Tes Fisik PKN STAN Dipertanyakan, Lebih Penting Integritas, Setuju?

Table of Contents
Tes Fisik PKN STAN Dipertanyakan, Lebih Penting Integritas, Setuju?


Pada sebuah Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR, Selasa (16/9/2025), anggota Komisi XI DPR, Fathi, mempertanyakan urgensi tes kebugaran dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Ia berpendapat, integritas seharusnya menjadi fokus utama dalam menjaring calon abdi negara di bidang keuangan.

Mengapa Tes Kebugaran Dipertanyakan?

Fathi, dalam RDP bersama Direktur Utama (Dirut) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Dirut Badan Layanan Umum (BLU) PKN STAN, menyoroti efektivitas dan relevansi berbagai tahapan seleksi yang ada. "Apakah tes kebugaran ini benar-benar mengukur kemampuan yang dibutuhkan seorang ahli keuangan?" tanyanya.

Prioritaskan Integritas, Bukan Hanya Fisik

Menurut Fathi, kemampuan akademik dan integritas lebih relevan bagi calon PNS di bidang keuangan. "Mereka akan bekerja dengan angka, dengan data. Yang kita butuhkan adalah orang yang memahami seluk-beluk keuangan dan memiliki integritas tinggi," tegasnya. Ia khawatir peserta dengan potensi akademik dan integritas tinggi bisa gagal hanya karena tidak memenuhi standar kebugaran tertentu. "Jangan sampai ada calon yang sebenarnya sangat potensial, jujur, dan cerdas, justru gagal karena kurang kuat berlari atau melakukan push up," paparnya.

Integritas Pelaksanaan Tes Kesehatan Juga Disoroti

Fathi juga mempertanyakan integritas pelaksanaan tes kesehatan dalam SPMB PKN STAN. "Saya pernah mendengar masukan, meski ini bukan tuduhan, bahwa ada peserta yang merasa sehat, namun dinyatakan sakit setelah tes kesehatan. Ini perlu diklarifikasi," ujarnya. Ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan seleksi, termasuk tes kesehatan.

Penjelasan dari Pihak PKN STAN

Direktur PKN STAN, Evy Mulyani, menanggapi pertanyaan tersebut dengan menjelaskan bahwa pengujian integritas calon mahasiswa dilakukan melalui Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). "Dalam SKD, terdapat subtes Tes Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang mengukur aspek-aspek terkait integritas," jelas Evy. Wawancara juga menjadi bagian penting dalam proses seleksi. "Pada saat wawancara, kami memiliki indikator-indikator yang difokuskan untuk menilai integritas calon mahasiswa," imbuhnya.

Tes Kesehatan Dilakukan oleh Dokter Rumah Sakit Pemerintah

Terkait tes kesehatan, Evy menjelaskan bahwa pelaksanaannya dilakukan oleh dokter dari rumah sakit pemerintah setempat. "Selama ini, laporan yang kami terima menunjukkan bahwa tes kesehatan dilaksanakan secara independen," ujarnya. Meskipun demikian, Evy mengakui perlunya evaluasi dan pemantauan berkelanjutan. "Kami harus terus melakukan evaluasi dan memantau betul bagaimana di lapangan sehingga tidak terjadi hal-hal yang kemudian menyimpang dari yang hak," tegasnya.

Evaluasi Sistem Seleksi yang Lebih Baik

Isu yang diangkat oleh anggota Komisi XI DPR ini menggarisbawahi pentingnya evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas dan transparansi seluruh tahapan seleksi SPMB PKN STAN. Evaluasi yang komprehensif akan membantu mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan, serta memastikan bahwa SPMB PKN STAN benar-benar menjaring calon-calon terbaik yang tidak hanya cerdas dan kompeten, tetapi juga memiliki integritas yang tinggi.

Hendra Jaya
Hendra Jaya Saya Hendra Jaya, penulis berita teknologi yang senang berbagi tren digital, inovasi, dan perkembangan dunia startup.