Kisah Inspiratif, Alumni SMA Daerah Taklukkan ITB, Sumatera Paling Unggul!

Kabar baik datang dari Institut Teknologi Bandung (ITB): sejumlah mahasiswa baru menunjukkan prestasi gemilang, dan banyak di antaranya berasal dari SMA-SMA di luar Pulau Jawa! Hebatnya lagi, alumni SMA dari Sumatera mendominasi daftar mahasiswa berprestasi ini. Ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan di daerah pun tak kalah saing.
Mahasiswa Berprestasi ITB: Bukti Pendidikan Berkualitas Merata
Keberhasilan mahasiswa-mahasiswa baru ini menjadi bukti bahwa kesempatan meraih pendidikan tinggi berkualitas terbuka bagi semua anak bangsa, tanpa memandang asal daerah. Hal ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa pendidikan bermutu hanya ada di kota-kota besar di Jawa.
TPB: Fondasi Awal yang Menyamaratakan Kemampuan
Sebagai langkah awal, seluruh mahasiswa baru ITB wajib mengikuti Tahap Persiapan Bersama (TPB) di tahun pertama. Program ini bertujuan memberikan dasar pengetahuan yang kuat di bidang sains, serta melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis. Mata kuliah inti seperti matematika, fisika, dan kimia menjadi fokus utama, sebagai fondasi penting untuk studi di bidang teknik dan sains.
Beberapa fakultas bahkan menambahkan mata kuliah khusus sesuai bidang masing-masing. Tujuannya adalah memberi pengantar yang lebih mendalam sebelum mahasiswa masuk ke program studi spesifik. Dengan TPB, diharapkan semua mahasiswa memiliki landasan pengetahuan yang setara, sehingga bisa bersaing secara sehat dan meraih prestasi maksimal.
Apresiasi Kampus untuk Mahasiswa Berprestasi
Pihak ITB memberikan apresiasi tinggi atas capaian luar biasa mahasiswa baru ini. Dalam sebuah kesempatan, Rektor ITB menyampaikan rasa bangga atas dedikasi dan kerja keras mahasiswa yang berhasil meraih nilai akademik memuaskan di TPB. "Prestasi ini bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, setiap siswa dapat meraih impiannya," ungkapnya.
Rektor ITB juga menegaskan komitmen kampus untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan dukungan optimal kepada seluruh mahasiswa, termasuk yang berasal dari daerah. "Kami percaya bahwa setiap siswa memiliki potensi unik dan berharga, dan tugas kami adalah membantu mereka mengembangkan potensi tersebut semaksimal mungkin," tambahnya.
Kisah Inspiratif Alumni SMA Daerah di ITB
Kisah sukses alumni SMA daerah yang berhasil menaklukkan ITB ini sangatlah inspiratif. Mereka membuktikan bahwa keterbatasan geografis bukanlah halangan untuk meraih pendidikan tinggi berkualitas. Berikut beberapa profil mahasiswa berprestasi tersebut:
Nadine Arindy Octavia - SMA Santo Thomas 1, Medan
Nadine, alumni SMA Santo Thomas 1 Medan, kini menempuh studi Sistem dan Teknologi Informasi di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB. Ia berhasil meraih IPK sempurna, yaitu 4,00, di tahun pertamanya. "Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini. Kuncinya adalah fokus, disiplin, dan tidak mudah menyerah," ujar Nadine.
Rachel Tannery - SMA Witama Nasional Plus Pekanbaru
Rachel, lulusan SMA Witama Nasional Plus Pekanbaru, berhasil menjadi mahasiswa terbaik dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB. Ia mengambil jurusan Arsitektur dan meraih IPK 3,95 di tahun pertama. "Saya selalu bermimpi menjadi arsitek. ITB adalah tempat yang tepat untuk mewujudkan mimpi tersebut," kata Rachel.
Andara Claresta Rabbani - SMA Negeri 4 Lahat
Andara, alumni SMA Negeri 4 Lahat, Sumatera Selatan, berhasil meraih IPK 3,94 di tahun pertamanya di ITB. Ia juga memilih jurusan Arsitektur di SAPPK. "Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari ITB. Semoga saya bisa memberikan kontribusi positif bagi daerah saya," ujar Andara penuh semangat.
Dhiwa Hafizh Wirianputra - SMA Negeri 4 Denpasar
Dhiwa, mahasiswa Teknik Mesin di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, menunjukkan kecemerlangannya dengan meraih IPK sempurna, 4,00. Ia merupakan alumni SMA Negeri 4 Denpasar, Bali. "Saya sangat termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri di ITB," tuturnya.
Daniel Evan Koyongian - SMA Negeri 10 Samarinda
Daniel, lulusan SMA Negeri 10 Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil menjadi mahasiswa terbaik tahun pertama dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB. Ia mengambil jurusan Rekayasa Hayati. "Saya sangat tertarik dengan bidang bioteknologi. Saya berharap bisa menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat," jelas Daniel.
Daftar Lengkap Mahasiswa Terbaik ITB dan Asal Sekolah (Tahun Akademik 2024/2025)
Berikut daftar lengkap mahasiswa terbaik ITB dari berbagai fakultas dan sekolah, beserta asal sekolah mereka:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Domu Fidelis (IPK 4,00) - Prodi Matematika - SMA Kuantum Cemerlang, Bandung 2. Nawla Khairun Nisa - Prodi Kimia - MAN 4 Jakarta
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
1. Bagas Arya Saputra (IPK 4,00) - Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika - SMA Negeri 2 Kuningan 2. Collin Mykelti Wilson (IPK 4,00) - Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika - SMA St Angela, Bandung
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
1. Revaldy Putra Negara Marpaung (IPK 4,00) - Prodi Teknik Metalurgi - SMA Negeri 2 Kuningan 2. Fatih Haidar Irawan (IPK 3,97) - Prodi Teknik Metalurgi - SMA Negeri 1 Kebumen
Sekolah Bisnis dan Manajemen
1. Lindy Evania Kusnadi (IPK 3,97) - Prodi Manajemen - SMA BPK 1 Penabur, Bandung 2. Michelle Halim (IPK 3,86) - Prodi Kewirausahaan - SMA Bunda Mulia, Jakarta
Sekolah Farmasi
1. Gustav Ian Setiabudi (IPK 3,94) - Prodi Sains dan Teknologi Farmasi - SMA Kristen Plus Penabur, Cirebon 2. Amelia Herny Calista (IPK 3,92) - Prodi Sains dan Teknologi Farmasi - SMA Kristen 5 Penabur, Jakarta
Fakultas Teknologi Industri
1. Nigan Siva Isdy (IPK 4,00) - Prodi Teknik Kimia - SMA Kanisius, Jakarta 2. Marellia Minerva Saleh (IPK 4,00) - Prodi Teknik Kimia - SMA Alfa Centauri, Bandung
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
1. Felix Sanjaya (IPK 4,00) - Prodi Teknik Lingkungan - SMA Kesatuan, Bogor 2. Al Rafi Tamin (IPK 4,00) - Prodi Teknik Sipil - SMA Negeri 5 Bandung
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
1. Rachel Tannery (IPK 3,95) - Prodi Arsitektur - SMA Witama Nasional Plus Pekanbaru, Riau 2. Andara Claresta Rabbani (IPK 3,94) - Prodi Arsitektur - SMA Negeri 4 Lahat, Sumatra Selatan
Fakultas Seni Rupa dan Desain
1. Jocelin Griselda Liguna (IPK 3,95) - Prodi Desain Komunikasi Visual - SMA UPH College, Tangerang 2. Kayra Nabila (IPK 3,95) - Prodi Desain Komunikasi Visual - SMA Islam Sinar Cendekia, Tangerang
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
1. Nadine Arindy Octavia (IPK 4,00) - Prodi Sistem dan Teknologi Informasi - SMA Santo Thomas 1, Medan 2. Josh Reinhart Zidik (IPK 4,00) - Prodi Teknik Informatika - SMA BPK 1 Penabur, Bandung
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
1. Rafael Kusumo Satrio Aji (IPK 4,00) - Prodi Teknik Mesin - SMA Negeri 3 Yogyakarta 2. Dhiwa Hafizh Wirianputra (IPK 4,00) - Prodi Teknik Mesin - SMA Negeri 4 Denpasar
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
1. Kania Pramesthi Setyawan (IPK 4,00) - Prodi Rekayasa Hayati - Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah, Surabaya 2. Daniel Evan Koyongian (IPK 4,00) - Prodi Rekayasa Hayati - SMA Negeri 10 Samarinda
Keberhasilan para mahasiswa ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, terutama bagi mereka yang berasal dari daerah. Dengan semangat pantang menyerah dan kerja keras, siapa pun dapat meraih impian dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. ITB berkomitmen untuk terus memberikan pendidikan berkualitas dan mendukung pengembangan potensi seluruh mahasiswa, tanpa memandang asal daerah. Diharapkan, semakin banyak siswa daerah yang termotivasi melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan meraih prestasi gemilang di masa depan.
Pada Kamis, 14 Agustus 2025, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Irwan Meilano, dalam Sidang Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru ITB Semester I Tahun Akademik 2025/2026 di Sasana Budaya Ganesa, Bandung, menyampaikan rasa bangga atas prestasi mahasiswa baru ini. Irwan, yang juga merupakan Guru Besar di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, menambahkan bahwa persaingan untuk memilih yang terbaik sangat ketat, bahkan hingga digit terakhir IPK.