Mendikbudristek Datangi SMKN 1 Cileungsi, Pesan Penting untuk Semua

Table of Contents
Mendikbudristek Datangi SMKN 1 Cileungsi, Pesan Penting untuk Semua


Bogor, Jawa Barat - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) melakukan kunjungan mendadak ke SMKN 1 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (11/9/2025). Langkah ini diambil menyusul insiden ambruknya sebagian bangunan sekolah yang melukai puluhan siswa dan guru.

Kunjungan Mendadak Pasca-Insiden

Kedatangan Mendikbudristek bertujuan untuk meninjau langsung kondisi para korban, memberikan dukungan moril, serta memastikan proses pemulihan dan perbaikan infrastruktur berjalan lancar. Fokus utama kunjungan ini adalah keselamatan dan keberlangsungan pendidikan di sekolah vokasi tersebut.

Di lokasi, Mendikbudristek disambut oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti, beserta jajaran guru dan staf. Diskusi mendalam mengenai kronologi kejadian, kondisi terkini para siswa dan guru yang menjadi korban, serta peninjauan fasilitas yang rusak menjadi agenda utama. Mendikbudristek juga berdiskusi mengenai langkah perbaikan yang harus segera dilakukan.

Dukungan Langsung untuk Korban Luka

Usai meninjau lokasi kejadian, Mendikbudristek langsung menuju Radjak Hospital Cileungsi untuk menjenguk para korban yang tengah dirawat. Beliau memberikan semangat dan dukungan kepada para siswa dan keluarga mereka.

Mendikbudristek Beri Semangat di Rumah Sakit

"Adik-adik dan ibu, tetap semangat ya. Jangan lupa berdoa, biar diberikan kesehatan dan bisa segera kembali beraktivitas," ujar Mendikbudristek saat berbincang dengan salah seorang siswa yang didampingi ibunya. Selain memberikan dukungan moral, Mendikbudristek juga memberikan santunan kepada masing-masing siswa sebagai bentuk perhatian dan bantuan dari pemerintah. Pemerintah juga akan memfasilitasi pendampingan psikososial bagi siswa yang mengalami trauma akibat insiden tersebut.

Dampak Insiden dan Langkah Cepat Sekolah

Insiden ini berdampak besar pada proses belajar mengajar di SMKN 1 Cileungsi. Pihak sekolah dengan cepat mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir dampak negatif dan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

Rincian Korban Luka

Kepala Sekolah SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti, mengungkapkan bahwa insiden tersebut menyebabkan 32 siswa dan 2 guru mengalami luka-luka. "Dari total tersebut, beberapa siswa mengalami luka yang cukup serius dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit," jelas Meisye. Salah satu guru yang menjadi korban bahkan tengah hamil lima bulan. Untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar akan dilakukan secara hybrid dengan memanfaatkan tenda darurat sebagai ruang kelas sementara.

Alokasi Dana untuk Perbaikan Infrastruktur

Pemerintah melalui Kemendikbudristek merespon cepat dengan memberikan perhatian serius terhadap perbaikan infrastruktur SMKN 1 Cileungsi. Mendikbudristek menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan siswa dalam belajar adalah prioritas utama. Kemendikbudristek telah mengalokasikan dana sebesar Rp 2 miliar untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak. "Dana ini akan digunakan untuk merenovasi dan memperkuat struktur bangunan agar kejadian serupa tidak terulang kembali," jelas Mendikbudristek, menargetkan renovasi selesai pada Desember tahun ini.

Mendikbudristek juga menekankan pentingnya pemeriksaan kondisi bangunan sekolah secara berkala sebagai langkah pencegahan. Pihak sekolah juga berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi bangunan sekolah secara berkala dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk inspeksi dan pemeliharaan rutin.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.