Kisah di Balik Evakuasi Koleksi Museum Bagawanta Bari Pasca Kediri Bergejolak

Table of Contents
Kisah di Balik Evakuasi Koleksi Museum Bagawanta Bari Pasca Kediri Bergejolak


Kediri berduka, warisan budaya nyaris lenyap. Museum Bagawanta Bari, rumah bagi artefak Kerajaan Kediri yang tak ternilai, menjadi sasaran amuk massa. Kisah penyelamatan koleksi bersejarah ini adalah tentang keberanian, dedikasi, dan tantangan menjaga identitas bangsa di tengah kekacauan.

Malam Kelabu di Kediri: Kerusuhan dan Dampaknya

Sabtu malam, 30 Agustus 2025, menjadi catatan kelam bagi Kediri. Kerusuhan meluas ke berbagai penjuru kota, berdampak buruk pada fasilitas publik, termasuk Museum Bagawanta Bari. Seorang saksi mata yang ketakutan menceritakan bagaimana massa datang tiba-tiba dan menyerbu museum, merusak bangunan dan memecahkan kaca.

Lebih dari sekadar kerusakan fisik, ancaman penjarahan koleksi museum menjadi momok yang menakutkan. Artefak-artefak itu bukan hanya benda mati, tetapi saksi bisu sejarah dan budaya. Kehilangan atau kerusakan permanen akan menjadi tragedi yang tak termaafkan.

Aksi Cepat: Evakuasi Darurat di Tengah Kekacauan

Menanggapi situasi genting ini, tim penyelamat yang terdiri dari petugas museum, relawan, dan aparat keamanan bergerak cepat. Prioritas utama adalah menyelamatkan koleksi museum dari amukan massa.

Suasana mencekam mewarnai proses evakuasi. Di tengah riuhnya massa, sirene meraung-raung, dan kepanikan melanda, petugas dengan hati-hati memindahkan artefak berharga ke tempat yang aman. Mobil bak terbuka dan truk menjadi tumpuan harapan. Keterbatasan memaksa evakuasi berjalan lambat dan penuh risiko. "Kami bekerja secepat mungkin," ujar seorang petugas museum yang terlibat, "keselamatan tim dan artefak tetap nomor satu."

Kepedihan: Artefak Hilang dan Kerusakan yang Diderita

Meski sigap, upaya penyelamatan tidak sepenuhnya berhasil. Kepala Ganesha, salah satu ikon museum, dilaporkan hilang. Koleksi wastra (kain batik) dan buku-buku kuno pun raib ditelan kerusuhan. Sementara itu, koleksi miniatur lumbung hancur lebur. Kerugian materi akibat kerusakan dan kehilangan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Bangkit dari Keterpurukan: Upaya Penyelamatan Warisan Bersejarah

Usai evakuasi, pencarian artefak yang hilang dan pemulihan museum menjadi fokus utama. Tim khusus dibentuk untuk melacak artefak yang raib dan mendata kerusakan yang ada.

Uluran Tangan: Peran Kementerian Kebudayaan

Kementerian Kebudayaan tidak tinggal diam. Selain memberikan dukungan logistik dan finansial, kementerian mengirimkan tim ahli untuk membantu identifikasi, konservasi, dan restorasi artefak. "Kami berkomitmen memulihkan Museum Bagawanta Bari secepatnya," tegas seorang pejabat kementerian. "Museum ini adalah jantung warisan budaya kita."

Koordinasi dengan kepolisian terus dilakukan untuk mengusut tuntas kasus kehilangan artefak dan menangkap pelaku perusakan. Penegakan hukum diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa terulang.

Menatap Masa Depan: Harapan untuk Museum Bagawanta Bari

Tragedi ini menyisakan luka mendalam, namun juga memantik semangat untuk membangun kembali. Pemerintah daerah berencana merenovasi dan meningkatkan keamanan museum. Program edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelestarian warisan budaya akan digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Seorang tokoh masyarakat setempat berharap, "Kejadian ini menjadi pelajaran berharga. Kita harus lebih menghargai dan menjaga warisan budaya sebagai identitas bangsa."

Museum Bagawanta Bari diharapkan segera pulih dan kembali menjadi ruang pembelajaran, wisata budaya, dan pelestarian budaya. Pemerintah daerah menargetkan museum dapat dibuka kembali untuk umum dalam waktu satu tahun. Revitalisasi ini diharapkan tidak hanya mengembalikan kejayaan museum, tetapi juga menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya di kalangan generasi muda. Kementerian Kebudayaan mengalokasikan dana sebesar Rp 5 miliar untuk mendukung penuh revitalisasi museum.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.