Wajah Baru Universitas Terbuka, Gedung Ikonik dan Gerbang Megah Diresmikan!

Table of Contents
Wajah Baru Universitas Terbuka, Gedung Ikonik dan Gerbang Megah Diresmikan!


Universitas Terbuka (UT) terus menunjukkan komitmennya sebagai pelopor pendidikan jarak jauh di Indonesia. Bukti terbaru adalah peresmian dua ikon kampus yang baru: Gedung Prof. Setijadi dan Gerbang Depan UT Pusat. Lebih dari sekadar penambahan fasilitas, langkah ini merupakan bagian dari strategi besar UT dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi masa depan yang inklusif, fleksibel, dan berbasis teknologi.

Apresiasi dari Menteri Brian Yuliarto

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, memberikan apresiasi atas inisiatif UT dalam mengabadikan nama Prof. Setijadi sebagai nama gedung baru. Menurutnya, Prof. Setijadi, yang merupakan rektor pertama UT, memiliki visi jauh ke depan dalam hal pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Penggunaan nama Prof. Setijadi adalah bentuk penghargaan kepada sosok guru besar yang telah berjasa dalam pendirian UT," kata Brian Yuliarto saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Peresmian Ikon Baru: 'Big Dream, Big Data, Big Impact'

Mengangkat tema 'Big Dream, Big Data, Big Impact', peresmian ini menekankan komitmen UT dalam memaksimalkan teknologi dan data. Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan pendidikan, meningkatkan mutu pembelajaran, dan memberikan kontribusi signifikan bagi dunia pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Brian Yuliarto menyoroti peran UT sebagai pionir Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ). UT telah membuka pintu pendidikan bagi masyarakat di seluruh Indonesia, dengan biaya yang terjangkau dan kualitas yang terjamin.

"Di era transformasi digital ini, peran UT semakin relevan," ujarnya. "Dengan pembelajaran berbasis teknologi digital, UT memiliki tugas mulia untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan membekali anak bangsa yang terkendala jarak, waktu, kondisi ekonomi, dan sosial."

Peran Strategis UT di Era Digital

Menteri Brian Yuliarto juga mengajak seluruh perguruan tinggi untuk berorientasi pada dampak. Selain aktif dalam menyelesaikan masalah di lingkungan sekitar, perguruan tinggi juga harus melakukan inovasi besar dalam pendidikan.

"Makna 'berdampak' dari UT adalah seluruh masyarakat merasakan manfaat dari sistem pendidikan jarak jauh yang memungkinkan siapa saja berkuliah tanpa batasan," jelasnya. "UT juga menyediakan bahan ajar berbasis Open Educational Resources melalui Perpustakaan Digital UT, sehingga ilmu pengetahuan dapat diakses secara luas."

Amanah untuk UT: Pengembangan Video Ajar Nasional

Sebagai bentuk dukungan terhadap kontribusi UT bagi pendidikan di Indonesia, Menteri Brian Yuliarto memberikan amanah strategis. UT ditugaskan untuk mengembangkan dan mengkoordinasikan produksi video ajar berkualitas yang dapat dimanfaatkan oleh dosen di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Selain itu, untuk pemerataan kualitas pembelajaran, Menteri Brian Yuliarto menyarankan agar UT mengembangkan lebih banyak modul dalam bahasa Inggris. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan UT ke peserta dari berbagai negara.

"Revolusi besar pengembangan video ajar ini haknya ada di UT, dipimpin dan dikoordinasikan oleh UT. Kami percayakan pada UT, karena UT paling maju dalam teknologi digital dan pengembangan materi ajar," tegasnya.

"Mari kita warisi bersama semangat Prof. Setijadi dalam membuka ilmu pengetahuan bagi bangsa, dan bersama ini Gedung Prof. Setijadi ini saya resmikan untuk dibuka," tambahnya.

Pesan Rektor UT: Pendidikan Tinggi Berkualitas dan Berdaya Saing Global

Rektor UT, Mohammad Yunus, menegaskan bahwa peresmian kedua ikon ini adalah bagian dari strategi besar UT untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi masa depan yang inklusif, fleksibel, dan berbasis teknologi.

"UT berdampak berarti UT hadir membawa kebermanfaatan nyata bagi bangsa," kata Mohammad Yunus. "Dengan mengintegrasikan akses terbuka, inovasi digital, dan prinsip keberlanjutan, kami siap mencetak lulusan berkualitas di manapun mereka berada, mewujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas, fleksibel, dan berdaya saing global."

Gedung Prof. Setijadi: Smart & Green Campus untuk Masa Depan

Gedung Prof. Setijadi dibangun di atas lahan seluas sekitar 5.000 meter persegi dengan luas bangunan 2.700 meter persegi. Yunus menjelaskan bahwa gedung ini mengusung konsep Smart & Green Campus yang ramah lingkungan, inklusif, dan berbasis inovasi.

"Gedung ini dirancang sebagai bagian dari Digital Learning Ecosystem UT dan akan menjadi pusat riset, pengembangan teknologi pembelajaran, serta kolaborasi lintas disiplin untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0," jelas Yunus.

Menurutnya, penamaan gedung ini adalah bentuk penghormatan atas dedikasi almarhum Prof. Setijadi, Rektor Pertama UT yang telah berjasa besar dalam merintis dan mengembangkan UT.

Gerbang Depan UT: Simbol Keterbukaan dan Kesetaraan Akses

Gerbang Depan UT Pusat diresmikan sebagai representasi dari keterbukaan, kesetaraan akses, dan identitas UT sebagai kampus masa depan. Gerbang ini bukan hanya sekadar pintu masuk fisik, tetapi juga cerminan semangat UT dalam menyambut siapa saja yang ingin meraih pendidikan tinggi, tanpa memandang jarak, usia, kondisi ekonomi, atau latar belakang sosial.

Komitmen UT terhadap SDGs

Peresmian kedua ikon UT ini juga menunjukkan komitmen UT terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan), SDG 11 (Green Building, Efisiensi Energi), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan, Kolaborasi Global, Kemitraan Strategis).

Yunus menambahkan bahwa melalui infrastruktur yang mengedepankan inklusi, efisiensi energi, dan pemanfaatan teknologi mutakhir, UT berperan aktif dalam menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang mendorong kesetaraan kesempatan belajar, serta mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Harapan dan Pesan untuk Sivitas Akademika UT

"Dengan peresmian Gedung Prof. Setijadi dan Gerbang Depan UT Pusat oleh Bapak Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, kami berharap dampaknya akan terasa signifikan bagi dunia pendidikan secara keseluruhan," ungkap Yunus.

Yunus juga menegaskan bahwa pembangunan Gedung Prof. Setijadi dan Gerbang Depan UT Pusat adalah manifestasi dari nilai-nilai utama Universitas Terbuka, yaitu akses terbuka (open access), kualitas unggul (quality education), dan dampak luas (impact). UT tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memperkuat identitas, integritas, dan peran strategisnya sebagai pelopor pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia dan kawasan.

Lebih lanjut, Yunus berpesan agar seluruh pimpinan dan sivitas akademika UT menjaga, merawat, dan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada.

"Jadikan ruang-ruang ini sebagai tempat tumbuhnya kreativitas, profesionalisme, dan kontribusi nyata bagi bangsa," pungkas Yunus. Keberadaan fasilitas baru ini diharapkan dapat semakin memacu semangat belajar dan berinovasi bagi seluruh civitas akademika UT, serta memperkuat peran UT sebagai garda terdepan pendidikan jarak jauh di Indonesia.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.