Kenapa Bendera Nepal Beda Sendiri, ya? Ternyata...

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa bendera Nepal begitu berbeda? Di antara lautan bendera persegi panjang yang berkibar di seluruh dunia, bendera Nepal justru tampil unik dengan bentuknya yang tak lazim. Negara yang terletak di antara India dan Tibet ini memang satu-satunya di dunia yang benderanya tidak berbentuk persegi empat. Apa yang membuat bendera Nepal begitu istimewa? Ternyata, ada kisah panjang dan makna mendalam di baliknya.
Mengapa Kebanyakan Bendera Berbentuk Persegi Panjang?
Tahukah Anda, sebagian besar bendera nasional yang kita kenal saat ini mulai populer sejak pertengahan abad ke-19? Jauh sebelum itu, konsep identitas nasional belum sekuat sekarang. Dulu, bendera lebih sering digunakan oleh raja atau penguasa sebagai simbol negara atau keluarga kerajaan yang berkuasa, dan bentuknya pun bisa berubah seiring pergantian pemimpin.
Bendera juga berfungsi sebagai identitas unit militer atau kelompok prajurit. Namun, fungsi bendera mengalami perubahan besar selama Era Pelayaran pada akhir abad ke-18. Ketika konsep negara-bangsa semakin menguat di abad ke-19, bendera nasional mulai dikibarkan di berbagai kesempatan, tak hanya saat perang.
Dalam waktu singkat, bentuk bendera pun menjadi beragam. Di kapal, bentuk persegi panjang dianggap paling ideal karena mudah tertangkap angin dan mudah dikenali dari kejauhan. Sebenarnya, di Asia banyak bentuk bendera yang digunakan, termasuk segitiga. Akan tetapi, karena negara-negara Eropa mendominasi Era Pelayaran, bendera persegi panjang ala Eropa menjadi lebih umum. Akibatnya, pada pertengahan abad ke-19, banyak negara Asia yang kemudian mengadopsi bentuk persegi panjang untuk bendera mereka. Namun, Nepal tidak mengikuti arus ini.
Rahasia di Balik Bentuk Segitiga Bendera Nepal
Bendera Nepal terdiri dari dua segitiga (atau dua panji) yang bertumpuk di bagian tengah. Warna dasarnya merah dengan garis tepi berwarna biru tua. Segitiga bagian atas, yang lebih kecil, menampilkan gambar bulan putih, sementara segitiga bagian bawah, yang lebih besar, menampilkan matahari putih. Bentuk unik ini telah digunakan selama berabad-abad, meskipun sejarah pastinya masih diselimuti misteri.
Menurut catatan sejarah lokal, bentuk bendera ini sudah digunakan sejak lama. Sebuah buku berbahasa Prancis yang terbit pada tahun 1927 bahkan memuat sedikit informasi tentang bendera Nepal. Saat itu, bentuknya sama, yaitu dua segitiga, tetapi tepi bendera berwarna hijau, bukan biru. Tak lama kemudian, warnanya diubah menjadi biru.
Ketika konstitusi Nepal disahkan pada tahun 1962, warna bendera tetap merah dengan pinggiran berwarna biru dan gambar bulan serta matahari berwarna putih. Namun, alasan di balik perubahan-perubahan ini tidak sepenuhnya jelas.
Dayaram Shrestha, seorang akademisi dan profesor terkemuka di Nepal, menelusuri sejarah bendera ini hingga masa Raja Mandev, raja terakhir dinasti Licchavi, sekitar 450 tahun lalu. Sayangnya, dokumentasi mengenai hal ini masih sangat terbatas. Nepal dipersatukan pada masa pemerintahan Raja Gorkha, Prithvi Narayan Shah, pada pertengahan tahun 1700-an. Banyak catatan menyebutkan bahwa bendera berlambang matahari dan bulan dengan dua panji dibuat sekitar masa ini atau awal tahun 1800-an.
Meskipun demikian, belum ada bukti historis yang kuat mengenai bendera lain yang dapat diidentifikasi sebagai bendera Nepal dari periode sebelumnya. Kemungkinan, beberapa versi bendera Nepal mulai distandarisasi sekitar tahun 1800-an, tetapi tidak ada yang tahu pasti. "Sejarah bendera ini memang penuh misteri dan legenda," ujar Dr. Sharma, seorang ahli sejarah Nepal. "Namun, bentuknya yang unik adalah bukti warisan budaya yang kaya dan tradisi yang kuat."
Makna Mendalam di Setiap Sudut Bendera Nepal
Banyak orang percaya bahwa dua segitiga di bendera Nepal melambangkan pegunungan Himalaya serta dua agama mayoritas di Nepal, yaitu Hindu dan Buddha. Namun, para ahli bendera (vexillologist) memiliki pandangan yang berbeda.
Menurut mereka, Nepal, seperti negara-negara lain di kawasan ini, termasuk India, lebih sering menggunakan bendera panji daripada persegi panjang. Dua segitiga di bendera Nepal bukanlah hal baru dan tidak memiliki simbolisme khusus di dalamnya. Meskipun begitu, desain spesifik bendera Nepal tetap memiliki makna yang mendalam.
Setelah tahun 1962, konstitusi Nepal secara jelas mengatur bagaimana bendera tersebut harus disusun. Warna merah pada bendera melambangkan keberanian, sementara warna biru pada garis tepinya melambangkan perdamaian. Sebelum tahun 1962, matahari dan bulan di bendera Nepal memiliki wajah, namun sekarang tidak, dan alasan pastinya tidak diketahui.
Ada yang berpendapat bahwa bulan dan matahari mewakili Shah dan Rana, dua dinasti penguasa Nepal yang paling berkuasa selama 500 tahun terakhir. Sumber lain menyebutkan bahwa matahari dan bulan ini melambangkan harapan akan keabadian Nepal. "Simbol-simbol ini merepresentasikan aspirasi bangsa Nepal untuk kemakmuran dan kedamaian abadi," jelas Mishra, seorang analis politik.
Secara teoritis, negara mana pun bisa kapan saja memutuskan untuk mengganti benderanya. Namun, masyarakat memiliki keterikatan yang kuat dengan bendera mereka, sehingga perubahan jarang terjadi.
"Orang-orang punya keterikatan emosional dengan bendera mereka," kata seorang pengamat politik. "Bendera nasional adalah simbol identitas yang penting, meskipun desainnya sederhana atau bahkan terkesan kurang menarik."
Bendera Nepal, dengan bentuknya yang unik dan maknanya yang mendalam, terus menjadi simbol kebanggaan bagi rakyat Nepal. Bentuknya yang berbeda sendiri di antara bendera-bendera negara lain di dunia menjadi pengingat akan sejarah yang kaya, budaya yang unik, dan semangat yang tak lekang oleh waktu. Meskipun sejarah pastinya mungkin masih menyimpan misteri, bendera Nepal akan terus berkibar sebagai simbol identitas nasional dan harapan bagi masa depan.