Ironi Wamenaker Noel, Dulu Sindir #KaburAjaDulu, Sekarang...?

Kabar mengejutkan datang dari dunia pemerintahan: Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang dikenal luas dengan nama Noel, diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sebuah Operasi Tangkap Tangan (OTT). Ironisnya, penangkapan ini terjadi setelah Noel sempat mengkritik keras tren #KaburAjaDulu yang sempat viral di media sosial.
Wamenaker Noel Dicokok KPK, Diduga Terlibat Pemerasan
KPK mengamankan Immanuel Ebenezer atas dugaan praktik pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. Wakil Ketua KPK, Fitroh Cahyanto, menjelaskan bahwa operasi ini bermula dari laporan mengenai permintaan sejumlah uang dari perusahaan yang sedang mengurus sertifikasi K3.
"Kami menindaklanjuti laporan dugaan pemerasan terkait sertifikasi K3. Setelah pendalaman, tim penyidik memutuskan untuk melakukan penindakan," ungkap Fitroh, Kamis (21/08/2025). Ia menambahkan, "Ini bukti bahwa KPK tak pandang bulu. Siapa pun yang terlibat, akan ditindak sesuai hukum." Saat ini, Noel dan sejumlah pihak terkait tengah diperiksa intensif di Gedung KPK untuk mendalami dugaan korupsi ini.
Siapa Sebenarnya Immanuel Ebenezer?
Immanuel Ebenezer menduduki kursi Wamenaker dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Sebelumnya, ia dikenal sebagai Ketua Kelompok Relawan yang mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Selain itu, Noel juga pernah menjabat sebagai komisaris di PT Mega Eltra, anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero). Selama menjadi komisaris, fokusnya adalah pengembangan bisnis perusahaan di sektor perdagangan, jasa konstruksi, keagenan, serta industri cat.
Dulu Kritik #KaburAjaDulu, Kini...
Komentar Pedas Noel Soal Tren #KaburAjaDulu
Nama Immanuel Ebenezer sempat ramai diperbincangkan karena komentarnya terkait tren #KaburAjaDulu. Tren ini menjadi wadah bagi warganet untuk berbagi pengalaman, tips, dan motivasi bekerja di luar negeri, tak jarang disertai keluhan tentang kondisi di dalam negeri seperti kurangnya lapangan kerja dan birokrasi yang rumit.
Komentar Immanuel Ebenezer, "Mau kabur, kabur saja lah. Kalau perlu jangan balik lagi," menuai banyak kritik. Pernyataan tersebut dinilai tidak sensitif terhadap persoalan yang dihadapi generasi muda dan meremehkan aspirasi mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Tanggapan Pakar: Pernyataan Noel Kontraproduktif
Pernyataan Wamenaker Noel mengenai #KaburAjaDulu memicu reaksi dari berbagai kalangan. Radius Setiyawan, pakar cultural studies dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, menilai bahwa pernyataan tersebut kontraproduktif dan tidak menyentuh akar masalah yang memicu munculnya tagar tersebut. "Pernyataan seperti itu justru memperburuk citra pemerintah di mata generasi muda," kata Radius.
Radius berpendapat, pemerintah seharusnya fokus memperbaiki sistem dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan potensi generasi muda. "Pemerintah perlu mendengarkan aspirasi anak muda, memahami apa yang mereka inginkan, dan berupaya mewujudkannya. Bukan malah menyalahkan atau menyindir mereka yang ingin mencari kesempatan di luar negeri," tegasnya. Ia menambahkan, komunikasi yang baik dan efektif dari pemerintah kepada generasi muda sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mengurangi rasa kecewa.
Ironisnya, kini Noel justru menjadi sorotan karena dugaan korupsi. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang integritas dan kredibilitasnya sebagai pejabat publik. Penangkapan Noel menjadi tamparan keras bagi pemerintah dan momentum untuk mengevaluasi sistem pengawasan dan pencegahan korupsi. Publik berharap kasus ini diusut tuntas dan semua pihak yang terlibat dihukum sesuai hukum yang berlaku. Kasus ini menjadi pengingat bahwa jabatan bukanlah alat memperkaya diri, melainkan amanah yang harus diemban dengan tanggung jawab dan integritas.
Ke depan, diharapkan pemerintah lebih serius dalam memperhatikan aspirasi dan kebutuhan generasi muda, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi mereka untuk berkembang dan berkontribusi bagi bangsa. Korupsi harus diberantas agar Indonesia menjadi negara yang maju, adil, dan sejahtera.
KPK masih terus mendalami kasus ini dan belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan penyelidikan. Namun, kasus ini telah mencoreng citra pemerintah dan menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat. Masyarakat berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pejabat publik dan momentum untuk membangun pemerintahan yang bersih dan berintegritas.