Tragis, Kereta Gantung Lisbon Telan Korban Jiwa, WN Inggris dan Korsel Berduka

Lisbon, Portugal, berduka. Sebuah kecelakaan tragis menimpa kereta gantung Gloria yang ikonik pada hari Rabu, 3 September 2025, merenggut nyawa 16 orang. Insiden yang melibatkan kereta berusia seabad ini, tidak hanya melukai puluhan lainnya, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, termasuk sejumlah warga negara asing. Kecelakaan ini seolah menghentikan denyut jantung kota Lisbon, meninggalkan trauma bagi warga dan para pelancong.
Identifikasi Korban WNA: Kerja Keras Tim Forensik
Setelah kejadian nahas ini, tim forensik bekerja tanpa lelah mengidentifikasi para korban di tengah puing dan reruntuhan kereta gantung Gloria. Proses identifikasi melibatkan koordinasi intensif dengan berbagai kedutaan besar dan konsulat untuk memastikan akurasi dan penyampaian informasi yang sensitif kepada keluarga yang berduka.
Daftar Kewarganegaraan Korban Asing
Berikut adalah daftar kewarganegaraan korban WNA yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini:
* Inggris: 3 orang * Korea Selatan: 2 orang * Kanada: 2 orang * Prancis: 1 orang * Swiss: 1 orang * Amerika Serikat: 1 orang * Ukraina: 1 orang
Informasi ini dikonfirmasi oleh Inspektur Miguel Oliveira, juru bicara kepolisian Lisbon, dalam konferensi pers pada hari Jumat. "Kami berupaya sekuat tenaga untuk memberikan informasi yang seakurat mungkin dan dengan cara yang paling sensitif kepada keluarga korban," ungkapnya. Oliveira juga menekankan bahwa proses identifikasi masih berlangsung dan kemungkinan adanya perubahan pada daftar kewarganegaraan korban masih terbuka. Sebelumnya sempat beredar kabar adanya korban warga negara Jerman, namun kemudian dikoreksi.
Kronologi Kecelakaan Gloria dan Dampaknya
Kereta gantung Gloria, saksi bisu sejarah Lisbon selama lebih dari seratus tahun, mengalami kecelakaan tragis ketika menabrak sebuah bangunan di jalur curamnya. Dampaknya tak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menimbulkan kerusakan signifikan pada infrastruktur di sekitarnya dan mengganggu kehidupan sehari-hari warga Lisbon.
Upaya Penyelamatan yang Heroik
Setelah kecelakaan, tim penyelamat dari berbagai unit, termasuk pemadam kebakaran, ambulans, dan polisi, segera bergegas ke lokasi kejadian. Upaya penyelamatan yang berlangsung selama berjam-jam difokuskan pada evakuasi korban yang terjebak dan pemberian pertolongan pertama bagi yang terluka. Setelahnya, tim pembersihan mulai menyingkirkan puing-puing dan memulihkan kondisi area tersebut.
"Situasinya sangat kacau saat kami tiba," kata Carlos Mendes, seorang petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam operasi penyelamatan. "Kami bekerja tanpa henti untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa, tetapi sayangnya, banyak yang tidak bisa diselamatkan." Mendes menambahkan bahwa medan yang sulit dan cuaca yang kurang mendukung menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penyelamatan.
Menurut data dari layanan darurat, sekitar 20 orang terluka, termasuk setidaknya 11 warga negara asing. Para korban luka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Tiga orang termasuk seorang anak berusia tiga tahun berada di antara yang terluka.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah Portugal
Tragedi Gloria menggugah rasa simpati dan kepedulian dari masyarakat Lisbon dan seluruh Portugal. Ungkapan belasungkawa dan dukungan mengalir dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, pemimpin agama, dan pejabat pemerintah.
Misa Peringatan untuk Mengenang Korban
Sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada para korban, sebuah misa peringatan diadakan di gereja Sao Roque pada hari Jumat. Ratusan orang, termasuk keluarga korban, teman, kolega, dan perwakilan pemerintah, hadir dalam misa yang penuh haru tersebut.
Empat anggota staf dari lembaga perawatan sosial yang berkantor di dekat lokasi kejadian juga menjadi korban dalam kecelakaan ini. Kepergian mereka meninggalkan duka mendalam bagi rekan kerja dan mereka yang menerima bantuan dari lembaga tersebut. "Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu memberikan yang terbaik untuk membantu sesama," kata Maria Santos, seorang pekerja sosial di lembaga tersebut. "Kami akan selalu mengenang pengabdian dan kebaikan hati mereka."
Pemerintah Portugal telah menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Bendera nasional dikibarkan setengah tiang di seluruh gedung pemerintahan sebagai tanda duka cita. Presiden Marcelo Rebelo de Sousa juga mengunjungi lokasi kejadian dan menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga korban. "Kita semua berduka atas tragedi ini," ujar Presiden de Sousa. "Pemerintah akan melakukan segala yang mungkin untuk membantu keluarga korban dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali."
Penyelidikan mendalam telah diluncurkan untuk mengungkap penyebab kecelakaan ini. Tim investigasi akan memeriksa semua aspek, termasuk kondisi teknis kereta gantung, prosedur keselamatan, dan faktor manusia. Hasil investigasi diharapkan dapat memberikan pelajaran berharga dan rekomendasi untuk meningkatkan keselamatan transportasi publik di masa depan. Puing-puing kereta gantung telah dibersihkan pada Kamis hingga Jumat malam untuk memulihkan kondisi normal di lokasi bencana.