Numerasi Nasional Digalakkan, Dongkrak Skor PISA, Pendidikan Makin Oke?
Peringkat PISA Rendah, Gerakan Numerasi Nasional Jadi Andalan Tingkatkan Kualitas Pendidikan?
Performa siswa Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) yang belum menggembirakan menjadi perhatian serius. Skor yang masih di bawah rata-rata negara anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) memicu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen) untuk bertindak. Salah satu langkah yang diambil adalah peluncuran Gerakan Numerasi Nasional (GNN). Mampukah gerakan ini ampuh mendongkrak skor PISA dan membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik?
Alarm dari Skor PISA yang Tertinggal
PISA, yang menjadi tolok ukur global untuk mengukur kemampuan siswa dalam membaca, matematika, dan sains, menempatkan Indonesia pada posisi yang kurang memuaskan. Hasil PISA menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia masih di bawah rata-rata negara OECD. Hal ini menjadi perhatian penting karena PISA dianggap sebagai indikator daya saing suatu negara di era global. Skor PISA yang rendah mengindikasikan masalah mendasar dalam sistem pendidikan, mulai dari kurikulum, metode pengajaran, hingga kualitas guru.
"Hasil PISA ini menjadi alarm bagi kita semua. Kita harus segera berbenah diri untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam hal numerasi," ujar seorang pejabat Kemendikdasmen yang tidak ingin disebutkan namanya, menekankan perlunya perubahan signifikan.
Target Ambisius Skor PISA di RPJMN 2025-2029
Pemerintah menetapkan target ambisius dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yaitu skor 409 untuk kemampuan membaca, 419 untuk matematika, dan 426 untuk sains pada tahun 2029. Target ini menjadi acuan bagi Kemendikdasmen dalam menyusun strategi dan program yang efektif. Gerakan Numerasi Nasional (GNN) menjadi salah satu strategi kunci untuk mencapai target tersebut.
Menurut seorang analis kebijakan pendidikan, "Target RPJMN adalah target nasional yang harus kita capai bersama. GNN adalah salah satu upaya kita untuk mewujudkan target tersebut." GNN diharapkan dapat menjadi pemicu peningkatan kemampuan numerasi siswa secara signifikan.
GNN: Lebih dari Sekadar Meningkatkan Skor PISA
Numerasi: Fondasi Penting Penguasaan Ilmu Pengetahuan
GNN bertujuan untuk menanamkan kecintaan siswa terhadap matematika dan membangun pemahaman yang kuat tentang numerasi sebagai fondasi penting untuk menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan. Numerasi dipandang sebagai akar dari berbagai disiplin ilmu, yang memungkinkan siswa untuk berpikir logis, analitis, dan kritis, sehingga penting dalam menghadapi tantangan di era digital.
Seorang pakar pendidikan matematika menjelaskan, "Numerasi adalah bahasa universal yang mendasari semua ilmu. Dengan menguasai numerasi, siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep di bidang lain." GNN diharapkan dapat mengubah persepsi siswa tentang matematika, dari mata pelajaran yang menakutkan menjadi mata pelajaran yang menarik dan bermanfaat.
Implementasi GNN Melalui Rangkaian Kegiatan
Untuk mencapai tujuan tersebut, GNN diimplementasikan melalui serangkaian kegiatan komprehensif, termasuk pengembangan materi pembelajaran numerasi yang inovatif, pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar numerasi, lokakarya dan seminar numerasi bagi orang tua, serta kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya numerasi. GNN juga memanfaatkan platform digital dan media sosial, termasuk pembuatan siniar tematik yang membahas konsep-konsep numerasi secara menarik dan mudah dipahami, serta penerbitan buku numerasi untuk keluarga.
Menurut seorang koordinator GNN, "GNN bukan hanya program sekolah, tetapi juga gerakan masyarakat. Kita ingin melibatkan semua pihak, mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga masyarakat luas, untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan numerasi anak-anak Indonesia." GNN dirancang untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil dan pedesaan.
Dukungan Penuh untuk Gerakan Numerasi Nasional
Taman Numerasi Diresmikan: Belajar Sambil Bermain
Sebagai bagian dari GNN, Kemendikdasmen meresmikan Taman Numerasi di berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Taman Numerasi adalah ruang terbuka yang dirancang khusus untuk memfasilitasi pembelajaran numerasi melalui permainan dan aktivitas yang menyenangkan, dilengkapi dengan berbagai alat peraga dan media pembelajaran yang interaktif. Saat ini, Taman Numerasi telah hadir di lebih dari seratus sekolah di berbagai jenjang pendidikan, dari SD hingga SMA, yang tersebar di belasan provinsi dan puluhan desa.
"Taman Numerasi adalah wujud komitmen kami untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan interaktif bagi siswa. Kami berharap Taman Numerasi dapat menjadi tempat bagi siswa untuk bermain, belajar, dan bereksplorasi dengan angka," ujar Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen.
Dukungan Komisi X DPR RI untuk GNN
Komisi X DPR RI memberikan dukungan penuh terhadap Gerakan Numerasi Nasional, mengakui pentingnya peningkatan kemampuan numerasi siswa untuk meningkatkan daya saing bangsa. Komisi X DPR RI juga mendorong Kemendikdasmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif dalam bidang numerasi dan memastikan program-program tersebut dapat diakses oleh seluruh siswa di Indonesia, tanpa terkecuali.
Ketua Komisi X DPR RI menegaskan, "Kami di Komisi X DPR RI sangat mendukung GNN dan akan terus mengawal pelaksanaannya. Kami berharap GNN dapat membawa perubahan positif bagi pendidikan Indonesia dan meningkatkan kemampuan numerasi anak-anak kita."
Gerakan Numerasi Nasional diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia secara keseluruhan, dengan fokus pada peningkatan kemampuan numerasi untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Keberhasilan GNN akan sangat bergantung pada kerjasama dan dukungan dari semua pihak. Pada tanggal 19 Agustus 2025, acara Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional diadakan di SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta Barat.
