Rahasia Awet Muda dari Alam, Ubi Ungu dan Kombinasi Ajaib Daun Talas-Teh-Tembakau

Table of Contents
Rahasia Awet Muda dari Alam, Ubi Ungu dan Kombinasi Ajaib Daun Talas-Teh-Tembakau


Siapa sangka, solusi awet muda dan antikarat bisa ditemukan dari kekayaan alam Indonesia? Bahan-bahan seperti ubi ungu, daun talas, teh, hingga tembakau ternyata menyimpan potensi luar biasa sebagai zat alami antikarat. Hal ini terungkap dalam riset seorang profesor dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Adalah Gadang Priyotomo yang menguraikan penemuan ini dalam orasi ilmiahnya bertajuk "Teknologi Mitigasi Korosi Ramah Lingkungan untuk Konservasi Struktur Rawan Korosi". Acara tersebut berlangsung di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung BJ Habibie, Jakarta, pada Rabu, 20 Agustus 2025.

"Selama dua dekade berkarier di BRIN, kami bersama mitra universitas telah mengeksplorasi potensi hayati khas Indonesia," ungkap Gadang. Eksplorasi ini meliputi "ubi ungu, kulit buah, daun talas, hingga teh putih, sebagai bahan alami inhibitor korosi yang mampu menyaingi bahkan melampaui efektivitas bahan sintetik," lanjut peneliti ahli utama yang juga menjabat sebagai Ketua kelompok Riset Korosi dan Teknologi Mitigasi di Pusat Riset Metalurgi BRIN ini, seperti dilansir dari laman BRIN, Kamis (21/8/2025).

Ubi Ungu: Si Ungu Kaya Manfaat Antioksidan

Gadang menjelaskan, ubi ungu memiliki nilai fungsi fisiologis positif sebagai zat antioksidan, antikanker, dan antibakteri. Riset menunjukkan potensi ubi ungu dapat diaplikasikan sebagai zat aktif antikorosi di bidang industri melalui adaptasi fungsi mekanisme zat antiradikal bebas.

Limbah Kulit Buah Jadi Solusi: Kelengkeng dan Naga Unjuk Gigi

Tak hanya itu, riset ini juga menemukan bahwa limbah kulit buah kelengkeng dapat berfungsi sebagai zat antikorosi dengan efisiensi hingga 93% pada konsentrasi 500 ppm. Ini menjadikannya solusi tambahan dalam pembersihan pipa migas. Inovasi serupa juga diterapkan pada kulit buah naga, yang mampu menekan kerusakan korosi hingga 87,73%.

Daun Talas, Teh Putih, dan Tembakau: Kombinasi Kekuatan Alam

Siapa sangka daun tembakau pun punya potensi? Melalui riset kolaboratif, ekstrak tembakau terbukti dapat menurunkan kerusakan korosi hingga 80% pada injeksi optimal 60 ppm dalam media simulasi production water flowline crude oil.

Bahan alami lain seperti daun talas dan daun teh putih juga menunjukkan hasil signifikan. Ekstrak daun talas mampu menekan laju korosi hingga 72% dalam aplikasi industri, serta hampir 80% pada penyimpanan larutan asam sulfat. Sementara itu, ekstrak daun teh putih terbukti efektif mengurangi kerusakan korosi hingga 96% pada konsentrasi rendah, yakni 80 ppm.

"Fakta riset ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan hayati yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi solusi antikorosi ramah lingkungan," tegas Gadang, seorang Doktor bidang Teknik dari Graduate School of Engineering, Osaka Prefecture University, Jepang. "Pendekatan ini tidak hanya mendukung ketahanan industri, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan."

Gadang menambahkan, pemanfaatan bahan ramah lingkungan dalam metode mitigasi korosi baik inhibitor maupun coating, diharapkan dapat menghasilkan strategi mitigasi yang akurat.

"Hal ini akan mendorong praktik teknologi hijau (green technology), mengurangi jejak karbon, serta mempromosikan penggunaan sumber daya yang lebih berkelanjutan," pungkasnya.

Atas risetnya yang inovatif ini, Gadang dikukuhkan sebagai Profesor Riset BRIN bidang Ilmu Teknik Bidang Teknik Pencegahan Korosi pada Rabu kemarin.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.