Gol Palace ke Gawang Chelsea, Kok Bisa Dianulir Gara-gara Kejadian Ini?

Stamford Bridge, London – Laga Chelsea kontra Crystal Palace, Minggu (17/8/2025), dalam lanjutan liga musim 2025/2026 diwarnai drama. Gol tendangan bebas Eberechi Eze di menit ke-13, yang sempat disambut suka cita kubu Palace, dianulir wasit setelah intervensi VAR, memicu perdebatan panas di kalangan suporter dan pengamat sepak bola. Mengapa gol itu akhirnya tak disahkan?
Gol Eze yang Kontroversial
Eberechi Eze melepaskan tendangan bebas mematikan dari dekat kotak penalti Chelsea. Bola meluncur mulus melewati pagar betis dan sukses merobek gawang yang dijaga Robert Sanchez. Sontak, para pemain dan staf Crystal Palace bersorak girang.
Proses Terjadinya Gol
Pelanggaran pemain Chelsea di area dekat kotak penalti memberi Palace kesempatan emas. Eze maju sebagai eksekutor tendangan bebas. Dengan penuh percaya diri, ia memilih menendang langsung ke gawang. Bola melambung melewati pagar betis, terlalu deras untuk diantisipasi kiper.
VAR Turun Tangan, Gol Dibatalkan
Kegembiraan Palace tak bertahan lama. VAR melakukan pengecekan potensi pelanggaran sebelum gol terjadi. Setelah beberapa menit meninjau rekaman, VAR merekomendasikan wasit utama, Darren England, untuk melihat ulang kejadian di monitor sisi lapangan. England akhirnya menganulir gol tersebut. Keputusan ini langsung memicu protes keras dari pemain Crystal Palace dan sang pelatih, Patrick Vieira.
Kenapa Gol Eze Dianulir? Ini Penjelasan Aturan IFAB
Penganuliran gol Eze didasarkan pada aturan International Football Association Board (IFAB), badan yang bertanggung jawab atas aturan sepak bola. Aturan ini mengatur posisi pemain penyerang saat tendangan bebas ketika tim bertahan membentuk pagar betis.
Aturan Jarak Pagar Betis: Harus Lebih dari Satu Meter!
Menurut IFAB, "Jika tiga atau lebih pemain tim bertahan membentuk 'dinding', semua pemain tim penyerang harus tetap berjarak setidaknya 1 meter (1 yard) dari 'dinding' hingga bola berada dalam permainan." Aturan ini bertujuan mencegah pemain penyerang mengganggu konsentrasi atau pergerakan pemain bertahan. Pelanggaran aturan ini berbuah tendangan bebas tidak langsung bagi tim bertahan.
Kasus Guehi: Terlalu Dekat dengan Pagar Betis
Bek Crystal Palace, Marc Guehi, dinilai melanggar aturan tersebut dalam proses gol Eze. Tayangan ulang memperlihatkan Guehi berdiri terlalu dekat pagar betis Chelsea. Ia bahkan terlihat sedikit mendorong gelandang Chelsea, Moises Caicedo, ke arah pagar betis. Hal ini menciptakan celah yang dimanfaatkan Eze untuk mencetak gol. Wasit Darren England menjelaskan, "Setelah ditinjau, Nomor 6 Crystal Palace (Guehi) berada kurang dari satu meter dari pagar betis saat tendangan dilakukan. Oleh karena itu, ini adalah tendangan bebas tidak langsung dan gol yang dianulir."
Dampak Penganuliran Gol: Kekesalan dan Skor Akhir Imbang
Penganuliran gol Eze berdampak besar pada jalannya laga. Crystal Palace, yang sempat unggul, harus kembali bermain imbang. Keputusan ini memicu reaksi keras dari pemain dan pelatih mereka.
Reaksi Vieira dan Eze: Frustrasi!
Patrick Vieira mengungkapkan kekecewaannya. "Saya tidak mengerti bagaimana aturan ini diterapkan. Menurut saya, itu adalah gol yang sah dan seharusnya tidak dianulir," ujarnya usai pertandingan. Eberechi Eze pun merasakan hal serupa. "Saya merasa sangat frustrasi. Kami sudah bermain bagus dan mencetak gol, tapi kemudian dianulir karena alasan yang menurut saya tidak masuk akal," keluhnya.
Hasil Akhir: Chelsea Buntu, Skor 0-0
Meskipun mendominasi penguasaan bola, Chelsea kesulitan menembus pertahanan rapat Crystal Palace. Pertandingan berakhir imbang 0-0. Hasil ini mengecewakan bagi Chelsea yang bermain di kandang dan berambisi menang di laga pembuka musim. "Kami menciptakan beberapa peluang, namun tidak cukup tajam di depan gawang. Kami harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan performa kami," kata pelatih Chelsea, Graham Potter.
Penganuliran gol Eze menjadi sorotan utama laga Chelsea vs Crystal Palace. Keputusan kontroversial ini memicu perdebatan tentang interpretasi aturan dan peran VAR dalam sepak bola, serta menjadi pengingat bagi pemain dan pelatih untuk lebih memahami aturan-aturan yang berlaku. Sosialisasi aturan baru atau interpretasi yang berubah diharapkan bisa lebih gencar agar tidak menimbulkan kebingungan dan kontroversi di lapangan.