Miris! Sekolah Ambruk, Siswa SMKN 1 Cileungsi Belajar di Tenda Darurat

Table of Contents
Miris! Sekolah Ambruk, Siswa SMKN 1 Cileungsi Belajar di Tenda Darurat


Tragedi di SMKN 1 Cileungsi: Siswa Belajar di Tenda Darurat Usai Atap Sekolah Ambruk

Kabar memprihatinkan datang dari SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Atap lantai dua sekolah ambruk, memaksa para siswa belajar di tenda darurat bahkan di pelataran sekolah. Kondisi ini sontak menuai keprihatinan, menyoroti kerentanan infrastruktur pendidikan dan dampaknya pada proses belajar mengajar.

Penyebab Ambruknya Sekolah dan Dampaknya Bagi Siswa

Kronologi Kejadian Mencekam

Pada Rabu, 10 September 2025, SMKN 1 Cileungsi dikejutkan dengan ambruknya atap. Diduga kuat, penyebabnya adalah bangunan tua yang minim perawatan. Hujan deras beberapa hari sebelumnya semakin memperparah kondisi atap yang sudah rapuh. Atap lantai dua, yang menjadi pelindung beberapa ruang kelas, tiba-tiba runtuh saat jam pelajaran berlangsung. Untungnya, seluruh siswa dan guru berhasil dievakuasi dengan cepat. Meski begitu, beberapa siswa mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan. Garis polisi langsung dipasang di sekitar area ambruk.

Belajar di Bawah Tenda, Semangat Tak Padam

Usai insiden, kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Cileungsi sempat terhenti. Para siswa terpaksa kehilangan kesempatan belajar normal. Namun, pihak sekolah dengan sigap mendirikan tenda darurat sebagai kelas sementara, berkat bantuan pemerintah daerah dan Kemendikbudristek. Meski demikian, kondisi belajar di tenda darurat jauh dari ideal. Siswa harus berdesakan, menahan panas, dan fasilitas belajar pun terbatas. Bahkan, beberapa kelas terpaksa digelar di halaman sekolah, hanya beralaskan tikar. "Kondisi ini memang tidak nyaman, tapi kami tetap semangat belajar," ujar Sarah, siswi kelas XI SMKN 1 Cileungsi, menggambarkan kondisi yang ada.

Upaya Cepat Tanggap dan Bantuan Mengalir

Respon Cepat Sekolah dan Pemerintah Daerah

Kepala Sekolah SMKN 1 Cileungsi, Ahmad Supriyadi, mengungkapkan kesedihannya atas kejadian ini. "Kami sangat sedih. Prioritas utama kami adalah keselamatan siswa dan kelancaran belajar mengajar," tuturnya. Pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk perbaikan dan pembangunan kembali gedung sekolah. Bupati Bogor, Iwan Setiawan, yang meninjau lokasi kejadian, menjanjikan bantuan logistik dan dukungan psikologis. "Kami akan berupaya mempercepat perbaikan agar siswa bisa segera belajar di ruang kelas yang layak," tegasnya.

Uluran Tangan dari Kementerian Pendidikan

Kemendikbudristek menunjukkan perhatian serius dengan mendirikan tiga tenda besar sebagai ruang kelas sementara. Tak hanya itu, bantuan dana juga dijanjikan untuk pembangunan kembali gedung sekolah. "Kami akan segera menyalurkan bantuan dana. Semoga pembangunan berjalan lancar dan cepat selesai," kata Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, saat berkunjung ke SMKN 1 Cileungsi. Bantuan ini disambut baik oleh pihak sekolah dan pemerintah daerah, mengingat anggaran yang dibutuhkan cukup besar.

Harapan Cerah dan Solusi Jangka Panjang

Harapan Siswa dan Guru untuk Masa Depan

Siswa dan guru SMKN 1 Cileungsi sangat berharap pembangunan kembali gedung sekolah segera terwujud. Mereka merindukan suasana belajar di ruang kelas yang nyaman. "Kami berharap pemerintah segera membangun kembali sekolah kami," ujar Budi, siswa kelas XII, penuh harap. Para guru juga berharap pemerintah lebih memperhatikan infrastruktur sekolah di seluruh Indonesia. "Kejadian ini menjadi pelajaran berharga. Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan kondisi infrastruktur sekolah," kata Rina, seorang guru di SMKN 1 Cileungsi.

Rencana Pembangunan Kembali Sekolah

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyusun rencana pembangunan kembali gedung SMKN 1 Cileungsi secara bertahap, memprioritaskan ruang kelas yang paling dibutuhkan. Selain itu, audit terhadap seluruh bangunan sekolah di Kabupaten Bogor akan dilakukan untuk memastikan keamanan. "Kami akan melakukan audit untuk memastikan kondisinya aman. Jika ada bangunan rapuh, akan segera diperbaiki," jelas Juanda Dimyati, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Pembangunan kembali SMKN 1 Cileungsi diharapkan menjadi momentum peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan, memastikan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Proyeksi awal menunjukkan pembangunan kembali akan memakan waktu sekitar satu tahun. Pihak sekolah dan pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk mempercepat proses dan meminimalkan dampak negatif terhadap kegiatan belajar mengajar. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan SMKN 1 Cileungsi dapat segera beroperasi normal dan memberikan pendidikan berkualitas bagi generasi muda.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.