SNBT, Biologi Kimia Ikut Diuji? Jangan Kaget Dulu!

Table of Contents
SNBT, Biologi Kimia Ikut Diuji? Jangan Kaget Dulu!


Muncul Soal Biologi Kimia di SNBT? Ini Kata Tim SNPMB!

Calon mahasiswa yang mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 lalu sempat dibuat bertanya-tanya. Pasalnya, beberapa di antara mereka mendapati materi biologi dan kimia dalam soal-soal literasi. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan di benak calon peserta SNBT 2026: apakah pola soal serupa akan muncul lagi?

Jangan panik dulu! Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memberikan penjelasan lengkap untuk menjawab keresahan ini.

Penjelasan Tim SNPMB: Santai, Ada Penjelasan!

Menanggapi kebingungan yang muncul di kalangan calon mahasiswa, Tim SNPMB turun tangan memberikan klarifikasi terkait materi biologi dan kimia yang muncul dalam subtes literasi SNBT. Tujuannya jelas, memberikan pemahaman yang komprehensif dan meredakan kecemasan para calon peserta.

Tim SNPMB meyakinkan bahwa kemunculan materi biologi dan kimia tidak serta merta merugikan, terutama bagi mereka yang memilih program studi (prodi) yang tidak berkaitan dengan kedua bidang ilmu tersebut.

Tak Perlu Panik Berlebihan!

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menegaskan bahwa siswa tidak perlu terlalu khawatir jika menjumpai materi biologi atau kimia dalam subtes literasi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Apalagi, jika mereka memilih prodi di bidang humaniora atau sosial.

"Siswa tidak perlu khawatir berlebihan jika dalam subtes literasi bahasa Inggris ada materi kimia, atau dalam subtes literasi bahasa Indonesia ada materi biologi. Kalau dia memilih prodi sastra, bobot penilaian untuk materi tersebut akan disesuaikan," jelas Prof. Eduart dalam konferensi pers SNPMB 2026 di Jakarta, (16/9/2025).

Penjelasan ini bertujuan untuk menenangkan para calon mahasiswa dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana materi-materi tersebut akan diperlakukan dalam proses penilaian. Sistem penilaian, ditegaskan oleh Tim SNPMB, dirancang untuk adil dan relevan dengan pilihan prodi masing-masing peserta.

Bagaimana Sistem Bobot di UTBK SNBT?

Prof. Eduart lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SNBT, setiap soal memiliki bobot yang berbeda-beda. Sistem bobot ini bertujuan untuk menyesuaikan hasil UTBK agar lebih akurat mencerminkan potensi dan kemampuan peserta dalam studi di prodi yang mereka pilih. Singkatnya, bobot soal disesuaikan dengan relevansi materi dengan program studi pilihan peserta.

"UTBK itu merupakan nilai prediktor. Kita ingin mengetahui kemampuan siswa untuk menempuh studi di prodi yang dipilihnya, dengan nilai tes yang standar tertentu sehingga dia bisa lulus," ungkap Prof. Eduart.

"Jadi, kalau memang dia mengambil prodi yang tidak membutuhkan kimia, misalnya, maka bobot soal-soal kimia tadi akan jauh lebih kecil. Hal ini memastikan bahwa materi yang tidak relevan dengan prodi pilihan tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kelulusan siswa di prodi yang diimpikan," sambungnya.

Sistem bobot ini adalah mekanisme penting yang memastikan hasil UTBK memberikan gambaran yang adil tentang kemampuan peserta dan kesiapan mereka untuk mengikuti program studi pilihan. Dengan sistem ini, peserta yang memilih program studi yang tidak terkait dengan biologi dan kimia tidak akan dirugikan oleh materi-materi tersebut.

Nilai UTBK Bukan Segalanya

Penting untuk dicatat, nilai UTBK yang tinggi tidak otomatis menjamin kelulusan di prodi idaman. Nilai UTBK memang penting, namun sistem bobot juga memainkan peran krusial.

"Tidak bisa kita serta merta mengatakan, misalnya, saya rata-rata nilai UTBK 720, sementara teman saya rata-rata 715, tetapi teman saya lulus dan saya tidak. Ya, karena kelulusan di suatu prodi tidak hanya ditentukan oleh rata-rata nilai, tetapi juga oleh bobot dari komponen tes yang berkaitan dengan prodi yang dipilih," jelas Prof. Eduart.

Sistem bobot dalam UTBK SNBT dirancang untuk menimbang seberapa relevan setiap komponen tes dengan program studi yang dipilih. Jadi, meski nilai total lebih rendah, jika peserta unggul pada komponen tes yang relevan dengan prodi pilihannya, peluang lulusnya tetap besar.

Contohnya, calon mahasiswa Teknik Sipil mungkin akan memiliki bobot lebih besar pada soal Matematika dan Fisika dibandingkan soal Sosiologi. Sebaliknya, calon mahasiswa Sosiologi akan memiliki bobot lebih besar pada soal-soal Sosiologi.

Oleh karena itu, calon peserta SNBT 2026 sebaiknya tidak hanya fokus pada perolehan nilai UTBK tinggi secara keseluruhan, tetapi juga memahami komponen tes yang relevan dengan prodi pilihan mereka dan memaksimalkan persiapan pada komponen-komponen tersebut.

Tips Persiapan SNBT 2026

Menghadapi SNBT 2026, persiapan matang adalah kunci! Berdasarkan pengalaman UTBK SNBT sebelumnya, tim SNPMB telah merilis framework atau kisi-kisi tes yang bisa diakses calon peserta melalui laman resmi mereka. Kisi-kisi ini memberikan gambaran jelas mengenai materi yang akan diujikan.

Selain kisi-kisi, SNPMB juga menyediakan simulasi UTBK online. Simulasi ini memberi kesempatan untuk berlatih mengerjakan soal UTBK dalam format serupa ujian sesungguhnya. Dengan simulasi, calon peserta dapat mengukur kesiapan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Informasi mengenai simulasi UTBK SNBT dapat dipantau secara berkala melalui laman resmi SNPMB di https://snpmb.id.

Calon peserta juga disarankan untuk memperdalam pemahaman materi yang relevan dengan prodi pilihan mereka. Ini bisa dilakukan dengan mempelajari buku pelajaran, mengikuti bimbingan belajar, atau mencari sumber belajar online. Selain itu, latih kemampuan berpikir kritis dan analitis, karena soal UTBK SNBT tidak hanya menguji hafalan, tetapi juga kemampuan memahami dan mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari.

Terakhir, jaga kesehatan fisik dan mental. Persiapan SNBT adalah proses panjang, jadi penting untuk menjaga keseimbangan antara belajar dan istirahat. Tidur cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga teratur. Dengan persiapan matang dan kondisi fisik serta mental prima, diharapkan calon peserta dapat meraih hasil optimal dalam SNBT 2026.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.