Kerja Santai, Hidup Tenang, 6 Profesi Anti Lembur yang Bikin Bahagia

Banyak orang kini mendambakan pekerjaan yang tidak bikin stres dan tetap bisa menikmati hidup di luar kantor. Lembur terus-menerus bukan hanya bikin lelah, tapi juga berdampak buruk bagi kesehatan. Untungnya, ada beberapa profesi yang menawarkan jam kerja yang lebih manusiawi.
Berikut ini enam profesi yang dikenal memiliki ritme kerja yang lebih santai dan menjanjikan kebahagiaan, dilansir dari laporan The Guardian dan Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat.
1. Apoteker
Profesi apoteker seringkali dianggap remeh, padahal menawarkan stabilitas dan jam kerja yang relatif teratur. Tugas utama apoteker adalah menyiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep dokter, serta memberikan informasi yang jelas kepada pasien tentang penggunaan dan efek sampingnya.
"Apoteker memiliki peran krusial dalam sistem kesehatan, memastikan pasien mendapatkan obat yang tepat dengan informasi yang akurat," ujar Dr. Anita Rahmawati, seorang praktisi farmasi dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Apoteker cenderung tidak terlibat dalam situasi darurat seperti dokter atau perawat, sehingga jadwal kerja lebih teratur.
Kebutuhan akan apoteker terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan kesadaran masyarakat akan kesehatan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan.
2. Pustakawan
Pencinta buku dan ketenangan pasti akan menyukai profesi pustakawan. Lebih dari sekadar menjaga buku, pustakawan adalah pemandu pengetahuan dan jembatan antara masyarakat dengan sumber informasi. Tugas mereka meliputi mengelola koleksi buku, membantu pengunjung mencari informasi, menyelenggarakan kegiatan edukatif, serta mempromosikan literasi.
"Pustakawan memiliki peran penting dalam melestarikan pengetahuan dan memfasilitasi akses informasi bagi semua orang," kata Bapak Budi Santoso, Kepala Perpustakaan Daerah Jakarta. Lingkungan kerja yang tenang dan jam kerja yang teratur menjadikan profesi ini sangat ideal bagi mereka yang menghargai keseimbangan hidup.
Data dari Asosiasi Perpustakaan Indonesia menunjukkan bahwa kebutuhan akan pustakawan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat dalam mencari informasi.
3. Manajer Sumber Daya Manusia
Mungkin terdengar mengejutkan, tapi profesi Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) juga menawarkan potensi keseimbangan hidup yang baik. Meskipun bertanggung jawab atas pengelolaan karyawan, rekrutmen, dan pengembangan SDM, manajer SDM seringkali memiliki fleksibilitas dalam mengatur jadwal kerja. Apalagi di era kerja jarak jauh, banyak perusahaan yang memberikan kebebasan kepada manajer SDM untuk bekerja dari mana saja.
"Peran manajer SDM sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif," jelas Ibu Rina Susanti, Direktur HRD sebuah perusahaan teknologi. Fleksibilitas kerja juga berlaku bagi tim SDM, sehingga mereka dapat menyeimbangkan kebutuhan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
4. Psikolog
Menjadi seorang psikolog tak harus selalu terjebak dalam jadwal padat dan tekanan emosional tinggi. Banyak psikolog yang menikmati otonomi dan fleksibilitas dalam mengatur jadwal praktik mereka. Mereka dapat memilih jam kerja yang sesuai preferensi pribadi, mengatur jumlah pasien, dan bahkan menawarkan konsultasi daring.
"Profesi psikolog menuntut empati, kesabaran, dan kemampuan mendengarkan yang baik," kata Dr. Michael Chandra, seorang psikolog klinis. Fleksibilitas dalam mengatur jadwal memungkinkan psikolog memberikan pelayanan optimal tanpa mengorbankan keseimbangan hidup.
Permintaan akan jasa psikolog terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.
5. Insinyur Lingkungan
Insinyur lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengatasi berbagai permasalahan terkait polusi, limbah, dan perubahan iklim. Tugas mereka meliputi merancang sistem pengolahan air dan limbah, mengembangkan teknologi energi terbarukan, serta melakukan analisis dampak lingkungan. Insinyur lingkungan seringkali memiliki fleksibilitas dalam mengatur jadwal kerja mereka.
"Insinyur lingkungan bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan," jelas Bapak David Kurniawan, seorang insinyur lingkungan di sebuah perusahaan konsultan.
Kebutuhan akan insinyur lingkungan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan implementasi kebijakan yang lebih ketat.
6. Terapis
Profesi terapis, baik terapis fisik, terapis pijat, maupun terapis wicara, menawarkan fleksibilitas yang signifikan dalam mengatur jadwal kerja. Mereka bekerja dengan pasien untuk membantu mereka memulihkan fungsi fisik, mengurangi rasa sakit, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan mengatasi berbagai masalah kesehatan lainnya.
"Terapis memiliki peran penting dalam membantu pasien meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Ibu Sari Dewi, seorang terapis fisik. Fleksibilitas dalam mengatur jadwal memungkinkan mereka memberikan pelayanan optimal kepada pasien tanpa mengorbankan keseimbangan hidup.
Seiring dengan meningkatnya populasi lansia dan kesadaran masyarakat akan pentingnya rehabilitasi, kebutuhan akan terapis terus meningkat.