Ternyata Dewa-Dewi Juga "Nyumbang" Nama Buat Unsur Kimia! Ini Buktinya

Di balik simbol-simbol kimia yang tampak rumit, tersimpan kisah-kisah menarik, bahkan beberapa di antaranya terinspirasi dari mitologi. Lebih dari sekadar angka dan rumus, penamaan unsur-unsur kimia juga mencerminkan kreativitas dan imajinasi manusia.
Alih-alih hanya berdasarkan lokasi penemuan atau sifat kimia, sejumlah unsur justru "meminjam" nama dari legenda klasik. Hasilnya, sains dan mitos bersinggungan, menghasilkan nama-nama yang tak hanya informatif, tapi juga sarat makna.
Seperti diungkapkan Andrea Sella, seorang ahli kimia dari University College London, penamaan unsur bukanlah sekadar persoalan teknis. Ada sentuhan artistik yang tersembunyi. "Ada romantisme yang begitu kuat di balik nama-nama itu," katanya, seperti dikutip dari BBC. "Nama selalu membawa makna penting."
Mari kita telusuri 10 unsur kimia yang namanya terinspirasi dari mitologi:
1. Iridium: Sang Dewi Pelangi
Dalam mitologi Yunani, Iris dikenal sebagai dewi pelangi, sosok yang memancarkan keindahan. Ia digambarkan sebagai pelayan setia Hera, ratu para dewa Olimpus. Meskipun mitologinya tidak begitu menonjol, citranya yang erat dengan warna-warni pelangi membuatnya abadi dalam seni dan sastra.
Pesona dewi pelangi inilah yang mengilhami Smithson Tennant, seorang ahli kimia Inggris, pada tahun 1803. Tennant menemukan unsur baru yang senyawa-senyawanya menghasilkan beragam warna. Terinspirasi oleh keindahan pelangi, ia menamai unsur tersebut Iridium. Iridium, dengan simbol Ir dan nomor atom 77, termasuk unsur langka di kerak Bumi.
2. Promethium: Api untuk Manusia
Prometheus, tokoh heroik dalam mitologi Yunani, dikenal karena keberaniannya mencuri api dari para dewa untuk diberikan kepada manusia. Tindakan ini membuatnya dihukum oleh Zeus dengan dirantai di tebing, di mana seekor elang setiap hari memakan hatinya.
Pada tahun 1945, sekelompok ilmuwan yang terdiri dari Charles D. Coryell, Jacob A. Marinsky, dan Lawrence E. Glendenin menemukan unsur kimia baru. Mereka memilih nama Promethium untuk mengenang keberanian Prometheus sekaligus sebagai pengingat akan potensi penyalahgunaan kecerdasan manusia. Unsur dengan simbol Pm dan nomor atom 61 ini memiliki tingkat radioaktivitas yang tinggi.
3. Selenium: Terinspirasi dari Sang Dewi Bulan
Selenium adalah unsur kimia dengan nomor atom 34 dan simbol Se. Unsur ini bisa berwujud bubuk merah, padatan hitam, atau bahkan menyerupai logam perak. Jöns Jacob Berzelius, ahli kimia Swedia, pertama kali menemukannya pada tahun 1817.
Berzelius mencatat bahwa sifat-sifat selenium mirip dengan tellurium, unsur yang baru saja ia temukan. Karena tellurium dinamai dari planet Bumi, Berzelius merasa tepat untuk menamai unsur barunya sesuai dengan Bulan. Maka, lahirlah nama Selenium, terinspirasi dari Selene, dewi bulan dalam mitologi Yunani, yang dikenal juga sebagai Luna dalam mitologi Romawi.
4. Merkuri: Sang Dewa Utusan
Merkuri, unsur kimia dengan simbol Hg dan nomor atom 80, lebih dikenal dengan sebutan quicksilver. Nama ini menggambarkan warna logamnya yang mencolok dan gerakannya yang lincah. Merkuri merupakan satu-satunya unsur logam yang berbentuk cair pada suhu ruang.
Tidak ada catatan pasti mengenai siapa penemu merkuri. Namun, sejarah mencatat bahwa logam cair ini telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Peradaban kuno diperkirakan telah menggunakan merkuri sejak sekitar 1500 SM. Nama merkuri sendiri diambil dari mitologi Romawi. Unsur ini dianggap memiliki kesamaan sifat dengan dewa Mercury, utusan para dewa, dewa perdagangan, dan komunikasi. Seperti sang dewa yang gesit, merkuri juga bergerak cepat dan luwes. Dalam mitologi Yunani, Mercury dikenal sebagai Hermes.
5. Palladium: Penghormatan untuk Athena
Palladium, unsur kimia dengan simbol Pd dan nomor atom 46, merujuk pada dewi Yunani, Athena, dewi kebijaksanaan, perang, dan kerajinan tangan. Nama palladium diambil dari Pallas, gelar yang sering dilekatkan pada Athena. Dalam mitologi Romawi, Athena dikenal sebagai Minerva.
Unsur palladium ditemukan pada tahun 1802 oleh William Hyde Wollaston, ahli kimia Inggris. Namun, Wollaston tidak mengambil nama itu langsung dari dewi Athena, melainkan dari asteroid bernama 2 Pallas yang ditemukan dua bulan sebelumnya. Asteroid itu dinamai menurut gelar Athena Pallas, sehingga Wollaston mengabadikannya untuk unsur barunya.
6. Thorium: Terinspirasi dari Dewa Petir Nordik
Thorium adalah unsur kimia dengan simbol Th dan nomor atom 90. Unsur ini ditemukan pada tahun 1828 oleh Jöns Jacob Berzelius, ahli kimia Swedia. Berzelius memberi nama thorium untuk menghormati Thor, dewa petir dan perang dalam mitologi Nordik. Thorium menjadi salah satu dari hanya dua unsur kimia yang namanya diambil dari tokoh mitologi Nordik.
7. Uranium: Penamaan Berdasarkan Planet
Uranium adalah unsur kimia berwarna perak keputihan dengan simbol U dan nomor atom 92. Unsur ini ditemukan pada tahun 1789 oleh Martin Heinrich Klaproth, ahli kimia Jerman. Klaproth menamai unsur baru ini berdasarkan planet Uranus, yang ditemukan delapan tahun sebelumnya. Planet Uranus sendiri diambil dari tokoh mitologi Yunani, Uranus, personifikasi langit.
8. Neptunium: Penguasa Lautan
Neptunium adalah unsur kimia dengan simbol Np dan nomor atom 93. Nama unsur ini diambil dari planet Neptunus, yang sebelumnya dinamai berdasarkan tokoh mitologi Romawi, Neptunus, dewa laut yang termasyhur. Penemuan resmi neptunium dicatat pada tahun 1940 oleh Edwin McMillan dan Philip Abelson.
9. Titanium: Penghormatan untuk Para Titan
Titanium, dengan simbol Ti dan nomor atom 22, unik karena namanya diambil dari sekelompok dewa kuno, yaitu Titan. Dalam mitologi Yunani, para Titan adalah dewa pra-Olimpus, anak-anak dari Uranus (dewa langit) dan Gaia (dewi bumi). Titanium pertama kali ditemukan pada tahun 1791 oleh William Gregor, namun namanya diberikan kemudian oleh Martin Heinrich Klaproth.
10. Tantalum: Kisah Tragis Tantalus
Tantalum, unsur kimia dengan simbol Ta dan nomor atom 73, ditemukan pada tahun 1802 di Swedia oleh Andres Gustaf Ekeberg, seorang ahli kimia analitik. Nama tantalum dipilih terinspirasi dari tokoh mitologi Yunani, Tantalus. Dalam mitologi, Tantalus terkenal karena berani mengkhianati para dewa. Atas dosa-dosanya, ia dihukum berdiri di kolam air segar dengan pohon buah yang menjuntai di atasnya. Namun, setiap kali ia haus dan lapar, air serta buah itu menjauh dari jangkauannya. Ekeberg menilai kisah itu pas untuk menggambarkan sifat kimia unsur temuannya. Tantalum memiliki kemampuan unik, yaitu ketika direndam dalam asam, logam ini hampir tidak menyerap cairan.