Ternyata Sekolah Internasional Pertama di Indonesia Bukan di Jakarta atau Surabaya, Loh!

Table of Contents
Ternyata Sekolah Internasional Pertama di Indonesia Bukan di Jakarta atau Surabaya, Loh!


Ternyata, sekolah internasional pertama di Indonesia bukan di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, melainkan di sebuah daerah yang mungkin belum banyak didengar. Mari kita telusuri sejarah dan fakta menarik seputar sekolah ini.

Highland School: Jejak Sekolah Internasional Pertama di Kabanjahe

Siapa sangka, jauh dari ramainya ibu kota, di dataran tinggi Karo, Sumatera Utara, tepatnya di Kabanjahe yang berhawa sejuk, berdiri sebuah sekolah yang menorehkan sejarah sebagai sekolah internasional pertama di Indonesia: Highland School. Kota pegunungan ini berjarak sekitar 80 kilometer dari Medan.

Kilas Balik Sejarah Highland School

Highland School hadir di pertengahan tahun 1920-an, saat Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Sekolah ini menjadi pelopor pendidikan berstandar internasional. William Stanley Cookson dan Bernice Dunlap, pasangan suami istri asal Amerika Serikat, adalah sosok di balik pendiriannya. "Mereka punya impian untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak ekspatriat," ungkap seorang kerabat keluarga Cookson yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.

Perkembangan Pesat dan Jumlah Siswa yang Meningkat

Awalnya, Highland School hanya memiliki dua siswa. Namun, sekolah ini berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada pertengahan 1939, jumlah siswa tercatat antara 90 hingga 100 orang, dan diperkirakan akan terus bertambah hingga 125. Koran "Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië" edisi 4 Juli 1939 bahkan menulis, ruang makan sekolah diperluas agar bisa menampung lebih dari seratus murid.

Keluarga Cookson: Pendiri Sekolah dari Negeri Paman Sam

Keluarga Cookson, yang berasal dari Amerika Serikat, memiliki peran penting dalam sejarah Highland School. William Stanley Cookson, sang kepala keluarga, dikenal sebagai pengusaha yang memiliki perkebunan karet di Sumatera Utara. Kehadirannya di Kabanjahe bukan hanya untuk berbisnis, tetapi juga untuk berkontribusi di dunia pendidikan. "Keluarga Cookson punya visi untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan bertaraf internasional," jelas sejarawan lokal, Herman Sinulingga.

Dari Jawa hingga Shanghai: Murid dari Berbagai Negara

Highland School menarik perhatian keluarga ekspatriat yang tinggal di Sumatera dan Jawa, juga dari berbagai negara di Asia. Anak-anak dari Malaka, Bangkok, Rangoon (Yangon, Myanmar), hingga Shanghai dikirim ke Kabanjahe untuk belajar. Biasanya, mereka tiba di Medan menggunakan pesawat KLM, lalu dijemput oleh pihak sekolah.

Mengapa Banyak Murid dari China?

Salah satu faktor utama yang meningkatkan jumlah siswa dari Shanghai adalah penutupan beberapa sekolah Inggris di China akibat situasi politik yang kurang stabil. Kabanjahe dianggap sebagai tempat yang lebih aman bagi anak-anak mereka.

Keberagaman Siswa dan Kurikulum Multilingual

Selain siswa asal Inggris, Highland School juga menerima siswa dari Amerika Serikat dan negara-negara Skandinavia seperti Denmark, Swedia, dan Norwegia. Siswa dari keluarga Belanda dan Swiss pun turut mendaftar. Untuk mengakomodasi latar belakang siswa yang beragam, sekolah menyediakan pengajar khusus untuk berbagai bahasa, seperti Denmark, Belanda, Jerman, dan Prancis. "Kami berusaha memberikan pendidikan yang sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan masing-masing siswa," kenang seorang mantan guru di Highland School.

Suasana Sekolah yang Kosmopolit

Keberagaman siswa dan tenaga pengajar menciptakan suasana sekolah yang kosmopolit di Highland School. Staf rumah tangga dan tata usaha sekolah pun berasal dari berbagai negara, termasuk orang-orang Belanda yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.

Hubungan dengan Parents National Education Union di Inggris

Highland School menjalin kerjasama dengan Parents National Education Union di Inggris. Mayoritas guru di sekolah ini berasal dari Inggris, sehingga kurikulum dan metode pengajaran yang diterapkan mengacu pada standar pendidikan Inggris.

Dampak Keberadaan Highland School

Kehadiran Highland School memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di Kabanjahe dan sekitarnya. Banyak keluarga asing merasa bangga karena anak-anak mereka bisa belajar dalam iklim yang sehat dan lingkungan yang multikultural. Highland School juga menginspirasi lahirnya lembaga pendidikan lain, seperti Planters School di Berastagi dan Deutsches Schulheim yang juga berlokasi di Kabanjahe.

"Highland School telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan pendidikan di Sumatera Utara," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, Edi Suranta Surbakti. "Kami berharap semangat inovasi dan kualitas pendidikan yang diterapkan di Highland School dapat terus menginspirasi generasi penerus."

Dengan sejarah panjang dan kontribusi yang berharga, Highland School tetap menjadi bagian penting dari sejarah pendidikan di Indonesia. Meskipun kini sekolah tersebut sudah tidak beroperasi, jejaknya sebagai sekolah internasional pertama di Indonesia akan selalu dikenang. Highland School membuktikan bahwa pendidikan berkualitas bisa tumbuh di mana saja, bahkan di daerah yang jauh dari pusat kota.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.