Gelombang Dukungan Mengalir, Ini 6 Seruan Unnes untuk Indonesia!

Di tengah berbagai dinamika yang terjadi belakangan ini, Universitas Negeri Semarang (Unnes) turut angkat bicara menyampaikan aspirasi terkait kondisi bangsa. Ada enam poin penting yang menjadi seruan Unnes untuk Indonesia.
Duka Cita dan Ajakan Mengedepankan Kemanusiaan
Unnes menyampaikan rasa duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi di berbagai daerah. Pernyataan ini menjadi pengingat di tengah kekhawatiran publik soal penanganan demonstrasi dan imbas kebijakan pemerintah.
"Kami berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya para pejuang demokrasi. Semoga amal ibadah mereka diterima, dosa diampuni, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," bunyi pernyataan resmi Unnes yang disampaikan melalui situs resmi kampus.
Unnes juga mendesak aparat penegak hukum untuk lebih humanis dalam mengamankan masyarakat. Menurut mereka, pendekatan ini penting agar tidak ada lagi korban berjatuhan dan situasi tetap kondusif saat masyarakat menyampaikan aspirasi. "Aparat harus menegakkan hukum secara profesional, akuntabel, dan transparan. Keluarga korban berhak mendapatkan keadilan," tegas pihak Unnes. Pernyataan ini muncul menyusul sejumlah insiden bentrokan antara demonstran dan aparat, yang memicu pertanyaan soal penggunaan kekuatan yang proporsional.
Evaluasi Kebijakan dan Kinerja Pemerintah Mendesak Dilakukan
Selain menyampaikan duka, Unnes juga mendorong pemerintah dan DPR untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan dan kinerja. Langkah ini dianggap krusial untuk menemukan akar masalah bangsa dan mencari solusi yang berkelanjutan.
"Evaluasi kebijakan dan kinerja penting agar kita bisa menuntaskan masalah bangsa sampai ke akarnya. Kita perlu mewujudkan ekonomi yang berkeadilan," ungkap seorang guru besar Unnes yang memilih untuk tidak disebutkan namanya. Menurutnya, ekonomi yang berkeadilan adalah ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin, serta mengalokasikan APBN secara bijak untuk sektor-sektor strategis. Sektor strategis itu termasuk peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, dan penyediaan infrastruktur dasar yang merata di seluruh Indonesia.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 5,32% pada Agustus 2024. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya yang lebih serius dari pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembatalan Kebijakan yang Tidak Memihak Rakyat
Unnes juga mendesak pemerintah dan DPR untuk membatalkan kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat. Kebijakan-kebijakan ini dinilai dapat melukai keadilan, memperlebar jurang ekonomi, mengancam hak-hak sipil dalam berdemokrasi, dan merusak lingkungan.
"Pemerintah dan DPR harus mendengarkan suara rakyat dan membatalkan kebijakan yang terbukti atau berpotensi merugikan rakyat," ujar seorang aktivis mahasiswa Unnes saat dihubungi melalui telepon. Ia menambahkan bahwa banyak kebijakan yang diambil tanpa partisipasi publik yang cukup.
Salah satu contoh kebijakan yang banyak dikritik adalah revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), yang dianggap melemahkan lembaga anti-rasuah tersebut. "Revisi UU KPK telah mencoreng semangat pemberantasan korupsi di Indonesia," tegas sang aktivis.
Aspirasi Masyarakat Harus Didengar dan Ditindaklanjuti
Unnes mendorong pemerintah dan DPR untuk menerima dan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan masyarakat secara damai. Menyampaikan aspirasi adalah hak konstitusional warga negara yang harus dihormati dan dilindungi.
"Pemerintah dan DPR harus membuka diri untuk berdialog dengan masyarakat. Aspirasi yang disampaikan secara damai harus didengarkan dan ditindaklanjuti," kata seorang pengamat politik dari Unnes. Ia menambahkan bahwa pemerintah dan DPR tidak boleh alergi terhadap kritik dan masukan dari masyarakat.
Sesuai Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945, setiap warga negara berhak menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, hak ini harus dilaksanakan dengan bertanggung jawab dan tidak melanggar hak orang lain.
Mari Sampaikan Aspirasi dengan Damai
Selain menyerukan kepada pemerintah dan DPR, Unnes juga mengajak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara damai. Unnes meyakini bahwa penyampaian aspirasi dengan damai adalah bukti keluhuran budi pekerti dan kedewasaan dalam berdemokrasi.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, akademisi, dan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara damai. Hindari tindakan anarkis dan provokatif," imbau Rektor Unnes dalam keterangan persnya.
Unnes menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan pendapat. "Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, perbedaan tersebut tidak boleh memecah belah bangsa," kata Rektor Unnes.
Harapan untuk Masa Depan Bangsa
Universitas Negeri Semarang berharap peristiwa yang terjadi belakangan ini dapat menjadi pelajaran agar bangsa Indonesia kembali bangkit dan mencapai tujuan nasional. Unnes meyakini Indonesia adalah bangsa besar dengan potensi yang luar biasa.
"Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang berkualitas. Kita harus memanfaatkan potensi ini untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," pungkas Rektor Unnes.
Sebagai informasi tambahan, salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum Unnes, Iko Juliant Junior, meninggal dunia pada Minggu, 31 Agustus 2025. Aksi solidaritas untuk Iko juga telah diadakan di Unnes pada Selasa, 2 September 2025, sebagai bentuk duka cita dan dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan. Aksi tersebut juga ditujukan untuk mendoakan para pengunjuk rasa yang meninggal dan terluka, menunjukkan kepedulian Unnes terhadap situasi sosial dan politik yang berkembang di Indonesia. Diharapkan, seruan-seruan ini dapat menjadi pertimbangan bagi seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.