Prabowo Bicara Palestina di PBB, Apa yang Penting?

Table of Contents
Prabowo Bicara Palestina di PBB, Apa yang Penting?


Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan pidatonya di forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) tentang Solusi Dua Negara untuk Palestina dan Israel. Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti beberapa poin penting terkait posisi Indonesia terhadap konflik tersebut, menekankan urgensi penyelesaian damai dan perlindungan warga sipil.

KTT PBB Bahas Masa Depan Palestina-Israel

KTT PBB mengenai solusi dua negara untuk Palestina dan Israel menjadi arena penting bagi para pemimpin dunia untuk berdiskusi tentang upaya mengakhiri konflik berkepanjangan ini. Acara yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, digagas sebagai respons atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan kebutuhan mendesak untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah menegaskan kembali dukungan internasional terhadap solusi dua negara, di mana Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan secara damai dan aman dalam batas wilayah yang diakui secara internasional.

Siapa Saja Pemimpin Dunia yang Hadir?

KTT penting ini dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud. Kehadiran dan peran mereka dinilai sangat krusial dalam menggalang dukungan internasional dan memfasilitasi dialog konstruktif. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock juga memberikan sambutan pembuka, menekankan pentingnya peran PBB dalam memediasi konflik. Presiden Palestina Mahmoud Abbas turut berpartisipasi secara virtual, menyampaikan pandangannya tentang situasi terkini dan harapannya untuk masa depan.

Inilah Poin-Poin Penting dari Pidato Prabowo di PBB

Pidato Presiden Prabowo Subianto menyoroti beberapa poin krusial terkait konflik Palestina-Israel. Pertama, ia menyoroti bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza, di mana ribuan warga sipil menjadi korban kekerasan. Ia mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Kedua, Prabowo menegaskan kembali dukungan kuat Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi. Ketiga, ia menyatakan bahwa KTT ini penting untuk menjaga kredibilitas PBB dalam menyelesaikan konflik internasional.

Keempat, Prabowo menyerukan pengakhiran segera kekerasan di Palestina dan mendesak semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional. Kelima, Indonesia mengakui dan mendukung penjaminan Palestina sebagai negara berdaulat. Yang paling signifikan, Prabowo menyatakan bahwa jika Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan serta merta mengakui Negara Israel dan mendukung semua jaminan keamanan bagi Israel. Terakhir, Indonesia siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian untuk membantu menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

Isi Lengkap Pidato Prabowo di Sidang PBB

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan di Gaza. "Dengan duka mendalam kita mengingat kembali tragedi tak terperi di Gaza. Ribuan jiwa tak berdosa, banyak di di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. Kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan terjadi di depan mata. Kami mengutuk semua tindak kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa," tegasnya.

Prabowo juga menekankan tanggung jawab historis yang diemban oleh para pemimpin dunia untuk menyelesaikan konflik ini. "Tanggung jawab ini tidak hanya untuk menyoal nasib Palestina, tetapi juga soal masa depan Israel, dan juga soal kredibilitas PBB. Untuk itu, Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap Solusi Dua Negara dalam masalah Palestina. Hanya Solusi Dua Negara yang akan membawa perdamaian," lanjutnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyerukan pengakuan terhadap kenegaraan Palestina. "Kita harus menjamin kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga mendeklarasikan, setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, maka Indonesia akan serta merta mengakui Negara Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan untuk keamanan Israel," ujarnya. Tawaran ini disambut dengan antusias oleh beberapa delegasi, melihatnya sebagai langkah maju yang potensial.

Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang telah mengambil langkah prinsipil untuk mengakui Palestina. "Kami memuji negara-negara terkemuka di dunia yang telah mengambil langkah prinsipil ini. Prancis, Kanada, Australia, United Kingdom, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya di dunia telah mengambil langkah pada sisi sejarah yang benar," katanya. Ia mendesak negara-negara lain untuk segera mengambil tindakan serupa. "Bagi negara-negara yang belum mengambil tindakan, kami mengatakan, sejarah tidak diam berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas kita yang paling utama," tegasnya.

Menutup pidatonya, Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam upaya perdamaian. "Kami siap ambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian. Terima kasih banyak. Perdamaian, perdamaian saat ini, perdamaian saat ini juga. Kita membutuhkan perdamaian," pungkasnya.

Dukungan Perdamaian dari Pemimpin Dunia Lain

Selain Prabowo, sejumlah pemimpin negara lain turut menyuarakan seruan perdamaian untuk Palestina. Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa menekankan pentingnya dialog dan negosiasi untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan. Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein memperingatkan tentang konsekuensi destabilisasi yang lebih luas jika konflik terus berlanjut tanpa penyelesaian. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras tindakan Israel terhadap warga sipil Palestina dan menyerukan pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusia. Sementara itu, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula Da Silva menekankan perlunya dukungan internasional yang kuat untuk pembangunan ekonomi dan sosial Palestina.

Pidato Prabowo di PBB, beserta seruan dari pemimpin negara lainnya, menandai momen penting dalam upaya internasional untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Tawaran pengakuan Indonesia terhadap Israel, dengan syarat pengakuan Israel terhadap Palestina, dapat menjadi katalisator bagi terobosan dalam proses perdamaian. Kendati demikian, tantangan tetap besar, dan komitmen berkelanjutan dari semua pihak sangat diperlukan untuk mencapai solusi yang berkelanjutan dan adil bagi semua. Dunia menantikan langkah selanjutnya dari kedua belah pihak dan komunitas internasional dalam mewujudkan perdamaian di Tanah Suci. Forum KTT PBB ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube United Nations pada Selasa, 23 September 2025. Pidato Prabowo juga ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.