Rambut Rontok Parah? Mungkin Ini Biang Keroknya (Kata Ahli!)

Rambut rontok memang bisa bikin panik, ya? Tapi, tenang dulu! Kata ahli, ada beberapa hal yang bisa jadi penyebabnya. Yuk, kita cari tahu!
Stres, Biang Kerok Utama Rambut Rontok?
Rambut rontok berlebihan tentu jadi momok menakutkan. Penyebabnya bisa macam-macam, dari faktor genetik hingga masalah kesehatan. Tapi tahukah kamu, stres ternyata juga bisa jadi pemicu utama kerontokan rambut yang cukup serius? Kalau dibiarkan terus-menerus, bisa jadi masalah yang lebih besar, lho!
Menurut Dr. Riati Sri Hartini, seorang psikiater sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran IPB University, stres yang kronis bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk rambut rontok. "Stres berkepanjangan memicu pelepasan hormon kortisol berlebihan. Ini bisa mengganggu banyak fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan rambut," jelasnya pada Kamis (21/8/2025), seperti dikutip dari laman IPB University.
Alopecia Areata: Saat Stres Bikin Sistem Kekebalan Tubuh 'Bingung'
Kerontokan rambut akibat stres berkepanjangan ini sering disebut alopecia areata. Jadi, alopecia areata itu penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh kita malah menyerang folikel rambut sendiri! Serangan ini dipicu oleh peningkatan hormon stres, seperti kortisol.
"Kadar kortisol yang tinggi bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh, menyebabkan peradangan di sekitar folikel rambut. Akibatnya, folikel rambut melemah dan rambut jadi mudah rontok," terang Dr. Riati. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa peningkatan kortisol bisa menghambat produksi protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan rambut.
Tidak Semua Orang Langsung Botak Karena Stres
Walaupun stres bisa memicu kerontokan, ingat ya, tidak semua orang yang stres bakal langsung botak. Ada faktor lain yang ikut berperan dalam perkembangan alopecia areata ini. "Faktor risiko tidak hanya stres saja. Jika faktor lain tidak ada, kerontokan belum tentu terjadi," tegas Dr. Riati.
Faktor genetik punya andil penting dalam menentukan seberapa rentan seseorang terhadap alopecia areata. Orang yang punya riwayat keluarga dengan alopecia areata punya risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Alopecia Areata Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Juga, Lho!
Alopecia areata bukan cuma masalah fisik, tapi juga bisa berdampak besar pada kesehatan mental penderitanya. Rambut rontok parah bisa memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri, yang ujung-ujungnya bisa memicu kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya.
"Penampilan fisik itu penting dalam membangun identitas dan harga diri seseorang. Ketika seseorang mengalami kerontokan rambut yang signifikan, mereka mungkin merasa malu, minder, dan menarik diri dari lingkungan sosial," papar Dr. Riati. Dampak psikologis alopecia areata bisa beda-beda tiap orang, tapi dalam beberapa kasus, bisa sampai menyebabkan gangguan mental yang serius.
Cara Menangani Alopecia Areata, dari Medis Hingga Psikologis
Penanganan alopecia areata butuh pendekatan komprehensif, mencakup aspek medis dan psikologis. Dari sisi medis, penderita alopecia areata bisa konsultasi ke dokter kulit untuk penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan, seperti kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan dan merangsang pertumbuhan rambut.
"Dalam bentuk suntikan, oles, atau oral, obat perangsang pertumbuhan rambut, imunomodulator, maupun JAK inhibitor untuk menyeimbangkan protein," urai Riati. Selain pengobatan medis, pengelolaan stres juga penting dalam penanganan alopecia areata.
Dari sisi psikologis, penderita alopecia areata bisa mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater. Pengelolaan stres bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan, contohnya penerapan gaya hidup sehat, relaksasi, yoga, dan meditasi.
Selain Alopecia Areata, Ada Juga Trichotillomania
Stres bukan cuma menyebabkan alopecia areata, tapi juga bisa memicu perilaku psikologis lain yang menyebabkan kerontokan rambut, yaitu trichotillomania. Trichotillomania itu gangguan mental yang membuat seseorang punya dorongan kompulsif untuk mencabuti rambutnya sendiri.
Ketika dua fenomena ini terjadi, Dr. Riati menyarankan untuk segera konsultasi dengan profesional.
Jaga Kesehatan Mental Itu Penting!
Menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Stres kronis bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kerontokan rambut. Jadi, penting banget untuk mengelola stres dan mencari bantuan profesional kalau kamu merasa stres berat atau mengalami gejala kebotakan yang tidak biasa.
"Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga fisik. Jika mengalami stres berat atau gejala kebotakan yang tidak biasa, segera cari bantuan profesional dan konsultasikan ke dokter," tandas Dr. Riati.