SNBP 2026, Nggak Jadi Ambil? Siap-Siap Terima Akibatnya!

Table of Contents
SNBP 2026, Nggak Jadi Ambil? Siap-Siap Terima Akibatnya!


Lolos SNBP 2026 tapi berniat melepas kesempatan itu? Pikirkan lagi! Ada konsekuensi serius menanti.

Konsekuensi Jika Lolos SNBP 2026 Tapi Tidak diambil

Bagi calon mahasiswa yang berhasil lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026, namun memilih untuk tidak mengambilnya, sudah ada aturan yang mengikat. Keputusan ini bukan tanpa konsekuensi. Langkah ini diambil sebagai upaya memaksimalkan pemanfaatan kuota PTN dan memberikan kesempatan bagi mereka yang benar-benar ingin kuliah.

Gerbang PTN Tertutup: SNBT dan Jalur Mandiri Jadi Terlarang

Konsekuensi utamanya? Siswa yang lolos SNBP 2026, lalu tidak diambil, otomatis tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) di tahun yang sama. Tak hanya itu, jalur mandiri di seluruh PTN di Indonesia pun tertutup bagi mereka.

"PTN bisa mengakses hasil SNBP siswa itu, termasuk untuk jalur mandiri," tegas Prof Dr Ir Eduart Wolok ST MT, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, usai konferensi pers SNPMB 2026 di Gedung D Kemdiktisaintek, Selasa (16/9/2025).

Kebijakan ini bertujuan memberikan efek jera bagi mereka yang kurang serius. Mereka yang menolak SNBP dianggap menyia-nyiakan kesempatan berharga yang bisa dimanfaatkan orang lain.

Reputasi Sekolah Ikut Dipertaruhkan: Kuota Bisa Dipangkas

Dampak negatifnya tidak hanya dirasakan siswa secara individu. Sekolah asal siswa pun bisa terkena imbasnya. PTN berhak mengurangi kuota penerimaan siswa dari sekolah yang alumninya sering tidak mendaftar ulang setelah lolos SNBP.

Logikanya sederhana: jika sebuah sekolah konsisten menyumbang siswa yang menyia-nyiakan kuota SNBP, PTN akan mempertimbangkan ulang alokasi kuota untuk sekolah tersebut di tahun-tahun berikutnya.

Masih Ada Harapan: Perguruan Tinggi Kementerian Lain Jadi Opsi

Meski konsekuensinya cukup berat, jangan putus asa! Siswa yang lolos SNBP 2026 tapi tidak diambil, masih punya opsi lain: mendaftar ke perguruan tinggi di bawah naungan kementerian lain, misalnya sekolah kedinasan. Sistem penerimaan mahasiswa di PTN dan sekolah kedinasan belum sepenuhnya terintegrasi, sehingga peluang ini masih terbuka.

Namun, perlu diingat, pilihan ini juga bisa berdampak pada kuota sekolah. PTN dapat mempertimbangkan mengurangi kuota penerimaan siswa dari sekolah yang banyak siswanya memilih sekolah kedinasan setelah lolos SNBP.

Kuota Sekolah Jadi Taruhan

"Mungkin yang paling sulit itu adalah lulus SNBP ini, tetapi diterima perguruan tinggi di kementerian lain," ujar Wakil Ketua II Tim Penanggung Jawab SNPMB Prof Dr S Martono M Si. Ia menambahkan, "Karena kita tidak dalam satu sistem dengan kementerian lain. Nah itulah yang kemudian tadi patut dipergunakan, mungkin pengurangan kuota karena meninggalkan SNBP."

Siswa diharapkan mempertimbangkan matang-matang sebelum mendaftar SNBP. Jika memang lebih berminat ke sekolah kedinasan, sebaiknya tidak mendaftar SNBP agar tidak merugikan siswa lain yang benar-benar ingin kuliah di PTN. Keputusan bijak akan mengoptimalkan pemanfaatan kuota dan memberikan kesempatan lebih besar bagi semua calon mahasiswa.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.