Mahasiswa ITB Ini Bikin Bangga Indonesia, Risetnya Sampai ke Taiwan!

Table of Contents
Mahasiswa ITB Ini Bikin Bangga Indonesia, Risetnya Sampai ke Taiwan!


M. Alief Fauzan Bariadi, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), membuktikan bahwa talenta Indonesia mampu bersinar di panggung internasional. Kiprahnya dalam riset teknologi 5G Open Radio Access Network (O-RAN) di Taiwan menjadi bukti nyata kontribusi anak bangsa dalam memajukan infrastruktur telekomunikasi masa depan. Lebih dari sekadar penguasaan teknologi, keberhasilan Alief juga mencerminkan kemampuan membangun relasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Menjelajahi Riset 5G O-RAN di Taiwan

Alief, mahasiswa Teknik Telekomunikasi ITB angkatan 2021, mendapatkan kesempatan berharga untuk belajar dan mengembangkan diri di GoMore, perusahaan telekomunikasi ternama di Taiwan. Melalui program magang ini, ia memfokuskan diri pada riset 5G O-RAN, sebuah arsitektur jaringan yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada satu vendor tunggal dalam pengadaan infrastruktur telekomunikasi.

"Tujuan utama riset ini adalah menciptakan ekosistem telekomunikasi yang lebih terbuka dan fleksibel," ungkap Alief saat dihubungi secara daring, Senin (26/08/2024). Ia menjelaskan bahwa O-RAN memungkinkan operator telekomunikasi untuk memilih perangkat dari berbagai vendor tanpa terhambat masalah kompatibilitas.

Motivasi di Balik Peluang Magang

Kesempatan emas ini hadir melalui program TEEP (Taiwan Experience Education Program), sebuah inisiatif pemerintah Taiwan yang membuka pintu bagi mahasiswa internasional untuk merasakan pengalaman belajar dan bekerja di lingkungan industri yang dinamis. Program TEEP menjadi wadah ideal bagi Alief untuk mengembangkan minat dan keahliannya di bidang telekomunikasi.

"Saya melihat program TEEP sebagai kesempatan langka untuk memperdalam pengetahuan tentang teknologi 5G, khususnya O-RAN. Selain itu, saya ingin merasakan langsung bagaimana industri telekomunikasi di Taiwan berkembang pesat," ujarnya.

Solidaritas Tim dan Inisiatif Program

Alief tidak sendiri dalam program magang ini. Lima mahasiswa ITB lainnya turut berpartisipasi, yaitu James Patrick, Justin Aprio Chan, dan Rafi Ananta Alden dari program studi Elektro 2022, serta Nadya Saski dan Rossi Putri dari Jurusan Telekomunikasi 2022. Kehadiran mereka menegaskan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dan potensi anak bangsa untuk berkontribusi secara global.

Program TEEP, yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Taiwan sejak 2015, bertujuan untuk meningkatkan daya saing mahasiswa internasional dan mempererat hubungan bilateral antara Taiwan dengan negara-negara mitra. Lebih dari sekadar program magang, TEEP menjadi jembatan antara dunia akademis dan industri, sekaligus membuka peluang kolaborasi riset yang berkelanjutan.

Peran dan Tanggung Jawab di Taiwan

Sebagai mahasiswa magang, Alief menerima honor yang memadai untuk menutupi biaya hidupnya selama di Taiwan. Tak hanya itu, ia juga aktif dalam kegiatan akademik di ITB, termasuk menjadi asisten dosen untuk mata kuliah teknik telekomunikasi tertentu. Keterlibatannya dalam komunitas riset internasional APIE (Asia-Pacific Information Environment) juga memberinya kesempatan untuk memperluas wawasan dan jaringan globalnya di bidang teknologi informasi dan jaringan.

"Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini. Selain mendapatkan pengalaman berharga di industri, saya juga bisa terus berkontribusi di dunia akademis dan memperluas jaringan profesional," kata Alief.

Menjaga Keseimbangan Hidup

Di tengah kesibukannya, Alief tak pernah lupa akan pentingnya keseimbangan antara ilmu, kegiatan sosial, dan spiritualitas. Ia percaya keseimbangan ini adalah kunci untuk tetap rendah hati dan bersyukur atas setiap pencapaian. Dukungan penuh dari keluarga, terutama kedua orang tuanya, juga menjadi faktor penting dalam setiap langkahnya.

"Keluarga adalah fondasi utama dalam hidup saya. Mereka selalu memberikan dukungan tanpa syarat dan memotivasi saya untuk terus belajar dan berkembang," tuturnya. Alief menekankan bahwa kebebasan untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihan yang diambil, merupakan hal yang sangat berharga yang diberikan oleh keluarganya.

Prospek 5G O-RAN di Indonesia

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), implementasi teknologi 5G di Indonesia terus berlanjut. Meskipun belum merata, beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan sudah memiliki jaringan 5G. Pengembangan teknologi O-RAN, seperti yang dilakukan oleh Alief, diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah implementasi 5G di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari teknologi ini.

"Riset tentang 5G O-RAN ini memang belum banyak dilihat di Indonesia karena jangkauan sinyal 5G yang masih terbatas. Namun, ini adalah langkah strategis untuk masa depan telekomunikasi Indonesia," ujar Dr. Ian Yosef M. Edward, dosen pembimbing Alief di ITB. Ia menambahkan bahwa teknologi O-RAN memiliki potensi untuk mengurangi biaya implementasi dan meningkatkan fleksibilitas jaringan.

Ke depan, Alief berencana untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi dan terus berkontribusi dalam pengembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia. Ia berharap dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk berani bermimpi dan berkarya di bidang sains dan teknologi. Kisah Alief Fauzan Bariadi adalah bukti bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan yang tepat, anak bangsa dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.