Kisah di Balik Kokohnya Taipei 101 Menantang Maut

Taipei 101, menara yang menjulang gagah setinggi 508 meter di Taiwan, bukan hanya sekadar bangunan pencakar langit. Lebih dari sekadar ikon arsitektur modern, ia adalah simbol ketangguhan, berdiri kokoh menghadapi tantangan alam yang ekstrem. Bayangkan saja, berada di wilayah rawan gempa dan jalur topan, bagaimana Taipei 101 mampu bertahan dari guncangan dahsyat dan terjangan angin kencang?
Taiwan: Antara Gempa dan Topan
Taiwan, yang berada di Cincin Api Pasifik, sudah terbiasa dengan gempa bumi. Guncangan dengan magnitudo signifikan sering kali menghantam, menguji ketahanan infrastruktur dan keselamatan warga. Tak hanya itu, lokasinya juga membuat Taiwan jadi langganan topan. Setiap tahun, badai tropis menerjang, membawa angin ribut dan hujan deras yang berpotensi merusak parah. Data Biro Pusat Cuaca Taiwan mencatat, rata-rata 3-4 topan menghantam pulau ini setiap tahun.
Ancaman ganda inilah yang memaksa para insinyur dan arsitek untuk merancang Taipei 101 dengan ketahanan super. Mereka sadar betul, struktur bangunan harus mampu menyerap energi gempa dan menahan tekanan angin yang luar biasa. Jika gagal, akibatnya bisa fatal, mengancam ribuan nyawa orang yang bekerja dan berkunjung ke menara ikonik ini.
Menjulang di Tengah Risiko
Dengan 101 lantai di atas permukaan tanah dan lima lantai di bawah tanah, Taipei 101 bukan hanya menara tertinggi di Taiwan, tetapi juga salah satu yang tertinggi di dunia. Bahkan, tingginya melebihi Menara Eiffel di Paris! Sampai tahun 2024, Taipei 101 masih bertengger di peringkat ke-11 sebagai gedung pencakar langit tertinggi secara global. Kehadirannya mengubah wajah kota Taipei dan jadi lambang kemajuan ekonomi Taiwan.
Namun, ketinggian ini juga berarti risiko yang lebih besar. Angin kencang di ketinggian bisa membuat menara bergoyang hebat. Getaran gempa juga bisa diperkuat oleh ketinggian bangunan. Oleh karena itu, perancang Taipei 101 harus memutar otak, mencari solusi inovatif untuk meminimalkan efek dari kedua kekuatan alam yang berpotensi merusak ini.
Rahasia Keseimbangan: Bola Baja Raksasa 660 Ton
Kunci ketahanan Taipei 101 ada pada sebuah bola baja raksasa berwarna keemasan yang menggantung di antara lantai 87 dan 92. Bola pendulum seberat 660 metrik ton ini, yang dikenal sebagai Tuned Mass Damper (TMD), berfungsi sebagai peredam getaran super efektif. Bola ini menggantung lebih dari 300 meter di atas tanah dan menjadi daya tarik wisata tersendiri.
"Tuned Mass Damper adalah jantung dari sistem pertahanan Taipei 101 terhadap gempa dan topan," jelas Dr. Lin Wei-Ting, Profesor Teknik Sipil di Universitas Nasional Taiwan. "Tanpa TMD, menara ini akan jauh lebih rentan terhadap kerusakan struktural."
Bagaimana TMD Bekerja?
Cara kerja TMD sebenarnya sederhana, tapi sangat efektif. Bola baja raksasa ini digantung menggunakan delapan kabel baja yang kuat dan dirancang untuk bergerak bebas. Ketika menara mulai bergoyang karena gempa atau angin kencang, bola pendulum bergerak ke arah yang berlawanan, menyerap sebagian energi kinetik dan mengurangi amplitudo gerakan menara.
Pergerakan bola pendulum ini bisa mencapai 1,5 meter dari sisi ke sisi! Sistem hidrolik dan sensor canggih terus memantau gerakan menara dan menyesuaikan pergerakan bola pendulum untuk memastikan efektivitas maksimal. TMD mengurangi pergerakan menara hingga sekitar 40 persen, membuat bangunan lebih aman dan nyaman bagi penghuninya. Biaya pembangunan pendulum ini saja mencapai NTD 132 juta, atau sekitar Rp 70,53 miliar.
Teruji dan Selamat dari Gempa
Efektivitas TMD sudah terbukti dalam beberapa gempa bumi signifikan. Pada 3 April 2024, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang pesisir timur Taiwan, dekat Hualien. Meskipun gempa tersebut menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah, Taipei 101 tetap berdiri kokoh.
Sebelumnya, pada 18 April 2019, gempa berkekuatan 6,1 skala Richter yang berpusat di Xiulin, Hualien, juga menguji ketahanan menara. TMD bergerak sekitar 20 cm ke kiri dan ke kanan, meredam gerakan menara akibat gempa. Kejadian ini membuktikan bahwa sistem peredam massa berfungsi sebagaimana mestinya dan mampu melindungi Taipei 101 dari dampak gempa bumi.
"Kami sangat bangga bahwa Taipei 101 mampu bertahan dari gempa bumi dan topan," kata Yang Kuo-Wei, juru bicara Taipei 101. "Ini membuktikan bahwa investasi kami dalam teknologi dan rekayasa telah membuahkan hasil."
Nikmati Pemandangan Tanpa Pusing
Selain melindungi struktur bangunan, TMD juga berkontribusi pada kenyamanan pengunjung. Angin kencang di ketinggian bisa membuat menara bergoyang, membuat sebagian orang merasa pusing atau mual. Dengan meredam gerakan menara, TMD memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan kota Taipei dari dek observasi tanpa merasa tidak nyaman.
Dari ketinggian, pengunjung bisa menyaksikan panorama perkotaan yang memukau, dengan latar belakang pegunungan yang indah. TMD bukan hanya pengaman, tetapi juga jaminan pengalaman yang menyenangkan bagi para wisatawan. Taipei 101 bukan sekadar gedung pencakar langit, melainkan pencapaian teknik yang memungkinkan manusia menikmati keindahan alam dari ketinggian yang luar biasa, bahkan di tengah ancaman bencana.