Terungkap! Koin Berusia 20 Abad Ini Ungkap Rahasia Ratu Mesir di Yerusalem

Table of Contents
Terungkap! Koin Berusia 20 Abad Ini Ungkap Rahasia Ratu Mesir di Yerusalem


Sebuah koin emas berusia 2.200 tahun yang ditemukan di Yerusalem Timur, tepatnya di Kota Daud, membuka jendela baru ke masa lalu. Koin langka ini ternyata terkait dengan Ratu Berenice II, seorang tokoh penting dari Mesir kuno. Bagaimana bisa artefak dari Mesir ini berakhir di Yerusalem? Penemuan ini memicu rasa ingin tahu para arkeolog dan sejarawan.

Revka Langler, arkeolog yang sedang menyaring tanah di Lapangan Parkir Givati, bagian dari Taman Nasional Kota Daud, menjadi orang yang beruntung menemukan koin tersebut. "Saya sedang mengayak seember tanah, lalu melihat sesuatu berkilauan," ungkap Langler, menggambarkan momen penemuan yang tak terlupakan itu. "Awalnya saya tidak percaya, tapi dalam hitungan , saya langsung berlari kegirangan! Ini emas!"

Siapakah Ratu Berenice II?

Berenice II bukan sekadar permaisuri. Ia adalah istri dari Ptolemeus III, penguasa dinasti Ptolemeus yang memerintah Mesir pada periode Helenistik. Dinasti ini didirikan oleh Ptolemeus I Soter, salah satu jenderal kepercayaan Aleksander Agung, setelah sang penakluk wafat pada tahun 323 SM. Masa kekuasaan Ptolemeus menandai perpaduan unik antara budaya Yunani dan Mesir.

Namun, temuan koin di Yerusalem ini memberikan gambaran lebih luas. Berenice II tampaknya memiliki otoritas lebih dari sekadar istri raja. Ia adalah pemimpin yang berkuasa atas namanya sendiri, menunjukkan pengaruh politik yang signifikan.

Koin Emas Bersejarah di Yerusalem

Koin emas ini diperkirakan dibuat antara tahun 246-241 SM di Alexandria, Mesir. Ada dugaan kuat bahwa koin ini berfungsi sebagai hadiah atau penghargaan bagi para prajurit yang berjasa dalam Perang Suriah Ketiga, sebuah konflik antara dinasti Ptolemeus dan Seleukia yang memperebutkan wilayah di Timur Tengah.

Menurut Dr. Robert Cole dari Otoritas Purbakala Israel (IAA), koin ini bukan hanya sekadar simbol. Ia adalah bukti nyata bahwa Berenice II adalah penguasa yang berpengaruh di Mesir pada masanya. Temuan ini juga menyoroti peran penting perempuan dalam kepemimpinan di era kuno.

Yang membuat penemuan ini semakin istimewa, hanya sekitar 20 koin serupa yang diketahui keberadaannya di seluruh dunia. Dan yang lebih menarik lagi, ini adalah pertama kalinya koin Berenice II ditemukan di luar Mesir dalam konteks arkeologis.

Desain dan Simbolisme yang Kaya Makna

Koin emas ini bukan sekadar alat tukar, melainkan juga sebuah karya seni yang sarat akan makna. Di sisi depan koin, kita bisa melihat potret Ratu Berenice II dengan tiara, kerudung, dan kalung yang elegan. Detail ini jelas menunjukkan posisinya sebagai ratu dan penguasa.

Sementara di sisi belakang, terdapat gambar kornukopia, simbol Yunani berupa tanduk yang melimpah dengan hasil panen. Kornukopia melambangkan kesuburan, kemakmuran, dan kesuksesan. Di sekeliling gambar tersebut, terdapat bintang-bintang dan tulisan Yunani "Basileisses," yang berarti "milik Ratu."

Meskipun ratu-ratu dari dinasti Ptolemeus lainnya, seperti Cleopatra VII, juga pernah muncul pada koin, penemuan koin Berenice II ini dianggap sebagai salah satu yang tertua dan paling signifikan, menunjukkan kekuasaan dan pengaruh politik yang besar.

Implikasi Penemuan bagi Sejarah Yerusalem

Keberadaan koin Ratu Berenice II di Yerusalem memunculkan pertanyaan: Bagaimana koin ini bisa sampai di sana? Penemuan ini memberikan petunjuk bahwa Yerusalem mungkin sedang mengalami pemulihan yang pesat setelah dihancurkan oleh Raja Nebukadnezar II dari Babilonia pada tahun 586 atau 587 SM.

Yiftah Shalev, arkeolog dari IAA yang ikut memimpin penggalian, menjelaskan bahwa pandangan umum selama ini adalah bahwa Yerusalem pasca-pengepungan adalah kota kecil, terpinggirkan, dan miskin. Namun, penemuan ini menantang pandangan tersebut.

"Yerusalem pada abad-abad setelah penghancuran Bait Suci Pertama bukanlah kota yang terpencil dan terisolasi. Sebaliknya, kota ini sedang dalam proses pembaruan, membangun kembali ikatan dengan pusat-pusat politik, ekonomi, dan budaya yang dominan pada masa itu," jelas Shalev.

Ia menambahkan, Yerusalem tampaknya mulai pulih selama periode Persia (586 hingga 333 SM) dan semakin kuat di bawah kekuasaan Ptolemeus. Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan perdagangan dan politik antara Mesir dan Yerusalem lebih erat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Koin emas ini menjadi bukti nyata bahwa Yerusalem terlibat dalam jaringan ekonomi dan politik yang lebih luas di wilayah tersebut, memaksa para sejarawan untuk meninjau kembali pemahaman mereka tentang Yerusalem kuno dan perannya di dunia Mediterania.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.