TKA di SNBP? Tenang, Ini Cara Melihatnya dari Sisi Positif!

Menjelang Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan digunakan untuk memvalidasi nilai rapor dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), banyak siswa SMA dan sederajat yang merasa khawatir. Padahal, ada cara untuk melihat TKA dari sisi yang lebih positif dan membangun! Bagaimana caranya?
TKA Sebagai Validator SNBP: Seberapa Efektif?
Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), berencana menyelenggarakan TKA pada November 2025. Hasil tes ini akan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam SNBP 2026, seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) berdasarkan prestasi. Walaupun bukan satu-satunya faktor penentu, banyak siswa yang merasa tertekan dengan adanya TKA.
Dr. Ani Setiati, M.Pd., pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), berpendapat bahwa TKA sebaiknya dilihat sebagai umpan balik (feedback) terhadap proses belajar siswa. "TKA ini bukan sekadar tes yang menakutkan, tapi justru kesempatan untuk melihat seberapa jauh pemahaman kita terhadap materi pelajaran," ungkapnya.
Manfaat Jangka Panjang TKA
Meskipun efektivitas TKA sebagai validator SNBP masih menjadi perdebatan, banyak pihak percaya bahwa tes ini memiliki manfaat jangka panjang. Salah satunya adalah membantu menyetarakan standar kemampuan siswa dari berbagai sekolah yang memiliki kurikulum dan sistem penilaian yang berbeda.
"Kita tahu, standar nilai rapor di setiap sekolah itu tidak sama. Ada sekolah yang mudah memberikan nilai tinggi, ada juga yang sangat ketat. TKA hadir untuk memberikan gambaran kemampuan siswa yang lebih objektif," jelas Dr. Setiati.
TKA: Menguji Kemampuan Diri dengan Standar yang Sama
Lebih lanjut, Dr. Setiati menjelaskan bahwa TKA memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk menguji kemampuan mereka dengan standar yang setara. "TKA ini seperti 'lapangan netral' di mana semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan potensi mereka," imbuhnya. Hal ini dianggap penting untuk menciptakan sistem seleksi yang adil dan transparan.
Jadikan TKA Ajang Mengasah Kemampuan Diri
Daripada merasa tertekan, siswa sebaiknya menjadikan TKA sebagai ajang untuk mengasah kemampuan diri. "Anggap saja TKA ini sebagai latihan sebelum bertanding di kompetisi yang lebih besar," saran Dr. Setiati. Dengan mempersiapkan diri menghadapi TKA, siswa secara tidak langsung meningkatkan kemampuan akademik dan mempersiapkan diri untuk bersaing secara nasional.
Berdasarkan data dari Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikbudristek, siswa yang terbiasa mengikuti berbagai tes dan evaluasi cenderung lebih siap menghadapi tantangan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. "TKA ini melatih siswa untuk berpikir kritis, analitis, dan memecahkan masalah," ungkap Kepala Pusmendik, Dr. Iwan Syahril, Ph.D.
Jangan Merasa Tertinggal Jika Tidak Ikut TKA
Dr. Setiati mengimbau pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan perhatian khusus kepada siswa yang tidak dapat mengikuti TKA. "Harus ada solusi agar siswa yang tidak ikut TKA tidak merasa dirugikan," ujarnya. Pemerintah perlu memastikan adanya jalur alternatif bagi siswa yang tidak memiliki kesempatan mengikuti TKA.
Salah satu alternatifnya adalah Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). "SNBT memberikan kesempatan bagi siswa untuk membuktikan kemampuan mereka melalui ujian yang terstandarisasi," kata Dr. Iwan Syahril. Selain itu, banyak PTN juga membuka jalur mandiri dengan persyaratan yang berbeda.
Sambut TKA dengan Semangat!
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Prof. Dr. H. Nasrullah Umar, M.A., mengajak siswa untuk menyambut TKA dengan perasaan gembira dan positif. "Jangan jadikan TKA ini beban. Anggap saja sebagai tantangan yang menyenangkan," imbaunya.
Prof. Nasrullah juga mengimbau siswa untuk tidak mudah percaya pada isu-isu negatif yang beredar mengenai TKA. "Informasi yang benar hanya bisa didapatkan dari sumber yang terpercaya, yaitu Kemendikdasmen," tegasnya. TKA adalah kesempatan, bukan hambatan.
"Mari kita sambut TKA dengan semangat belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi. Ini adalah kesempatan untuk mengukur kemampuan diri dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik," pungkas Prof. Nasrullah. Pemerintah berkomitmen untuk terus menyempurnakan sistem seleksi masuk PTN agar semakin adil, transparan, dan inklusif. Dengan pendekatan yang tepat, TKA dapat menjadi instrumen yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.