Generasi Z Pilih Karier Lain? Mendikdasmen Angkat Bicara

Minat generasi Z terhadap karier di birokrasi tampaknya kian luntur. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti angkat bicara mengenai fenomena ini, menyoroti implikasinya bagi masa depan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Ini adalah realitas yang perlu kita cermati bersama. Bagaimana generasi muda memandang karier, dan bagaimana kita meresponsnya?" ungkapnya dalam sebuah acara di Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
Generasi Z dan Birokrasi: Hubungan yang Merenggang?
Data terbaru dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap penurunan signifikan jumlah pendaftar CPNS dari kalangan usia 20-an dalam lima tahun terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran mengenai keberlanjutan SDM berkualitas di instansi pemerintah. Generasi Z, yang tumbuh besar di era digital dan sangat terhubung dengan teknologi, memiliki ekspektasi yang berbeda terhadap pekerjaan dan karier dibandingkan generasi sebelumnya.
Sorotan Mendikdasmen Terhadap Tren Perubahan Karier
Abdul Mu'ti secara terbuka menyoroti perubahan tren karier di kalangan generasi muda. Menurutnya, generasi Z lebih memilih sektor-sektor profesional yang menawarkan fleksibilitas, inovasi, dan potensi penghasilan yang lebih tinggi.
"Generasi sekarang melihat birokrasi dengan jenjang kepangkatan yang rumit dan proses kenaikan yang lambat. Ini bukan lagi pilihan karier yang menarik bagi mereka," kata Mu'ti saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Program Manajemen Talenta di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen. Ia menekankan bahwa pemerintah perlu beradaptasi dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menarik dan relevan bagi generasi Z.
Mengapa Generasi Z Lebih Memilih Sektor Profesional?
Fleksibilitas jam kerja dan lokasi menjadi pertimbangan utama bagi generasi Z. Mereka menghargai keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, dan mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka bekerja dari mana saja, kapan saja. Selain itu, inovasi dan kesempatan untuk mengembangkan diri juga menjadi daya tarik utama. Generasi Z ingin berkarya di lingkungan yang dinamis, yang mendorong kreativitas dan memberikan kesempatan untuk belajar hal-hal baru. Tentu saja, potensi penghasilan yang lebih tinggi juga menjadi faktor penentu. Sektor profesional seringkali menawarkan kompensasi yang lebih kompetitif dibandingkan birokrasi.
ASN Tetap Vital dalam Penyelenggaraan Negara
Di tengah menurunnya minat generasi Z pada karier birokrasi, Abdul Mu'ti tetap menekankan pentingnya ASN dalam penyelenggaraan negara. "Secara realistis, negara kita tidak bisa melepaskan diri dari pentingnya memiliki para pegawai negeri, para ASN yang menjadi tulang punggung penyelenggaraan negara," tegasnya. ASN memiliki peran krusial dalam menjalankan roda pemerintahan, memberikan pelayanan publik, dan memastikan terlaksananya program-program pembangunan.
Upaya Kemendikdasmen Menarik Talenta Muda
Menyadari tantangan ini, Kemendikdasmen telah mengambil langkah proaktif untuk mencari dan mengembangkan talenta-talenta baru ASN, salah satunya melalui program talent scouting. "Kalau tidak ada talent scout, kita hanya akan menerima apa yang ada dan kadang itu sebuah tantangan yang tidak mudah untuk kita mengembangkannya menjadi talenta yang hebat," jelas Mu'ti. Program ini bertujuan mengidentifikasi individu potensial dari berbagai latar belakang dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi ASN berkualitas. Kemendikdasmen juga berupaya meningkatkan daya tarik karier ASN melalui peningkatan gaji dan tunjangan, pengembangan karier yang lebih jelas, dan penciptaan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan kolaboratif.
Sistem Manajemen Talenta untuk Pengembangan Pegawai
Kemendikdasmen telah membangun sistem Manajemen Talenta untuk mengelola dan mengembangkan potensi pegawai secara sistematis dan berkelanjutan. "Sistem Manajemen Talenta ini akan membantu kita untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan talenta-talenta terbaik yang ada di Kemendikdasmen," ujar seorang pejabat Kemendikdasmen. Sistem ini mencakup perencanaan kebutuhan pegawai, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, hingga penilaian kinerja dan promosi. Diharapkan ASN dapat terus meningkatkan kompetensinya dan memberikan kontribusi maksimal bagi bangsa dan negara. Kedepannya, program Manajemen Talenta ini akan diperluas ke seluruh instansi pemerintah. Implementasi sistem ini telah meningkatkan kepuasan kerja pegawai sebesar 15% dalam setahun terakhir.