Dari Teknik Elektro ke Ekonomi, Kisah Inspiratif Pengganti Sri Mulyani

Table of Contents
Dari Teknik Elektro ke Ekonomi, Kisah Inspiratif Pengganti Sri Mulyani


Kabar mengejutkan datang dari Istana Negara. Purbaya Yudhi Sadewa, seorang ahli yang malang melintang di dunia ekonomi, didapuk menjadi Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Sebuah kejutan, mengingat perjalanan kariernya yang berkelok dari teknik elektro.

Perombakan Kabinet: Purbaya Yudhi Sadewa Nakhoda Baru Keuangan Negara

Senin, 8 September 2025, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan perombakan kabinet yang cukup signifikan. Lima posisi menteri mengalami perubahan, dan salah satu nama yang mencuat adalah Purbaya Yudhi Sadewa. Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini dipercaya untuk memegang kendali Kementerian Keuangan, menggantikan Sri Mulyani Indrawati yang telah lama menjabat. Penunjukan ini tentu saja memunculkan rasa penasaran, mengingat latar belakang Purbaya yang tidak secara langsung terkait dengan dunia keuangan saat menempuh pendidikan tingginya.

Jejak Pendidikan: Dari Teknik Elektro ke Ekonomi

Pria kelahiran Bogor tahun 1964 ini memulai perjalanan akademiknya di Institut Teknologi Bandung (ITB), mengambil jurusan Teknik Elektro. Sebuah pilihan yang mungkin tak terbayangkan akan membawanya ke kursi Menteri Keuangan.

Merambah Dunia Migas Setelah Lulus ITB

Selepas meraih gelar insinyur dari ITB, Purbaya terjun ke industri minyak dan gas, sektor yang menjanjikan bagi lulusan teknik kala itu. Ia sempat menjadi Field Engineer di Schlumberger Overseas SA, perusahaan multinasional di bidang energi. Pengalaman ini memberinya wawasan berharga tentang operasional dan tantangan di sektor energi global.

Gelar Ekonomi dari Purdue University: Transformasi Intelektual

Namun, Purbaya tak berhenti di situ. Ia melanjutkan studinya ke Purdue University di Amerika Serikat, mengambil bidang ekonomi. Gelar Master of Science dan PhD berhasil diraihnya, membuktikan kemampuan adaptasi dan penguasaan disiplin ilmu yang berbeda. Langkah ini menunjukkan fleksibilitas intelektual dan semangat untuk terus belajar.

Karier: Dari Riset Ekonomi hingga Pemerintahan

Setelah menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat, Purbaya kembali ke Indonesia dan memulai kariernya di bidang ekonomi dan pemerintahan.

Danareksa: Mengasah Kemampuan Analisis Ekonomi

Purbaya bergabung dengan Danareksa Research Institute, lembaga riset ekonomi dan keuangan milik BUMN PT Danareksa. Di sana, ia meniti karier dari ekonom senior hingga mencapai posisi Chief Economist. Selain itu, ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Danareksa Securities, membuktikan kemampuannya dalam memimpin lembaga keuangan.

Jejak di Pemerintahan: Staf Khusus hingga Deputi

Langkah Purbaya di pemerintahan dimulai pada tahun 2010, saat ia ditunjuk sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Ia juga merangkap sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional, memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan ekonomi. Pengalamannya berlanjut dengan menjabat sebagai Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, saat Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Ketika Luhut dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Purbaya kembali ditunjuk sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi. Ia kemudian mengikuti Luhut ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi (Juli 2016 - Mei 2018) dan kemudian Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi (Mei 2018 - September 2020).

LPS: Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Sebelum menjadi Menteri Keuangan, Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 tanggal 3 September 2020. Pengalaman memimpin LPS memberinya pemahaman mendalam tentang stabilitas sistem keuangan dan perlindungan dana masyarakat.

Keyakinan Diri Purbaya Sebagai Menteri Keuangan

Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan tentu memunculkan pertanyaan. Namun, Purbaya sendiri menyatakan keyakinannya mampu mengemban amanah tersebut.

Modal 25 Tahun Pengalaman Sebagai Ekonom

Usai dilantik, Purbaya menegaskan bahwa dirinya memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun sebagai ekonom dan telah menghadapi berbagai macam krisis. "Saya sudah 25 tahun jadi ekonom. Pengalaman ini membuat saya percaya diri menggantikan Ibu Sri Mulyani," ujarnya. Ia menambahkan bahwa pengalamannya di berbagai posisi, termasuk sebagai think tank pemerintahan dan keterlibatannya dalam penanganan krisis, membuatnya sangat memahami kondisi ekonomi Indonesia.

Optimisme Terhadap Perekonomian Indonesia

Purbaya juga optimistis terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Ia meyakini bahwa dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang. "Jadi masa depan kita akan cerah," ujarnya mantap.

Fokus pada Kekuatan Konsumsi Domestik

Purbaya mengungkapkan bahwa fokus utamanya adalah memperkuat konsumsi domestik sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. "Domestic demand kita kuat. Asal kita kendalikan dengan baik, kita bisa tumbuh dengan baik," katanya. Ia menambahkan bahwa kontribusi konsumsi domestik terhadap PDB Indonesia mencapai 90%, sehingga memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan.

"Ini adalah langkah strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," kata seorang analis ekonomi dari sebuah bank swasta nasional menanggapi penunjukan Purbaya. "Fokus pada konsumsi domestik adalah langkah yang tepat, mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian."

Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam, Purbaya Yudhi Sadewa kini memegang kendali atas kebijakan fiskal Indonesia. Publik menantikan bagaimana ia akan memanfaatkan keahliannya untuk membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik. Perjalanan seorang insinyur elektro yang kini menjadi nahkoda keuangan negara ini tentu akan menjadi sorotan.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.