Terungkap! Prasasti Kuno Zaman Raja Ptolemeus III Ditemukan Utuh di Mesir

Kabar menggembirakan datang dari dunia arkeologi! Sebuah prasasti dari era Raja Ptolemeus III ditemukan utuh di Sharqiya, Mesir. Penemuan ini diyakini akan membuka tabir sejarah dan budaya Mesir kuno, terutama di masa kekuasaan dinasti Ptolemeus (abad ke-4 hingga ke-1 SM). Prasasti ini diduga merupakan salinan Dekrit Canopus, dokumen penting yang berisi informasi detail mengenai pemerintahan dan kehidupan sosial kala itu.
Prasasti Dekrit Canopus Terungkap di Sharqiya
Lokasi Penemuan yang Strategis
Prasasti bersejarah ini ditemukan di situs Tell El-Faraun, yang terletak di Kota Husseiniya, Provinsi Sharqiya, Mesir. Sharqiya, provinsi yang berada di wilayah Delta Nil, berjarak sekitar 80 kilometer timur laut Kairo. Situs "Gundukan Firaun" ini memang sudah lama menjadi incaran para arkeolog, karena diyakini menyimpan banyak artefak dan struktur dari berbagai periode sejarah Mesir kuno. Penemuan prasasti ini semakin menegaskan pentingnya situs tersebut sebagai sumber informasi berharga.
Kondisi Utuh, Penemuan yang Langka
Kabar baiknya, prasasti yang baru ditemukan ini dalam kondisi utuh dan lengkap, berbeda dengan prasasti serupa yang ditemukan sebelumnya yang seringkali berupa pecahan. Hal ini menjadikannya penemuan yang sangat berharga, karena memungkinkan para ahli mempelajari teks secara keseluruhan dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Sebelumnya, hanya ada enam prasasti salinan Dekrit Canopus yang diketahui, ditemukan di lokasi seperti Kom El-Hisn, San El-Hagar, dan Tell Basta. Penemuan terbaru ini disebut-sebut sebagai yang terpenting dalam kategori ini selama lebih dari 150 tahun terakhir!
Mengenal Lebih Dekat Prasasti Ini
Deskripsi Fisik yang Mengagumkan
Prasasti ini terbuat dari batu pasir dengan ukuran yang cukup besar: tinggi 127,5 cm, lebar 83 cm, dan tebal hampir 48 cm. Di bagian atas prasasti, terdapat ukiran cakram matahari bersayap yang diapit oleh dua ular kobra. Kedua ular tersebut mengenakan mahkota putih dan merah Mesir, simbol persatuan Mesir Hulu dan Hilir. Di antara kedua ular kobra, terdapat tulisan 'Di-Ankh', yang berarti 'diberi kehidupan'. Detail ini menunjukkan betapa pentingnya simbolisme dan kepercayaan religius pada masa itu.
Isi Teks yang Sarat Makna
Bagian tengah prasasti dipenuhi dengan 30 baris teks hieroglif yang diukir dengan teknik relief cekung. Teknik ini membuat tulisan tetap jelas dan tahan lama hingga ribuan tahun. Teks ini berisi dekrit yang dikeluarkan oleh para pendeta di Kota Canopus pada tahun 238 SM, untuk menghormati Raja Ptolemeus III, istrinya Berenice, dan putri mereka. Dekrit tersebut merinci berbagai pencapaian keagamaan dan politik raja, termasuk sumbangan untuk kuil, upaya menjaga stabilitas, pengurangan pajak saat banjir Sungai Nil, pembentukan tingkatan imamat baru, serta festival untuk memperingati terbitnya bintang Sirius.
Implikasi Penemuan bagi Sejarah dan Arkeologi
Memperkaya Pemahaman Era Ptolemeus
Penemuan prasasti Dekrit Canopus ini sangat penting untuk memperdalam pemahaman tentang era Ptolemeus. "Menemukan versi lengkap dan baru dari Dekrit Canopus setelah lebih dari satu setengah abad sungguh luar biasa," kata seorang arkeolog yang terlibat dalam penelitian ini. "Ini akan memperdalam pengetahuan kita tentang teks-teks kerajaan dan keagamaan dari era Ptolemeus dan memperkaya pemahaman kita tentang bahasa dan budaya Mesir pada masa itu." Era Ptolemeus adalah periode penting dalam sejarah Mesir, di mana budaya Yunani berpadu dengan budaya Mesir kuno, menghasilkan peradaban yang kaya.
Sistem Tahun Kabisat yang Jadi Bukti Kemajuan
Salah satu hal menarik dari Dekrit Canopus adalah catatan tentang sistem tahun kabisat, dengan penambahan satu hari setiap empat tahun. Reformasi ini jauh lebih maju dari zamannya dan bertujuan untuk menyelaraskan kalender Mesir dengan siklus matahari, sehingga perhitungan waktu lebih akurat. Sistem ini kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi dan menjadi dasar bagi kalender Gregorian yang kita gunakan sekarang. "Pencatatan sistem tahun kabisat dalam prasasti ini menunjukkan bahwa bangsa Mesir kuno memiliki pemahaman yang mendalam tentang astronomi dan matematika," jelas seorang sejarawan. "Ini juga membuktikan bahwa mereka telah memikirkan cara untuk meningkatkan akurasi kalender mereka jauh sebelum peradaban lain." Penemuan ini menyoroti kontribusi bangsa Mesir dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penemuan prasasti Dekrit Canopus di Sharqiya, yang diumumkan pada Jumat (12/9/2025) dan dikutip Senin (15/9/2025), diharapkan dapat mendorong penelitian lebih lanjut mengenai era Ptolemeus dan peradaban Mesir kuno. Para ahli arkeologi berencana melakukan penggalian dan analisis lebih lanjut di situs Tell El-Faraun, dengan harapan menemukan artefak dan struktur lain yang dapat memberikan wawasan tambahan. Selain itu, teks prasasti akan terus dipelajari dan diterjemahkan untuk mengungkap lebih banyak informasi mengenai kehidupan sosial, ekonomi, dan politik pada masa pemerintahan dinasti Ptolemeus. Penemuan ini menjadi pengingat akan kekayaan sejarah dan budaya Mesir, serta pentingnya upaya pelestarian dan penelitian arkeologi untuk mengungkap warisan masa lalu bagi generasi mendatang.