Ngeri! Atap Teras Kantor Pemerintahan di Brebes Runtuh, Tiga Warga Jadi Korban

Brebes digegerkan oleh insiden ambruknya atap teras Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) milik Pemerintah Kabupaten Brebes pada hari Minggu (21/9). Tiga pekerja yang tengah berupaya memperbaiki struktur bangunan malang menimpa dan harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka serius yang diderita, termasuk patah tulang.
Kronologi Kejadian: Minggu Sore yang Nahas
Kejadian tersebut berlangsung sekitar Minggu sore, 21 September. Sejumlah pekerja saat itu tengah fokus melakukan perbaikan dan penguatan struktur teras KPT Pemkab Brebes. Area ini sering dilalui masyarakat yang hendak mengurus keperluan administrasi.
Penyebab Ambruknya Atap Masih Misteri
Penyebab pasti ambruknya atap teras masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Dugaan sementara mengarah pada kelebihan beban atau kerusakan struktural yang tersembunyi. Seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya menyatakan, "Kami masih mendalami penyebab kejadian ini. Tim ahli akan segera memeriksa kelayakan bangunan secara menyeluruh." Saat kejadian, cuaca dilaporkan cerah tanpa indikasi angin kencang atau hujan deras.
Kesaksian Korban: Terjebak di Bawah Reruntuhan
Juswanto (39), salah satu korban, menceritakan - mencekam saat kejadian. "Saat itu saya sedang mendongkrak besi untuk penguatan. Tiba-tiba saja, bruk! Atap cor langsung ambruk menimpa saya," ungkapnya dengan nada trauma. Juswanto mengaku tangannya sempat tertimpa beton selama hampir satu jam sebelum berhasil dievakuasi. "Tangan saya kejepit, tidak bisa bergerak sama sekali. Rasanya sangat sakit dan panik," tambahnya.
Kondisi Korban: Luka Serius Hingga Lecet Ringan
Tiga pekerja menjadi korban dalam insiden ini. Mereka adalah Juswanto (39), Abdullah (35), dan seorang warga sipil yang diperbolehkan dirawat di rumah karena luka ringan. Juswanto mengalami patah tulang di tangan kiri akibat tertimpa reruntuhan beton. Abdullah menderita luka robek yang membutuhkan jahitan.
Evakuasi Dramatis dan Penanganan Medis Cepat
Evakuasi korban berlangsung dramatis dengan bantuan warga sekitar dan petugas keamanan KPT. Juswanto, yang tangannya terjepit beton, baru bisa dievakuasi setelah hampir satu jam. Tim penyelamat menggunakan alat pemotong khusus untuk membebaskan tangannya dari himpitan besi dan beton.
Juswanto dan Abdullah segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis intensif. Keduanya menjalani pemeriksaan menyeluruh dan perawatan luka. Sementara itu, korban luka ringan mendapatkan perawatan di lokasi kejadian sebelum diizinkan pulang. Pihak rumah sakit menyatakan kondisi kedua korban stabil, tetapi masih memerlukan observasi lebih lanjut.
Tindakan Selanjutnya: Investigasi dan Evaluasi Keamanan
Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian untuk mempermudah investigasi. Tim forensik dikerahkan untuk mengumpulkan bukti dan mencari tahu penyebab pasti ambruknya atap teras KPT. "Kami akan memeriksa semua aspek, mulai dari kualitas material bangunan, proses pembangunan, hingga pemeliharaan rutin yang dilakukan," ujar seorang petugas kepolisian di lokasi. Hasil investigasi diharapkan dapat memberikan gambaran jelas mengenai penyebab kejadian dan mencegah terulangnya insiden serupa.
Pemkab Brebes Lakukan Evaluasi Keamanan Bangunan
Pemerintah Kabupaten Brebes segera mengambil langkah-langkah evaluasi terhadap keamanan seluruh bangunan pemerintahan. Inspeksi menyeluruh akan dilakukan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memastikan semua bangunan memenuhi standar keamanan. "Keamanan dan keselamatan warga merupakan prioritas utama kami. Kami akan melakukan evaluasi secara komprehensif untuk memastikan semua bangunan pemerintah aman dan layak digunakan," tegas juru bicara Pemkab Brebes.
Selain itu, Pemkab Brebes berjanji akan memberikan santunan dan bantuan kepada para korban serta keluarga mereka sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian. Aktivitas pelayanan di KPT dialihkan sementara ke gedung lain, sembari menunggu hasil investigasi dan perbaikan selesai dilakukan. Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak terkait tentang pentingnya perawatan dan pengawasan terhadap infrastruktur publik demi menghindari jatuhnya korban jiwa di kemudian hari.