Palestina Makin Mendunia, Negara Mana Saja yang Sudah Mengakui?

Table of Contents
Palestina Makin Mendunia, Negara Mana Saja yang Sudah Mengakui?


Palestina terus mengukuhkan posisinya di mata dunia. Dukungan internasional bagi kedaulatan Palestina semakin terasa, terutama sejak deklarasi kemerdekaan pada tahun 1988. Kabar baiknya, Inggris baru saja mengambil langkah penting dengan secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Lalu, negara mana saja yang sudah memberikan pengakuan serupa?

Solidaritas Global untuk Palestina Terus Mengalir

Hingga April 2025, sebanyak 147 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Tak hanya itu, Tahta Suci Vatikan, sebagai otoritas tertinggi Gereja Katolik yang memiliki status pengamat di PBB, juga memberikan pengakuan yang sama. Ini menunjukkan bahwa mayoritas negara di dunia kini mendukung hak Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri. Pengakuan ini bukan sekadar simbol, melainkan fondasi penting dalam membangun hubungan diplomatik dan mendorong upaya perdamaian di kawasan.

Deretan Negara yang Baru Bergabung dalam Barisan Pendukung Palestina

Dukungan terhadap Palestina semakin menguat dalam setahun terakhir. Sejak 2024, sepuluh negara secara resmi menyatakan pengakuan mereka terhadap Palestina sebagai negara berdaulat. Mereka adalah Barbados, Jamaika, Trinidad and Tobago, Bahamas, Spanyol, Norwegia, Irlandia, Slovenia, Meksiko, dan yang terbaru, Inggris.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengumumkan keputusan bersejarah ini. Langkah ini diambil lebih dari seabad setelah Deklarasi Balfour, yang mendukung pembentukan tanah air bagi bangsa Yahudi di Palestina. "Melihat kengerian yang terus meningkat di Timur Tengah, kami bertindak untuk menjaga agar harapan perdamaian dan solusi dua negara tetap hidup," kata Starmer dalam pernyataan video.

Sebelum Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal dilaporkan telah mengakui negara Palestina hanya dua hari sebelum Sidang ke-80 Majelis Umum PBB (UNGA) dimulai. Sidang yang digelar pada 22 September 2025 tersebut fokus membahas kedaulatan Palestina setelah puluhan tahun pendudukan oleh Israel.

Starmer juga menegaskan komitmen pemerintahannya untuk menjatuhkan sanksi kepada tokoh-tokoh Hamas dalam beberapa minggu mendatang. Ia menekankan bahwa kelompok tersebut tidak akan memiliki peran dalam masa depan Palestina. "Seruan untuk solusi dua negara yang sejati adalah kebalikan dari visi kebencian mereka," tegas Starmer.

Kilasan Sejarah: Pengakuan Palestina oleh Negara-Negara di Dunia

Perjalanan pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat dimulai pada tahun 1988. Iran menjadi negara pertama yang mengakui Palestina pada 4 Februari 1988. Kemudian, pada 15 November 1988, Yaman, Turki, Tunisia, Maroko, Kuwait, Irak, dan negara-negara lainnya menyusul.

Indonesia dan Malaysia termasuk di antara negara-negara yang mengakui Palestina pada periode awal ini. Sehari kemudian, pada 16 November 1988, puluhan negara lain turut memberikan pengakuan, termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Pakistan, dan Serbia.

Dari 17 November hingga akhir Desember 1988, hampir seluruh negara di dunia mengakui kedaulatan Palestina, termasuk negara-negara besar seperti Rusia (19 November) dan China (20 November).

Gelombang pengakuan ini terus berlanjut hingga tahun 2025. Dalam setahun terakhir, semakin banyak negara-negara Eropa yang menunjukkan dukungan kepada Palestina, seperti Spanyol (22 Mei 2024), Norwegia (22 Mei 2024), Irlandia (22 Mei 2024), dan Slovenia (4 Juni 2024). Ini mencerminkan perubahan dinamika politik di Eropa, di mana semakin banyak negara yang mengakui pentingnya solusi dua negara untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.

Meksiko menyusul memberikan pengakuan pada tahun 2025. Pengakuan ini mengirimkan sinyal kuat dukungan dari negara-negara di kawasan Amerika Latin terhadap perjuangan rakyat Palestina. Dengan bertambahnya jumlah negara yang mengakui Palestina, diharapkan tercipta tekanan internasional yang lebih besar untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan lestari. Pengakuan terbaru dari Inggris pada Senin, 22 September 2025, semakin mempertegas tren dukungan internasional yang semakin kuat untuk Palestina. Langkah ini dipandang sebagai momentum penting dalam upaya mencapai solusi dua negara yang damai dan adil di Timur Tengah.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.