Kisah Inspiratif, Semangat Belajar Siswa Bali di Tengah Banjir

Table of Contents
Kisah Inspiratif, Semangat Belajar Siswa Bali di Tengah Banjir


Banjir memang bisa jadi mimpi buruk, tapi semangat belajar tak boleh ikut tenggelam. Itulah gambaran nyata yang terjadi di Denpasar, Bali, di mana para siswa tetap berjuang meraih ilmu meski sekolah mereka diterjang banjir. Bagaimana kisah inspiratif ini berlangsung?

Denpasar Diterjang Banjir, Sekolah Terdampak

Kota Denpasar, Bali, diguyur hujan deras pada Rabu, 10 September 2025, menyebabkan banjir yang cukup parah. Sektor pendidikan pun tak luput dari dampaknya. Bayangkan saja, puluhan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) mengalami kerusakan akibat terjangan air.

Menurut data dari Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, ada 35 SD dan 2 SMP yang terdampak. Beberapa sekolah, seperti SD Negeri 4 Dauh Puri dan beberapa sekolah di Renon, bahkan mengalami kerusakan yang cukup parah. Air bah setinggi lutut orang dewasa merendam ruang kelas, merusak buku dan peralatan belajar, serta mengancam struktur bangunan.

"Banjir ini memang menjadi tantangan besar," ungkap I Wayan Sujana, Kepala Disdikpora Kota Denpasar, saat ditemui di kantornya pada Jumat, 19 September 2025. "Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan siswa dan guru, serta segera melakukan perbaikan agar proses belajar mengajar bisa kembali normal." Pihaknya pun langsung bergerak cepat berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pemulihan.

Semangat Pantang Menyerah di Tengah Keterbatasan

Meski sekolah porak-poranda, semangat belajar siswa-siswi di Denpasar patut diacungi jempol. Mereka tetap antusias mengikuti pelajaran, bahkan ada yang rela belajar dengan pakaian seadanya, bahkan kaos oblong, karena seragam mereka terendam banjir. Bagi mereka, banjir adalah musibah, bukan penghalang untuk menuntut ilmu.

SD Negeri 4 Dauh Puri menjadi bukti nyata ketangguhan ini. Meskipun ruang kelas masih basah dan berlumpur, para guru tetap berusaha memberikan pelajaran semaksimal mungkin. Ruangan yang masih layak digunakan dimanfaatkan, bahkan ada siswa yang belajar di teras sekolah. Kreativitas guru dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif di tengah keterbatasan sungguh menginspirasi.

"Kami sangat bangga dengan semangat anak-anak," ujar Ni Made Santi, seorang guru di SD Negeri 4 Dauh Puri. "Mereka tetap ceria dan bersemangat belajar meskipun kondisinya tidak ideal. Ini menjadi motivasi bagi kami para guru untuk terus memberikan yang terbaik." Dukungan dari orang tua pun menjadi kunci penting dalam menjaga semangat belajar para siswa.

Bahkan, beberapa siswa dengan inisiatif sendiri membantu membersihkan ruang kelas dan menyumbangkan buku pelajaran yang mereka miliki. Sikap gotong royong dan kepedulian sosial ini menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur bangsa masih tertanam kuat dalam diri mereka.

Dinas Pendidikan Bergerak Cepat Pulihkan Sekolah

Menyadari pentingnya keberlangsungan pendidikan, Disdikpora Kota Denpasar bergerak cepat untuk memulihkan fasilitas sekolah yang terdampak banjir. Mulai dari mendata kerusakan, mengajukan anggaran perbaikan, hingga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pembersihan dan perbaikan. Prioritas utama adalah memperbaiki ruang kelas yang rusak parah agar siswa bisa segera kembali belajar dengan nyaman.

Selain itu, bantuan logistik berupa buku pelajaran, seragam sekolah, dan perlengkapan belajar lainnya juga disalurkan kepada siswa yang terdampak banjir. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban orang tua dan memastikan siswa tetap memiliki akses pendidikan yang layak.

"Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada sekolah-sekolah yang terdampak banjir," tegas I Wayan Sujana. "Kami akan terus berupaya untuk mempercepat proses pemulihan agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan normal secepatnya." Evaluasi sistem drainase di sekitar sekolah juga akan dilakukan untuk mencegah banjir di masa mendatang.

Hingga saat ini, sekitar 70% fasilitas sekolah yang terdampak banjir telah berhasil dipulihkan. Proses perbaikan terus dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. Diharapkan seluruh sekolah yang terdampak banjir dapat segera beroperasi normal.

Meski begitu, tantangan masih ada. Pengadaan material bangunan dan tenaga kerja menjadi kendala tersendiri. Kondisi cuaca yang tak menentu juga menjadi penghambat. Namun, dengan semangat gotong royong dan kerja keras, semua kendala diharapkan dapat teratasi.

Ke depan, Disdikpora Kota Denpasar berencana meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana. Pelatihan mitigasi bencana akan diberikan kepada guru dan siswa, serta penyediaan peralatan darurat akan ditingkatkan. Tujuannya, meminimalisir dampak bencana terhadap sektor pendidikan dan memastikan keselamatan seluruh warga sekolah.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.