Atap Sekolah Ambruk, Siswa SMKN 1 Cileungsi Kapan Bisa Belajar Lagi?

Table of Contents
Atap Sekolah Ambruk, Siswa SMKN 1 Cileungsi Kapan Bisa Belajar Lagi?


Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia pendidikan di Kabupaten Bogor. Atap beberapa bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 1 Cileungsi ambruk beberapa waktu lalu, menyebabkan aktivitas belajar mengajar sedikit terhambat. Lantas, kapan para siswa bisa kembali belajar normal di kelas? Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) bergerak cepat merespons kejadian ini.

Renovasi SMKN 1 Cileungsi Diharapkan Tuntas Akhir Tahun

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menargetkan renovasi SMKN 1 Cileungsi rampung pada akhir tahun 2025. Target ini disampaikan langsung saat meninjau lokasi pada Kamis (11/9/2025). "Kami berharap renovasi berjalan cepat dan efisien, agar siswa bisa segera kembali belajar dengan aman dan nyaman," ujarnya saat konferensi pers di lokasi kejadian. Ia menambahkan, pemerintah akan berupaya mempercepat proses perbaikan ini semaksimal mungkin.

Pemerintah Siapkan Anggaran Renovasi

Sebagai bukti keseriusan pemerintah, alokasi anggaran untuk perbaikan SMKN 1 Cileungsi sudah disiapkan. Abdul Mu'ti yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa anggaran tersebut sudah masuk dalam perencanaan tahun 2025. Nantinya, Direktorat SMK Kemendikdasmen akan berkoordinasi intensif dengan pihak sekolah, memastikan anggaran digunakan efektif dan efisien.

"Anggaran sudah tersedia untuk tahun ini. Direktur SMK akan langsung berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk membahas detail pelaksanaannya," jelasnya. Dengan anggaran yang memadai, diharapkan proses perbaikan berjalan tanpa kendala berarti.

Anggaran Renovasi Mencapai 2 Miliar Rupiah

Direktur SMK Kemendikdasmen, Arie Wibowo, mengungkapkan perkiraan biaya renovasi SMKN 1 Cileungsi mencapai 2 miliar rupiah. Dana ini akan dialokasikan untuk memperbaiki empat bangunan yang rusak akibat ambruknya atap. "Perkiraan sementara, total biaya renovasi sekitar 2 miliar rupiah. Dana ini akan digunakan untuk memperbaiki empat bangunan yang terdampak," terang Arie Wibowo. Penggunaan dana akan dipantau ketat demi memastikan kualitas perbaikan optimal.

Proses Belajar Mengajar Tetap Berjalan

Meski renovasi sedang berjalan, kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Cileungsi diupayakan tetap berjalan. Berbagai langkah alternatif diambil untuk memastikan siswa tetap mendapatkan pendidikan.

Pembelajaran Hybrid Jadi Solusi Sementara

Untuk sementara, siswa SMKN 1 Cileungsi akan mengikuti pembelajaran hybrid, menggabungkan tatap muka terbatas dengan pembelajaran jarak jauh. Kemendikdasmen telah menyediakan tiga tenda darurat sebagai ruang belajar sementara.

"Dalam kondisi darurat ini, kami sediakan tiga tenda yang bisa digunakan sebagai ruang belajar sementara. Nantinya, pembelajaran dilakukan bergantian, sebagian siswa belajar tatap muka, sebagian daring," jelas Mendikdasmen. Model pembelajaran hybrid ini diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif dari kerusakan bangunan terhadap proses pendidikan.

TKA Tetap Berjalan

Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti, memastikan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tetap berjalan, meski gedung sekolah masih dalam perbaikan. Pihak sekolah akan memaksimalkan fasilitas yang masih tersedia, seperti masjid dan perpustakaan, untuk kegiatan pembelajaran.

"Kami akan maksimalkan semua fasilitas yang ada, termasuk masjid dan perpustakaan, untuk memastikan TKA dan kegiatan pembelajaran lainnya tetap berjalan," ujar Meisye Yeti. Ia menambahkan, pihak sekolah terus berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi kendala.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti juga memberikan kesempatan kepada SMKN 1 Cileungsi untuk mengajukan penambahan ruang kelas baru jika dibutuhkan. Pengajuan dapat disampaikan kepada Dinas Pendidikan setempat untuk dipertimbangkan dalam perencanaan anggaran tahun depan. "Kami membuka kesempatan bagi sekolah untuk mengajukan penambahan ruang kelas baru jika dirasa perlu. Nanti akan kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan," katanya. Pemerintah berjanji akan terus memberikan dukungan untuk memastikan kelancaran pendidikan di SMKN 1 Cileungsi.

Sebagai informasi tambahan, ambruknya atap SMKN 1 Cileungsi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan pusat. Investigasi mendalam tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut. Hasil investigasi ini nantinya akan menjadi dasar untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan evaluasi terhadap kondisi bangunan sekolah lainnya di wilayah tersebut untuk memastikan keamanan dan kelayakan bangunan. Diharapkan, dengan upaya yang terus dilakukan oleh berbagai pihak, kondisi SMKN 1 Cileungsi dapat segera pulih dan para siswa dapat kembali belajar dengan nyaman dan aman. Perbaikan yang komprehensif dan berkelanjutan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi generasi penerus bangsa.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.