Jangan Sampai Ketinggalan, Kejadian Langit Langka di Awal September 2025!

Table of Contents
Jangan Sampai Ketinggalan, Kejadian Langit Langka di Awal September 2025!


Siapkan diri untuk pemandangan langit yang menakjubkan! Awal September 2025, tepatnya malam 7 hingga 8 September, sebuah gerhana bulan total akan menyapa kita. Fenomena alam yang langka ini bisa disaksikan di seluruh dunia, termasuk di langit Indonesia.

Apa Itu Gerhana Bulan Total?

Gerhana bulan total adalah momen ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus. Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga menghalangi sinar Matahari yang biasanya menerangi Bulan. Akibatnya, Bulan akan tampak lebih gelap.

"Gerhana bulan selalu menarik untuk diamati, karena menunjukkan dinamika pergerakan benda-benda langit," kata Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Thomas Djamaluddin, seperti dikutip dari akun Instagram @brin_indonesia.

Matahari, Bumi, dan Bulan: Tiga Sekawan yang Sejajar

Kunci dari gerhana bulan total adalah posisi Matahari, Bumi, dan Bulan yang hampir sempurna sejajar. Prosesnya dimulai saat Bulan memasuki bayangan Bumi.

Awalnya, Bulan masuk ke penumbra, yaitu bayangan luar Bumi. Pada fase ini, perubahan pada Bulan mungkin sulit dilihat. Setelah itu, Bulan perlahan masuk ke umbra, bayangan inti Bumi, dan terjadilah gerhana sebagian. Puncaknya adalah ketika seluruh permukaan Bulan berada di dalam umbra, dan kita menyaksikan gerhana bulan total.

Mengapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana Total?

Pernahkah Anda mendengar istilah "Blood Moon"? Saat gerhana bulan total, Bulan seringkali tidak menghilang sepenuhnya, melainkan tampak berwarna merah atau oranye kemerahan. Warna ini disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi.

Atmosfer Bumi menyaring cahaya biru, sementara cahaya merah lebih mudah menembus dan mencapai Bulan. Warna merah yang kita lihat bergantung pada kondisi atmosfer Bumi. Semakin banyak debu atau partikel di atmosfer, semakin merah pula warna Bulan.

Kenapa Gerhana Bulan Total Jarang Terjadi?

Meskipun bulan purnama terjadi setiap bulan, gerhana bulan total tidak. Hal ini disebabkan oleh kemiringan orbit Bulan terhadap orbit Bumi mengelilingi Matahari. Kemiringan inilah yang membuat Matahari, Bumi, dan Bulan tidak selalu berada dalam posisi sejajar yang sempurna.

Menurut catatan astronomi, setelah September 2025, gerhana bulan total berikutnya diperkirakan akan terjadi pada 3 Maret 2026. Artinya, tidak sampai setahun lagi!

Catat! Jadwal Gerhana Bulan Total 2025 dan Cara Menyaksikannya

Kabar baiknya, seluruh wilayah Indonesia berkesempatan untuk menyaksikan gerhana bulan total pada awal September 2025 ini. Gerhana ini diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih 1 jam 22 menit. Berikut jadwal lengkapnya:

* Gerhana Penumbra mulai (P1): * WIB: 22.26.56 * WITA: 23.26.56 * WIT: 00.26.56 * Gerhana Sebagian mulai (U1): * WIB: 23.26.44 * WITA: 00.26.44 * WIT: 01.26.44 * Gerhana Total mulai (U2): * WIB: 00.30.17 (8 September 2025) * WITA: 01.30.17 (8 September 2025) * WIT: 02.30.17 (8 September 2025) * Puncak Gerhana (MID): * WIB: 01.11.45 (8 September 2025) * WITA: 02.11.45 (8 September 2025) * WIT: 03.11.45 (8 September 2025) * Gerhana Total berakhir (U3): * WIB: 01.53.13 (8 September 2025) * WITA: 02.53.13 (8 September 2025) * WIT: 03.53.13 (8 September 2025) * Gerhana Sebagian berakhir (U4): * WIB: 02.56.46 (8 September 2025) * WITA: 03.56.46 (8 September 2025) * WIT: 04.56.46 (8 September 2025) * Gerhana Penumbra berakhir (P4): * WIB: 03.56.34 (8 September 2025) * WITA: 04.56.46 (8 September 2025) * WIT: 05.56.34 (8 September 2025)

Tips Menikmati Gerhana Bulan Total

Untuk menikmati gerhana bulan total 2025, Anda tidak memerlukan alat khusus. Cukup mata telanjang! Cari lokasi yang jauh dari polusi cahaya agar pemandangan langit lebih jelas. Jika punya teleskop atau binokular, Anda bisa melihat detail permukaan Bulan dengan lebih jelas.

Pastikan juga cuaca mendukung. Langit cerah tanpa awan adalah kondisi ideal untuk menyaksikan gerhana. Jika cuaca kurang baik, Anda bisa menonton siaran langsung gerhana bulan total melalui kanal YouTube "Virtual Telescope Project" mulai pukul 17.45 UTC. Anda juga dapat memantaunya melalui situs web BMKG di https://gerhana.bmkg.go.id/.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.