Super Garuda Shield Dimulai, Latihan Militer Gabungan Skala Besar Digelar!

Super Garuda Shield 2025, latihan militer gabungan berskala besar yang melibatkan ribuan personel dari berbagai negara, resmi dimulai. Kegiatan yang akan berlangsung mulai 25 Agustus hingga 3 September ini bertujuan mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan antar negara peserta dalam menghadapi tantangan keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
Latar Belakang Super Garuda Shield
Super Garuda Shield, sebuah latihan militer multinasional tahunan yang diinisiasi oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), telah menjadi agenda rutin sejak 2009. Awalnya dirancang untuk memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antara Indonesia dan negara-negara sahabat, latihan ini berkembang menjadi platform penting untuk meningkatkan kemampuan personel militer dalam melaksanakan operasi gabungan. Super Garuda Shield kini menjadi salah satu latihan militer terbesar di kawasan, dan sarana bagi Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional.
Siapa Saja yang Terlibat? Peserta dan Pengamat
Super Garuda Shield 2025 menyambut ribuan personel militer, baik sebagai peserta aktif maupun pengamat. Kehadiran beragam negara menunjukkan betapa pentingnya latihan ini sebagai ajang berbagi pengalaman, pengetahuan, dan teknologi militer.
Negara Peserta
Tahun ini, 13 negara berpartisipasi aktif dalam Super Garuda Shield, yaitu: Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Brasil, Inggris, Jepang, Kanada, dan Singapura. Mereka mengirimkan personel dari berbagai matra – Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara – untuk berpartisipasi dalam berbagai skenario latihan. Kehadiran negara-negara dengan kapabilitas militer yang beragam memungkinkan pertukaran taktik dan strategi yang berharga. "Partisipasi aktif dari berbagai negara menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas kawasan," ujar seorang perwira TNI yang terlibat dalam perencanaan latihan.
Negara Pengamat
Selain peserta aktif, Super Garuda Shield 2025 mengundang 22 pengamat dari 11 negara, termasuk Jerman, Papua Nugini, Kamboja, India, dan Timor Leste. Para pengamat ini memiliki kesempatan untuk menyaksikan langsung bagaimana latihan gabungan multinasional direncanakan dan dilaksanakan. Mereka dapat mengamati taktik, prosedur, dan teknologi yang digunakan, serta menjalin kontak dengan personel militer dari negara lain. Diharapkan, hal ini dapat meningkatkan pemahaman dan kerja sama di antara negara-negara tersebut di masa depan.
Kapan dan Di Mana? Jadwal dan Lokasi Latihan
Super Garuda Shield 2025 berlangsung selama 10 hari, mulai 25 Agustus hingga 3 September. Pembukaan resmi dilangsungkan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SESKOAL) Jakarta, menandai dimulainya serangkaian kegiatan latihan yang intensif. Lokasi latihan tersebar di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Baturaja di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dan Dabo Singkep di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Baturaja menjadi lokasi utama latihan tempur darat, termasuk fire exercise dan demonstrasi kemampuan ketangkasan pasukan. Sementara itu, Dabo Singkep menjadi tempat untuk latihan maritim dan operasi amfibi. Pemilihan lokasi yang beragam ini memungkinkan personel militer berlatih dalam berbagai kondisi lingkungan dan medan pertempuran.
Apa Tujuan Utamanya? Tujuan dan Manfaat Latihan
Super Garuda Shield 2025 memiliki beberapa tujuan utama: meningkatkan interoperabilitas antar angkatan bersenjata negara peserta, meningkatkan kemampuan personel militer dalam melaksanakan operasi gabungan, dan mempererat kerja sama antar negara sahabat. Latihan ini juga bertujuan mempersiapkan personel militer dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan, termasuk bencana alam dan ancaman konflik. "Latihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi berbagai potensi ancaman," tegas Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan TNI.
Manfaat dari latihan ini sangat beragam. Selain meningkatkan kemampuan militer, Super Garuda Shield juga memberikan dampak positif secara diplomatik dan ekonomi. Latihan ini memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antara Indonesia dan negara-negara sahabat, meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang stabil dan aman, serta berpotensi menarik investasi asing. "Melalui latihan ini, kita menunjukkan komitmen kita untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan," lanjut Mayor Jenderal Kristomei. Selain itu, personel militer Indonesia berkesempatan untuk belajar dari pengalaman dan keahlian militer negara lain, sehingga meningkatkan profesionalisme dan kualitas angkatan bersenjata. Super Garuda Shield menjadi investasi penting bagi keamanan dan stabilitas Indonesia di masa depan.