Ad Interim, Makna Pentingnya dalam Pemerintahan Kita

Table of Contents
Ad Interim, Makna Pentingnya dalam Pemerintahan Kita


Ad Interim: Memahami Makna dan Perannya dalam Pemerintahan

Istilah "ad interim" kerap kali terdengar dalam percakapan seputar pemerintahan. Namun, apa sebenarnya arti dari frasa ini dan mengapa ia begitu penting dalam menjaga roda pemerintahan tetap berputar? Mari kita telaah lebih dalam.

Apa Itu Ad Interim? Definisi dan Asal Usulnya

Secara sederhana, "ad interim" menunjuk pada seseorang yang ditunjuk untuk menjalankan tugas sebuah jabatan untuk sementara waktu. Penunjukan ini menjadi sangat penting ketika pejabat definitif berhalangan atau belum ada pengganti yang ditunjuk secara permanen.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memaknai "ad interim" sebagai "untuk sementara waktu." Sebagai contoh, kita bisa mengatakan, "Saat ini, ia ditunjuk sebagai menteri ad interim." Dari sisi bahasa, istilah ini berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti "for the intervening time" atau "untuk sementara waktu". Kamus Merriam-Webster juga memberikan definisi serupa, yaitu "dibuat atau disajikan sementara atau untuk saat ini."

Menariknya, penggunaan istilah ini sudah cukup lama. Menurut Oxford English Dictionary (OED), bukti paling awal penggunaan "ad interim" tercatat pada awal abad ke-18, tepatnya tahun 1701, dalam sebuah karya berjudul Refl. Present Interests Few Courts Christendom. Hal ini menunjukkan bahwa konsep penunjukan sementara dalam sebuah jabatan telah lama ada dan digunakan dalam berbagai konteks.

Evolusi Penggunaan Ad Interim

Seiring waktu, penggunaan istilah "ad interim" terus berkembang dan menemukan relevansinya dalam berbagai bidang, terutama pemerintahan. Konsep ini menjadi solusi praktis ketika sebuah jabatan mengalami kekosongan atau pejabat definitif tidak dapat menjalankan tugasnya untuk sementara.

Di berbagai negara, praktik penunjukan ad interim telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pemerintahan. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk tetap berfungsi secara efektif dan efisien, tanpa terhambat oleh kekosongan jabatan. Penunjukan ad interim juga memberi waktu bagi pemerintah untuk mencari dan menunjuk pejabat definitif yang paling sesuai dengan kebutuhan jabatan tersebut.

Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi suatu sistem pemerintahan tercermin dalam penggunaan ad interim. Dalam situasi tak terduga, seperti sakitnya pejabat definitif atau terjadinya peristiwa luar biasa, penunjukan ad interim memastikan roda pemerintahan tetap berjalan tanpa gangguan berarti.

Penerapan Ad Interim dalam Sistem Pemerintahan Indonesia

Dalam konteks Indonesia, ad interim memainkan peran krusial dalam menjaga kelangsungan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan. Ketika seorang menteri berhalangan atau tidak dapat menjalankan tugasnya, Presiden dapat menunjuk menteri lain atau pejabat setingkat untuk menjadi menteri ad interim.

Penunjukan ini menjamin tugas-tugas kementerian tetap terlaksana tanpa hambatan. Contohnya, seorang Menteri Koordinator dapat ditunjuk untuk menggantikan sementara menteri lain yang sedang bertugas di luar negeri atau sakit. Langkah ini sangat penting agar pelayanan publik dan pengambilan kebijakan tetap berjalan lancar.

Menurut Dr. Anita Sari, pengamat kebijakan publik dari Universitas Nasional, "Penunjukan pejabat ad interim adalah mekanisme penting untuk memastikan tidak ada kekosongan kepemimpinan dalam suatu kementerian. Ini adalah bagian dari sistem check and balances dalam pemerintahan."

Membedakan Ad Interim dari Plt dan Plh

Walaupun sama-sama bersifat sementara, ad interim berbeda dengan Pelaksana Tugas (Plt) dan Pelaksana Harian (Plh). Perbedaan utama terletak pada kewenangan dan kondisi penunjukannya. Ad Interim umumnya diberikan kepada pejabat setingkat yang memiliki kompetensi dan otoritas yang sama.

Pelaksana Tugas (Plt) biasanya ditunjuk ketika pejabat definitif berhalangan tetap atau jabatan tersebut kosong, dan Plt memiliki kewenangan yang lebih terbatas dibandingkan pejabat definitif. Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) ditunjuk untuk menjalankan tugas sehari-hari ketika pejabat definitif berhalangan sementara, dan kewenangannya sangat terbatas.

Bambang Sudarsono, seorang praktisi hukum tata negara, menjelaskan bahwa, "Ad Interim memiliki kewenangan yang lebih luas dibandingkan Plt dan Plh karena biasanya dijabat oleh pejabat setingkat. Tujuannya adalah agar pengambilan keputusan strategis tetap dapat dilakukan tanpa hambatan."

Sebagai ilustrasi, Menteri Pertahanan dapat ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ad interim, jika Menko Polhukam berhalangan. Dalam posisi ini, Menteri Pertahanan memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan strategis terkait koordinasi kebijakan politik, hukum, dan keamanan. Contohnya, pada 9 September 2025, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin pernah ditunjuk menjadi Menko Polkam ad interim.

Data dari Kementerian Sekretariat Negara menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat setidaknya 15 penunjukan pejabat ad interim di berbagai kementerian. Ini mengindikasikan bahwa mekanisme ini cukup sering digunakan untuk menjaga kelancaran roda pemerintahan.

Kesimpulan

Ad interim adalah konsep penting dalam sistem pemerintahan yang berfungsi menjaga kesinambungan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan ketika pejabat definitif berhalangan atau jabatan tersebut kosong. Perbedaan mendasar dengan Plt dan Plh terletak pada kewenangan dan kondisi penunjukannya.

Penggunaan istilah ad interim menjadi penting untuk menjamin roda pemerintahan tetap berjalan lancar dan pelayanan publik tetap terlaksana dengan baik. Ke depan, diharapkan mekanisme ad interim dapat terus disempurnakan agar semakin efektif dan efisien dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

"Ke depan, perlu ada regulasi yang lebih detail mengenai kriteria dan batasan kewenangan pejabat ad interim. Hal ini penting untuk menghindari potensi penyalahgunaan wewenang dan memastikan akuntabilitas," pungkas Dr. Anita Sari. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai ad interim, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bagaimana pemerintahan berupaya memberikan pelayanan yang optimal dalam segala situasi.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.