Informatika dan Seni Hilang dari Daftar Mapel Pilihan TKA? Ini Kata Kemendikdasmen!

Table of Contents
Informatika dan Seni Hilang dari Daftar Mapel Pilihan TKA? Ini Kata Kemendikdasmen!


Sorotan tertuju pada absennya mata pelajaran agama, informatika, dan seni dalam daftar mata pelajaran (mapel) pilihan di Tes Kemampuan Akademik (TKA). Winner Jihad Akbar, Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), memberikan penjelasannya.

Penjelasan ini muncul saat gelar wicara bertajuk "Kupas Tuntas TKA Bekal Cerdas untuk Teman SMA" di SMA Negeri 2 Kuta, Bali, pada Jumat, 26 September 2025.

Mengapa Agama, Informatika, dan Seni Tidak Masuk Daftar Pilihan TKA?

Menurut Winner Jihad Akbar, absennya mata pelajaran tersebut disebabkan oleh tantangan dalam menetapkan standar nasional yang seragam. Ia menjelaskan, TKA memerlukan standar yang berlaku secara nasional, dan beberapa mata pelajaran, termasuk agama dan informatika, mengalami kesulitan dalam hal ini.

"TKA itu kan standarnya nasional, nah kita ingin membuat soal-soal yang terstandar nasional. Ada beberapa mata pelajaran yang kadang nyari standarnya sulit. Contohnya adalah agama dan IT, Informatika ya. Sulit cari standarnya, termasuk agama. Sehingga kita belum," ungkap Winner.

Winner mencontohkan matematika sebagai mata pelajaran yang memiliki standar jelas dan seragam di seluruh Indonesia, sehingga layak diujikan dalam TKA. Sementara itu, mata pelajaran seperti agama, seni, dan informatika dinilai memiliki variasi kurikulum dan pendekatan pembelajaran yang signifikan antar daerah, yang menyulitkan penyusunan soal TKA yang valid dan representatif secara nasional. "Matematika punya standar sama se-Indonesia sehingga dapat masuk TKA," imbuhnya.

Aspirasi Siswa Didengar

Dalam kesempatan yang sama, Winner menanggapi masukan dari siswa terkait minimnya pilihan mata pelajaran yang relevan dengan minat mereka. Seorang siswa yang berkeinginan di bidang seni pertunjukan menyuarakan harapan agar pilihan mata pelajaran yang tersedia, seperti Sosiologi dan Geografi, dapat diperluas sehingga lebih mendukung minatnya.

"Ya, mungkin untuk mata pelajaran pilihan boleh ditambahin," ujar siswa tersebut, berharap adanya opsi mata pelajaran yang lebih sesuai dengan minatnya di bidang seni.

Winner mengapresiasi masukan tersebut dan mengakui bahwa penyelenggaraan TKA ini masih dalam tahap awal. Ia menilai bahwa masukan dari siswa sangat berharga untuk perbaikan di masa mendatang. "Terima kasih atas masukannya. Itu yang saya pengen sebenarnya, ada masukan. Jadi ini kan tahun pertama, ya, jadi kita baru mulai. Jadi kita pengen ada masukan nih buat kebijakan berikutnya apa," katanya.

Winner juga menegaskan bahwa masukan siswa akan menjadi bahan evaluasi untuk merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa dengan beragam minat dan bakat. "Nggak harus semua masukan dipenuhi, tapi yang penting tahu ada masalah apa di SMA-SMA," jelasnya.

Standar Nasional Jadi Kendala

Kesulitan dalam menentukan standar nasional menjadi penghalang utama. Winner menjelaskan bahwa penyusunan soal TKA membutuhkan acuan yang jelas dan terukur, yang belum tersedia untuk beberapa mata pelajaran. "Itu kita pikirkan, itu pertama adalah, jadi banyak, IT juga belum. Jadi TKA itu kan standarnya nasional, nah kita ingin membuat soal-soal yang terstandar nasional," terangnya.

Meski demikian, Kemendikdasmen tidak menutup kemungkinan untuk memasukkan mata pelajaran agama, seni, dan informatika di masa mendatang, asalkan ada standar nasional yang jelas dan terukur. "Mungkin nantinya kalau ada standar nasionalnya, mungkin suatu saat akan ada. Cuma sekarang belum ada," ucapnya.

"Itu PR kita sih, termasuk seni tadi," sambung Winner, menunjukkan komitmen Kemendikdasmen untuk terus berupaya mengakomodasi mata pelajaran lain dalam TKA.

Pengembangan standar nasional untuk mata pelajaran seperti seni dan informatika memerlukan kajian mendalam dan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pakar pendidikan, praktisi seni, dan profesional di bidang teknologi informasi. Proses ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan, namun Kemendikdasmen berupaya untuk mewujudkannya demi memberikan pilihan yang lebih beragam bagi siswa.

Daftar Lengkap Mata Pelajaran Pilihan TKA 2025

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kepmendikdasmen) No 95/M/2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan Tes Kemampuan Akademik, berikut adalah daftar lengkap mata pelajaran (mapel) pilihan TKA SMA, MA, Paket C, sederajat, MAK, dan SMK:

1. Matematika Lanjutan 2. Bahasa Indonesia Lanjutan 3. Bahasa Inggris Lanjutan 4. Fisika 5. Kimia 6. Biologi 7. Ekonomi 8. Sosiologi 9. Geografi 10. Sejarah 11. Antropologi 12. PPKn/Pendidikan Pancasila 13. Bahasa Arab 14. Bahasa Jerman 15. Bahasa Prancis 16. Bahasa Jepang 17. Bahasa Korea 18. Bahasa Mandarin 19. Produk/Projek Kreatif dan Kewirausahaan

Kemendikdasmen terus melakukan evaluasi dan berupaya memperluas cakupan mata pelajaran yang diujikan dalam TKA, dengan mempertimbangkan ketersediaan standar nasional, relevansi dengan kebutuhan dunia kerja, dan aspirasi siswa. Diharapkan, TKA dapat menjadi instrumen yang lebih komprehensif dan inklusif dalam mengukur kemampuan akademik siswa.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.