tinggi, tiang listrik, pohon besar, dan infrastruktur lain yang bisa roboh atau membahayakan. Perhatikan kondisi tanah di sekitar Anda. Hindari area dengan retakan tanah atau tanda-tanda pergeseran yang bisa memicu longsor. Cari tempat lapang yang aman dari potensi jatuhan benda-benda berbahaya.
Apabila Berada di Daerah Pantai
Segera evakuasi diri menjauhi bibir pantai menuju tempat yang lebih tinggi. Gempa bumi berpotensi memicu tsunami, gelombang laut raksasa yang sangat berbahaya. Pantau informasi resmi tentang potensi tsunami dari pihak berwenang dan ikuti arahan evakuasi.
Apabila Berada di Daerah Pegunungan
Hindari area yang berpotensi longsor, seperti lereng curam atau tebing yang tidak stabil. Guncangan gempa bisa memicu longsoran tanah yang mematikan. Bergeraklah ke area yang lebih datar dan terbuka, jauh dari risiko tertimbun. Perhatikan tanda-tanda alam seperti retakan tanah atau pergerakan bebatuan yang mengindikasikan potensi longsor.
Apabila Tengah Mengendarai Mobil
Jika memungkinkan, segera menepikan kendaraan di tempat yang aman dan jauh dari bangunan tinggi, jembatan, atau tiang listrik. Matikan mesin kendaraan dan nyalakan lampu hazard. Tetaplah di dalam mobil sampai guncangan gempa mereda. Jika dirasa aman, keluar dari kendaraan dan menjauh darinya, terutama jika ada potensi pergeseran atau kebakaran.
Isi Tas Siaga Bencana
Selain memahami tindakan yang tepat saat gempa, penting juga untuk memiliki tas siaga bencana di rumah. Tas ini berisi perlengkapan penting untuk menghadapi situasi darurat. Simpan tas ini di tempat yang mudah dijangkau.
Berikut daftar perlengkapan yang sebaiknya ada di dalam tas siaga bencana:
* Ponsel dan charger: Alat komunikasi penting untuk meminta bantuan atau mencari informasi. Pastikan ponsel selalu terisi daya. * Pembalut dan popok: Khusus bagi perempuan dan bayi, perlengkapan ini penting untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan. * Pakaian lengkap: Minimal untuk 3 hari. Pilih pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kondisi cuaca. * Masker: Minimal untuk 3 hari. Lindungi diri dari debu dan partikel berbahaya di udara. * Peluit: Alat bantu untuk meminta pertolongan saat keadaan darurat. Suara peluit bisa didengar dari jarak jauh. * Dokumen penting dan uang tunai: Simpan dokumen penting seperti kartu identitas, sertifikat, dan surat berharga di dalam wadah kedap air. Uang tunai diperlukan jika sistem pembayaran elektronik tidak berfungsi. * Foto keluarga: Sebagai antisipasi jika terpisah dari keluarga. Foto bisa membantu proses identifikasi dan pencarian. * Senter dan baterai cadangan: Penerangan sangat penting saat terjadi pemadaman listrik. * Radio portabel: Sebagai alat komunikasi alternatif jika jaringan telepon atau internet tidak berfungsi. * Makanan dan minuman: Pilih makanan dan minuman yang memiliki jangka waktu kedaluwarsa lama, seperti biskuit, makanan kaleng, dan air mineral. Siapkan minimal untuk kebutuhan selama 3 hari. * Kotak P3K: Berisi obat-obatan pribadi, perban, antiseptik, dan perlengkapan pertolongan pertama lainnya.
Pastikan tas siaga bencana Anda berukuran cukup besar dan nyaman dipakai. Letakkan di tempat yang mudah dijangkau saat keadaan darurat. Lakukan pengecekan berkala untuk memastikan semua perlengkapan dalam kondisi baik dan belum kedaluwarsa. Sesuaikan isi tas dengan kebutuhan khusus anggota keluarga, seperti anak kecil atau penyandang disabilitas.