Kebiasaan Sikat Gigi yang Mungkin Selama Ini Kamu Lakukan dengan Cara yang Salah

Table of Contents
Kebiasaan Sikat Gigi yang Mungkin Selama Ini Kamu Lakukan dengan Cara yang Salah


Menyikat gigi memang penting, tapi tahukah Anda bahwa kebiasaan berkumur setelahnya justru bisa mengurangi manfaatnya? Selama ini, kita mungkin melakukan kesalahan tanpa menyadarinya.

Berkumur Setelah Sikat Gigi: Kebiasaan yang Perlu Dievaluasi

Selama bertahun-tahun, kita diajarkan untuk berkumur setelah menyikat gigi agar mulut terasa bersih. Padahal, kebiasaan ini ternyata bisa menghilangkan manfaat fluoride, kandungan penting dalam pasta gigi yang melindungi gigi dari kerusakan.

Fluoride: Pelindung Utama Gigi

Mulut kita adalah rumah bagi berbagai jenis bakteri. Bakteri ini membentuk plak, yang menghasilkan asam dari sisa makanan. Asam inilah yang menyerang enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Fluoride hadir sebagai pahlawan dalam situasi ini. Ia bekerja dengan cara menguatkan enamel, memperlambat hilangnya mineral akibat asam, membantu perbaikan alami gigi, dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang. Singkatnya, fluoride adalah tameng utama gigi dari kerusakan.

Rekomendasi NHS Britania Raya: Ludahkan Saja!

Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Britania Raya punya saran berbeda. Alih-alih berkumur, mereka merekomendasikan untuk meludahkan sisa pasta gigi setelah menyikat tanpa membilasnya dengan air. Tujuannya? Agar fluoride bisa bertahan lebih lama di gigi dan memberikan perlindungan ekstra.

"Meludahkan sisa pasta gigi tanpa berkumur adalah cara terbaik untuk memaksimalkan manfaat fluoride," tegas Dr. Sarah Williams, seorang dokter gigi di London.

Manfaat Tidak Berkumur: Fluoride Bekerja Lebih Optimal

Dengan tidak berkumur, fluoride memiliki kesempatan untuk terus bekerja melindungi gigi. Ia akan terus diserap oleh enamel, memperkuatnya dan membuatnya lebih tahan terhadap serangan asam.

Penelitian Universitas Göteborg: Jangan Terlalu Banyak Air!

Sebuah studi dari Universitas Göteborg di Swedia menemukan bahwa semakin banyak air yang digunakan untuk berkumur, semakin banyak pula fluoride yang terencerkan. Akibatnya, efek perlindungannya berkurang. Penelitian ini menegaskan pentingnya meminimalkan penggunaan air setelah menyikat gigi.

Studi Retensi Fluoride: Bukti Lebih Lanjut

Studi lain di tahun 2009 menunjukkan bahwa orang yang berkumur dengan air kehilangan kadar fluoride yang signifikan dalam 30 menit. Sebaliknya, orang yang hanya meludah memiliki kadar fluoride yang bertahan lebih lama.

Uji coba di Lithuania, yang melibatkan ratusan anak sekolah, juga menemukan bahwa kelompok yang tidak berkumur memiliki konsentrasi fluoride yang lebih tinggi di mulut, meskipun keduanya mengalami penurunan risiko gigi berlubang. Data-data ini konsisten menunjukkan bahwa tidak berkumur meningkatkan retensi fluoride dan memberikan perlindungan yang lebih baik.

Kesimpulan: Ubah Kebiasaan, Dapatkan Manfaat Maksimal

Berdasarkan bukti ilmiah dan rekomendasi ahli, berkumur setelah menyikat gigi mungkin adalah kebiasaan yang perlu diubah. Cukup ludahkan sisa pasta gigi, dan Anda akan memaksimalkan manfaat fluoride untuk perlindungan gigi yang lebih optimal.

"Perubahan kecil ini bisa berdampak besar pada kesehatan gigi Anda," ujar Dr. Andi Putra, seorang spesialis gigi dan mulut dari Jakarta. "Dengan tidak berkumur, Anda memberi kesempatan bagi fluoride untuk bekerja lebih efektif melindungi gigi dari kerusakan."

Namun, jangan lupakan dasar-dasarnya. Menyikat gigi secara teratur tetaplah faktor terpenting. Sikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, dengan pasta gigi berfluoride adalah kunci utama mencegah gigi berlubang dan masalah gigi lainnya. Jadi, meskipun tidak berkumur memberikan manfaat tambahan, pastikan Anda tetap melakukan rutinitas menyikat gigi dengan benar. Kombinasikan kedua kebiasaan ini, dan senyum sehat akan menjadi milik Anda.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.