Pancasila, Dua Hari Penting yang Sering Bikin Bingung, Ini Bedanya!

Table of Contents
Pancasila, Dua Hari Penting yang Sering Bikin Bingung, Ini Bedanya!


Dua momen penting terkait Pancasila, dasar negara Indonesia, akan segera diperingati: Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila. Masyarakat seringkali bertanya-tanya, apa sebenarnya perbedaan di antara keduanya?

Memahami Perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila

Kedua hari ini memiliki tujuan yang sama mulia, yaitu menghormati dan meneguhkan Pancasila sebagai ideologi dan fondasi Republik Indonesia. Perbedaan utama terletak pada tanggal peringatan dan latar belakang sejarah yang memicu lahirnya kedua momen tersebut. Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober, sementara Hari Lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni.

Mengulik Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat akan kekuatan Pancasila sebagai ideologi yang tak tergantikan. Peringatan ini bermula dari peristiwa kelam Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965. Inisiatif peringatan ini muncul sebagai bentuk penegasan terhadap Pancasila di tengah upaya mengganti ideologi negara.

Tragedi G30S merenggut nyawa sejumlah perwira tinggi TNI, meninggalkan duka mendalam bagi bangsa. Jenazah para jenderal ditemukan di sebuah sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Tujuh perwira TNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut adalah:

* Letnan Jenderal Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat) * Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan) * Mayor Jenderal Raden Suprapto (Deputi II Panglima AD Bidang Administrasi) * Mayor Jenderal Siswondo Parman (Asisten I Panglima AD Bidang Intelijen) * Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Panglima AD Bidang Logistik) * Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal AD) * Letnan Satu Czi Pierre Andreas Tendean (Ajudan Menhankam Jenderal AH Nasution)

Selain itu, Ade Irma Suryani Nasution, putri bungsu Jenderal AH Nasution, turut menjadi korban dalam peristiwa tragis itu.

Sebagai penghormatan kepada jasa para pahlawan revolusi dan demi mengukuhkan Pancasila, pemerintah menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang sejarah kelam sekaligus memperkuat keyakinan akan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang relevan bagi Indonesia.

Menelusuri Sejarah Hari Lahir Pancasila

Latar belakang Hari Lahir Pancasila bermula dari janji kemerdekaan yang diumumkan oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso, pada 7 September 1944. Janji ini muncul karena Jepang membutuhkan dukungan Indonesia dalam Perang Dunia II untuk melawan Sekutu.

Namun, janji kemerdekaan tersebut tak kunjung terwujud. Jepang kembali memberikan janji kemerdekaan yang kedua melalui Maklumat Gunseikan pada 29 April 1945. Maklumat ini mengamanatkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sebagai wadah untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI mengadakan serangkaian sidang untuk merumuskan dasar negara. Pada sidang pertama tanggal 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengusulkan lima dasar negara, yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.

Kemudian, pada sidang tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan usulannya mengenai dasar negara. Ia mengemukakan lima dasar negara yang meliputi Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir dan Batin, Musyawarah, dan Keadilan Rakyat.

Puncaknya, pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato monumental tentang lima dasar negara. Dalam pidato tersebut, Soekarno mengusulkan konsep yang ia sebut "Lahirnya Pancasila". Usulan ini diterima, dan tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Adapun lima sila yang diusulkan Soekarno saat itu adalah:

* Kebangsaan Indonesia * Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan * Mufakat atau Demokrasi * Kesejahteraan Sosial * Ketuhanan yang Berkebudayaan

Usulan Soekarno tersebut menjadi cikal bakal rumusan Pancasila yang kita kenal saat ini. Meski demikian, rumusan Pancasila yang diusulkan Soekarno pada 1 Juni 1945 berbeda dengan rumusan final yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Proses penyempurnaan dan finalisasi rumusan Pancasila terus berlanjut hingga disepakati dalam Piagam Jakarta dan kemudian disahkan sebagai dasar negara.

Oleh karena itu, Hari Lahir Pancasila adalah momen penting untuk mengenang jasa para pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara yang menjadi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peringatan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun memiliki perbedaan sejarah dan penekanan, Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila memiliki tujuan yang sama: mengukuhkan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara yang abadi bagi bangsa Indonesia. Kedua peringatan ini menjadi momentum penting untuk merenungkan makna Pancasila serta mengamalkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.