Kurikulum Sekolah Rakyat, Fleksibel Kayak Sistem SKS Kuliah?

Table of Contents
Kurikulum Sekolah Rakyat, Fleksibel Kayak Sistem SKS Kuliah?


Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkenalkan sebuah gebrakan baru untuk Sekolah Rakyat: Kurikulum dengan konsep _multi-entry, multi-exit_ (MEME). Pendekatan ini dirancang agar siswa dapat belajar sesuai minat, bakat, dan kecepatan masing-masing. Fleksibilitas ini mengingatkan pada Sistem Kredit Semester (SKS) yang sudah familiar di perguruan tinggi. Akankah ini menjadi awal revolusi sistem pendidikan dasar yang lebih personal dan adaptif?

Kurikulum MEME: Belajar Fleksibel Ala Kampus

Inti dari kurikulum baru ini adalah konsep _multi-entry, multi-exit_ (MEME). Siswa diberi kebebasan untuk memulai pembelajaran kapan saja dan menyelesaikan studi sesuai dengan kemampuan individunya. Artinya, tidak ada lagi batasan waktu yang mengikat atau keharusan mengikuti alur belajar yang sama. Setiap siswa berhak memiliki jalur belajarnya sendiri, yang disesuaikan dengan potensi dan minatnya.

"Prinsipnya adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk berkembang optimal," ujar Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, saat memberikan pembekalan kepada guru dan kepala Sekolah Rakyat di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025). "Kami ingin menciptakan lingkungan belajar inklusif dan responsif terhadap kebutuhan setiap individu."

SKS untuk Sekolah Rakyat?

Kurikulum MEME berbagi semangat yang sama dengan sistem SKS di perguruan tinggi, yaitu fleksibilitas dan individualisasi. Sama seperti mahasiswa yang bisa memilih mata kuliah sesuai minat dan mengambil beban studi sesuai kemampuan, siswa Sekolah Rakyat pun dapat memilih modul pembelajaran dan menuntaskannya dengan kecepatan yang berbeda. Dengan sistem ini, siswa yang cepat tanggap bisa melaju lebih pesat, sementara yang membutuhkan waktu lebih banyak dapat belajar sesuai tempo mereka.

"Sederhananya, bayangkan saja kuliah dengan sistem SKS," jelas Mu'ti. "Siswa tidak harus menyelesaikan mata pelajaran dalam waktu yang seragam, melainkan bisa berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkat kemampuannya masing-masing." Pendekatan ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan belajar dan memberi kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk meraih potensi terbaik mereka.

Materi Pembelajaran: Standar Nasional Tetap Jadi Panduan

Walaupun kurikulumnya fleksibel, materi pembelajaran di Sekolah Rakyat tetap berpegang pada standar nasional. Kemendikdasmen akan menyediakan modul pembelajaran yang komprehensif untuk setiap jenjang, memastikan siswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Modul-modul ini akan disusun secara sistematis dan terstruktur, mencakup berbagai mata pelajaran inti yang esensial untuk perkembangan intelektual dan karakter siswa.

"Modul berisi materi pembelajaran yang memungkinkan murid untuk menyelesaikannya dalam waktu yang berbeda-beda," kata Mu'ti. Jadi, fleksibilitasnya terletak pada cara siswa mengakses dan menyelesaikan modul, bukan pada isi materi pelajarannya.

Lebih dari Sekadar Teori: Fokus pada Keterampilan Praktis

Kurikulum MEME tidak hanya berfokus pada penguasaan teori, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan yang bisa diterapkan dalam lingkungan sosial dan alam di sekitar mereka. Lebih jauh lagi, kurikulum ini dirancang untuk membekali siswa dengan kemampuan yang berguna setelah mereka lulus, baik untuk melanjutkan studi maupun untuk memasuki dunia kerja.

"Kami ingin memastikan bahwa lulusan Sekolah Rakyat memiliki keterampilan yang relevan dan siap menghadapi tantangan masa depan," tegas Mu'ti. "Kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah, yang sangat penting untuk sukses di abad ke-21."

_Hidden Curriculum_: Pengalaman Sebagai Guru Terbaik

Selain kurikulum formal yang tertulis, Sekolah Rakyat juga akan menerapkan _hidden curriculum_, yaitu semua pengalaman yang didapatkan siswa selama belajar di lingkungan sekolah dan asrama. Pengalaman-pengalaman ini dianggap sebagai bagian integral dari proses pembelajaran, membentuk karakter dan nilai-nilai siswa secara menyeluruh. Lingkungan sekolah dan asrama akan dirancang untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi pengembangan diri dan interaksi sosial yang positif.

"Pembelajaran di Sekolah Rakyat tidak hanya tentang materi yang kami sampaikan, tetapi juga tentang _hidden curriculum_, yang mencakup lingkungan sekolah dan asrama, dan itu menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran di Sekolah Rakyat," jelas Mu'ti.

_Hidden curriculum_ mencakup aspek-aspek seperti interaksi antara siswa dan guru, interaksi antar siswa, kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan nilai-nilai yang ditanamkan dalam lingkungan belajar. Melalui pengalaman-pengalaman ini, siswa akan belajar tentang kerjasama, tanggung jawab, disiplin, empati, dan nilai-nilai moral penting lainnya.

Implementasi kurikulum Sekolah Rakyat dengan konsep MEME merupakan langkah inovatif dalam pendidikan Indonesia. Jika berhasil, sistem ini berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka. Namun, tantangan implementasinya juga tidak sedikit, termasuk kesiapan guru, ketersediaan sumber daya, dan adaptasi siswa terhadap sistem belajar yang baru. Evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan akan menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan kurikulum Sekolah Rakyat ini.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.