Mimpi Terpendam Sri Mulyani, Jadi Kepala Sekolah TK?

Table of Contents
Mimpi Terpendam Sri Mulyani, Jadi Kepala Sekolah TK?


Di balik sosok mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang dikenal dengan kepiawaiannya dalam mengelola kebijakan fiskal, ternyata tersimpan sebuah cita-cita yang tak banyak diketahui: menjadi kepala sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Kisah ini terungkap dalam sebuah obrolan ringan dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, di sela-sela kesibukan rapat kabinet.

Candaan di Sela Rapat Kabinet Ungkap Mimpi Terpendam

Momen unik ini bermula dari celetukan Menteri Mu'ti saat rapat kabinet berlangsung. Candaan ringan itu justru memicu percakapan menarik tentang impian di luar dunia politik dan ekonomi. "Saya seringkali bercanda dengan Ibu Sri Mulyani di sela-sela rapat kabinet. Bahkan, saya sempat mengatakan kalau nanti pensiun jadi profesor, saya ingin menjadi kepala sekolah TK saja," ujar Menteri Mu'ti. Pernyataan ini disampaikannya dalam orasi ilmiah di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu, 2 Agustus 2025, seperti dikutip dari tayangan YouTube Kyai Menteri Official, Rabu (10/9/2025). Respons Sri Mulyani atas candaan itu ternyata cukup mengejutkan.

Mimpi yang Sama

Mendengar candaan Menteri Mu'ti, Sri Mulyani justru mengungkapkan memiliki keinginan serupa. Pengakuan ini tentu saja membuat Menteri Mu'ti terkejut dan semakin tertarik dengan mimpi terpendam sang mantan menteri keuangan. "Bu Sri Mulyani ternyata juga punya cita-cita yang sama. Beliau mengatakan, 'Saya juga ingin membuat TK dan menjadi kepala sekolahnya'," lanjut Menteri Mu'ti, menirukan ucapan Sri Mulyani. Cita-cita ini, kata Mu'ti, kontras dengan peranannya selama ini sebagai pengambil kebijakan fiskal negara.

Guru TK: Profesi yang Menyenangkan Sekaligus Menantang

Mimpi Sri Mulyani ini kemudian memicu diskusi tentang pentingnya peran guru TK dan pendidikan anak usia dini. Menteri Mu'ti menekankan bahwa menjadi guru TK adalah profesi yang unik, menyenangkan, namun juga penuh tantangan.

Perguruan Tinggi dan Pendidikan Anak Usia Dini

Menteri Mu'ti juga menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi dalam menghasilkan guru-guru TK yang berkualitas. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan tenaga pendidik yang kompeten dan berdedikasi tinggi untuk mendidik anak-anak usia dini. Ia mengapresiasi program "Profesor Mengajar di Sekolah" yang digagas Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai contoh inisiatif positif.

Tantangan untuk Para Profesor

"Saya kira sangat bagus jika para profesor bisa mengajar di sekolah, bahkan di TK. Menjadi guru TK adalah profesi yang paling menyenangkan dan menantang," tutur Menteri Mu'ti. Ia menantang para profesor untuk terjun langsung ke dunia pendidikan anak usia dini dan membuktikan bahwa ilmu yang mereka miliki dapat bermanfaat bagi generasi penerus bangsa.

Ajakan untuk UNM

Menteri Mu'ti kemudian mengajak para dosen dan guru besar di UNM untuk turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini. Ia menyambut baik jika ada akademisi yang bersedia mengajar di TK sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. "Jika para dosen dan guru besar di UNM berkenan mengajar di TK, kami akan sangat senang. Jangan hanya teori saja, buktikan Bapak-Ibu profesor lebih hebat dari guru TK," tegasnya.

Kisah mimpi Sri Mulyani menjadi kepala sekolah TK ini memberikan perspektif baru tentang sosok yang selama ini dikenal sebagai ahli ekonomi. Mimpi ini mengingatkan bahwa setiap orang memiliki keinginan sederhana, dan juga menjadi pengingat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini dan peran guru TK dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.