Marcus Thuram dan Derby d'Italia, Momen Kontroversial yang Warnai Kemenangan Inter atas Juventus

Table of Contents
Marcus Thuram dan Derby d'Italia, Momen Kontroversial yang Warnai Kemenangan Inter atas Juventus


Derby d'Italia antara Juventus dan Inter Milan, yang digelar di Allianz Stadium, Sabtu (13/9), menyisakan cerita tak hanya soal skor 3-4 untuk kemenangan Juventus, tetapi juga tentang Marcus Thuram. Penyerang Inter Milan ini menjadi sorotan akibat selebrasi golnya dan interaksinya dengan sang adik, Khephren Thuram, yang membela Juventus. Reaksi sebagian penggemar Nerazzurri pun tak terhindarkan.

Gol Thuram di Allianz Stadium: Antara Kebanggaan dan Kritik

Laga Juventus versus Inter memang berlangsung panas sejak peluit awal dibunyikan. Sempat imbang 2-2 hingga menit ke-70, Marcus Thuram berhasil menjebol gawang Juventus melalui serangan balik cepat. Sepakan kaki kirinya sukses menaklukkan kiper Juventus, membawa Inter unggul sementara. Sayang, keunggulan itu tak bertahan lama. Juventus mampu membalikkan keadaan dan mencetak dua gol di sepuluh menit terakhir.

Meski mencetak gol yang krusial, selebrasi Marcus Thuram justru menuai kritik. Sebagian Interisti menilai Thuram kurang antusias merayakan golnya, mengingat lawannya saat itu adalah sang adik, Khephren. Sikap ini dianggap kurang menghargai rivalitas Derby d'Italia. "Ini Derby, seharusnya selebrasinya lebih bersemangat!" tulis seorang penggemar di media sosial.

Kontroversi Tawa Bersama Khephren: Reaksi Keras Suporter

Tak hanya soal selebrasi, momen ketika Marcus Thuram tertawa bersama Khephren saat menunggu keputusan VAR atas gol penentu kemenangan Juventus juga memicu reaksi keras. Kebersamaan dua bersaudara itu dianggap tidak pantas di tengah tensi tinggi pertandingan.

Nino Ciccarelli, salah satu pemimpin suporter garis keras Inter Milan, bahkan secara terbuka menyampaikan kekecewaannya melalui media sosial. "Ini tidak bisa diterima! Kapten benar, siapa pun yang tidak mencintai klub ini harus pergi," tulisnya dalam unggahan yang menyertakan foto Thuram bersaudara tertawa. Unggahan ini langsung viral dan memicu perdebatan di kalangan penggemar Inter.

Tanggapan Cristian Chivu: Fokus pada Tim

Menanggapi kontroversi Marcus Thuram, pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, memilih meredam situasi. Ia lebih fokus pada performa tim secara keseluruhan. "Saya belum melihatnya, saya tidak tahu konteksnya. Mari berhenti membuat kontroversi, ini tidak bagus untuk siapa pun," ujarnya kepada wartawan seusai pertandingan.

Chivu menekankan pentingnya menjaga fokus dan solidaritas tim, serta menghindari hal-hal yang bisa mengganggu suasana internal. "Mari membahas apa yang sudah kita lihat. Saya tertarik memahami momen-momen penting dari pertandingan. Sikap tim sudah tepat, kami bisa menyulitkan Juventus. Ada dominasi di babak kedua, tapi kami tidak tahu bagaimana cara mengaturnya," jelas Chivu.

Fokus Chivu: Analisis Performa Tim

Chivu mengakui Inter Milan tampil baik, terutama di babak kedua, dengan penguasaan bola mencapai 60%. Namun, ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan kemampuan dalam mengelola momentum dan memanfaatkan peluang.

Kemenangan dalam Derby d'Italia ini menjadi modal berharga bagi Juventus untuk bersaing di papan atas klasemen. Sementara itu, Inter Milan harus segera bangkit dari kekalahan ini. Manajemen Inter Milan dikabarkan telah melakukan pertemuan internal untuk membahas insiden Thuram dan memastikan semua pemain memahami pentingnya menjaga sikap profesional. Sumber internal klub menyebutkan Thuram telah meminta maaf atas tindakannya dan berjanji untuk lebih berhati-hati di masa depan.

Beberapa analis sepak bola berpendapat reaksi berlebihan terhadap Thuram tidak perlu. Sebagai profesional, Thuram memiliki hak untuk menunjukkan emosinya. "Kita tidak bisa mengharapkan semua pemain memiliki karakter yang sama. Yang terpenting adalah mereka memberikan yang terbaik di lapangan," ujar seorang pengamat. Rivalitas di lapangan seharusnya tidak mempengaruhi hubungan personal. "Keluarga tetaplah keluarga," pungkasnya.

Kontroversi ini menjadi pelajaran bagi Marcus Thuram untuk lebih memahami ekspektasi penggemar dan menjaga sikap profesionalnya. Inter Milan sendiri harus fokus pada pertandingan selanjutnya dan membuktikan kemampuan untuk bangkit dari kekalahan. Dengan dukungan penuh dari pelatih dan manajemen klub, Thuram diharapkan dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya dan membantu Inter meraih kesuksesan.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.