KIP Kuliah Sekolah Garuda Butuh Tambahan Dana? Ini Kata Menteri Brian!

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyampaikan kabar penting: kementeriannya membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 5,9 triliun. Dana segar ini diproyeksikan untuk memaksimalkan berbagai program strategis yang tengah berjalan.
Prioritaskan KIP Kuliah dan Sekolah Garuda
Menurut Menteri Brian, usulan penambahan anggaran ini diajukan untuk mengakomodasi program-program prioritas yang belum sepenuhnya terdanai dalam pagu anggaran tahun 2026. Beberapa program utama yang akan didukung adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan pengembangan Sekolah Garuda.
"Ini adalah langkah strategis untuk masa depan pendidikan tinggi dan riset di Indonesia," tegas Menteri Brian dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (27/8/2025). Ia menambahkan, tambahan anggaran ini sangat penting agar program-program prioritas dapat berjalan optimal dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.
Usulan ini sendiri telah diajukan secara resmi kepada Kementerian Keuangan pada 23 Agustus 2025.
Rincian Alokasi Dana Tambahan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdikstisaintek, Togar Mangihut Simatupang, menjelaskan lebih detail mengenai alokasi dana tambahan tersebut. Menurutnya, setiap unit eselon satu di Kemdikstisaintek akan mendapatkan bagian untuk mempercepat pencapaian target-target strategis.
Berikut rinciannya:
* Sekretariat Jenderal: Mendapatkan tambahan Rp 256,022 miliar untuk mendukung operasional dan program pengelolaan administrasi serta keuangan kementerian. * Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti): Membutuhkan tambahan signifikan sebesar Rp 4,10 triliun. Dana ini akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, mendukung penelitian di perguruan tinggi, dan memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat dari berbagai kalangan. * Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi: Memerlukan tambahan sekitar Rp 1,270 triliun. Alokasi ini ditujukan untuk pengembangan infrastruktur riset, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang sains dan teknologi, serta dukungan untuk inovasi dan komersialisasi hasil riset.
Alokasi Dana per Program: KIP Kuliah Jadi Prioritas
Sekjen Togar Mangihut Simatupang juga merinci alokasi dana per program, yang mencakup berbagai inisiatif strategis di bidang pendidikan tinggi, riset, dan pengembangan teknologi.
Sekretaris Jenderal dan Inspektorat Jenderal akan menerima tambahan Rp 238,655 miliar, yang akan digunakan untuk:
* Program Pendidikan Tinggi: Fokus utama adalah penambahan kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebanyak 22.050 beasiswa, ditambah Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) sebesar Rp 6,699 miliar dan Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK) sebesar Rp 22,4 miliar. * Program Dukungan Manajemen: Anggaran tambahan sebesar Rp 17,3 miliar akan dialokasikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional kementerian.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi akan memperoleh tambahan Rp 847,850 miliar yang akan dialokasikan untuk:
* Revitalisasi perguruan tinggi negeri akademik sebesar Rp 275 miliar. * Pusat unggulan antar perguruan tinggi sebesar Rp 50 miliar. * Revitalisasi perguruan tinggi negeri vokasi Rp 200 miliar. * Program pembinaan perguruan tinggi swasta Rp 100 miliar. * Program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) ditambah menjadi 213 beasiswa dengan anggaran Rp 13,3 miliar. * Beasiswa gelar dosen untuk mengakomodasi kekurangan yang sedang berjalan sebesar Rp 204 miliar. * Fasilitasi pembinaan kelembagaan atau Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) dengan anggaran Rp 5,416 miliar. * Tambahan dukungan manajemen sebesar Rp 3,562 triliun, terutama untuk tunjangan kinerja (tukin) dosen sebesar Rp 2,6 triliun dan pengangkatan dosen ASN pada tahun 2026.
Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan tidak memerlukan tambahan anggaran dan tetap pada pagu indikatif sebesar Rp 20 miliar.
Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi membutuhkan tambahan Rp 1,2 triliun, yang akan digunakan untuk:
* Sekolah Unggul Garuda dengan alokasi Rp 1 triliun. * Repository sains dan teknologi untuk membangun akses jurnal tunggal sebesar Rp 270 miliar.
Pengajuan tambahan anggaran ini mencerminkan komitmen Kemdikstisaintek untuk memajukan pendidikan tinggi dan riset di Indonesia. Dengan dukungan finansial yang memadai, diharapkan program-program prioritas dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Saat ini, Kementerian Keuangan tengah mengevaluasi usulan tersebut sebelum memberikan persetujuan.