Kisah di Balik Baju Astronaut Karya Anak Bangsa, Irmandy Wicaksono

Di balik tantangan kesehatan para astronaut di luar angkasa, muncul inovasi dari anak bangsa: baju pintar rancangan Irmandy Wicaksono. Lebih dari sekadar pakaian, baju ini dirancang menjadi "rumah sakit mini" yang dapat dikenakan, memantau kondisi kesehatan dan memberikan intervensi medis langsung bagi para penjelajah antariksa. Prototipe baju canggih ini bahkan telah diuji dalam simulasi zero gravity.
Terinspirasi Keterbatasan Medis di Luar Angkasa
"Keterbatasan fasilitas kesehatan di luar angkasa membuat telemedicine menjadi sangat krusial," ungkap Irmandy pada Sabtu, 20 September 2025, usai demonstrasi prototipe bajunya. Lulusan PhD dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di bidang Media Arts and Sciences ini memahami betul betapa pentingnya dukungan medis yang komprehensif bagi para astronaut. Baju rancangannya diharapkan mampu memberikan dukungan tersebut, selayaknya rumah sakit portabel.
Dilengkapi Sensor dan Aktuator Canggih
Baju astronaut ini bukan sekadar pakaian biasa. Serangkaian sensor tertanam di dalamnya, siap memantau berbagai parameter vital tubuh secara real-time. Detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, kadar oksigen dalam darah, hingga pola pernapasan, semua terpantau dan datanya dikirimkan ke pusat kendali di Bumi. Dokter pun dapat memantau kondisi astronaut dari jarak jauh.
Tak hanya mendeteksi, baju ini juga dirancang untuk mampu memberikan intervensi medis. Baju ini dilengkapi dengan aktuator yang dapat memberikan kompresi pada tubuh astronaut. "Di luar angkasa, sirkulasi darah terpengaruh karena tidak adanya gravitasi. Baju ini dapat memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk memastikan peredaran darah tetap optimal," jelas Irmandy. Ruang-ruang berisi udara yang dapat dipompa untuk memberikan tekanan menjadi kunci dari fungsi ini.
Pengembangan Berkelanjutan Menuju Luar Angkasa
Meski sukses dalam simulasi zero gravity, Irmandy menyadari bahwa perjalanan inovasinya masih panjang. Uji parabolic flight, meski penting, hanya memberikan waktu singkat, sekitar 20 , dalam kondisi tanpa gravitasi. "Langkah selanjutnya adalah membawa baju ini ke luar angkasa untuk pengujian yang lebih lama dan komprehensif," ujarnya. Rencananya, prototipe akan terus disempurnakan, dengan fokus pada peningkatan daya tahan baterai, pengurangan bobot, dan peningkatan akurasi sensor.
Inovasi Tekstil Lain Karya Irmandy Wicaksono
Selain baju astronaut, Irmandy telah menorehkan prestasi dengan berbagai inovasi berbasis tekstil. Namanya pun tercatat dalam daftar MIT Technology Review Innovators Under 35 Global List untuk kategori Material Science. Beberapa karyanya meliputi tekstil yang dapat mengukur titik tekanan pada tubuh, mendeteksi pernapasan dan detak jantung, serta memantau aktivitas manusia secara real-time.
Salah satu inovasi lainnya adalah baju lari yang dapat mendeteksi detak jantung, pola pernapasan, dan gerakan fisik pelari, serta menghasilkan peta panas langsung dari suhu kulit. Ada pula sepatu yang dapat menganalisis gaya berjalan dan keseimbangan pemain sepak bola. Tak ketinggalan, kaus kaki dan matras yoga yang mampu mendeteksi pose dan gerakan dengan akurasi mencapai 99 persen.
Fokus pada Riset dan Inspirasi Generasi Muda
Saat ini, Irmandy menjabat sebagai Assistant Lecturer di National University of Singapore (NUS). Ia juga tengah membangun laboratorium riset interdisiplin miliknya, yang menggabungkan keahlian dalam bidang tekstil, elektronik, dan ilmu komputer. "Laboratorium ini akan menjadi wadah untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia," kata Irmandy.
Dengan semangat membara, Irmandy berharap inovasi-inovasinya dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk berkarya dan berkontribusi positif bagi dunia. Ia percaya bahwa dengan pendidikan yang berkualitas dan semangat inovasi, anak bangsa dapat bersaing di kancah internasional dan membawa harum nama Indonesia. "Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi dan teknologi," pungkasnya.